23

1.1K 50 0
                                        

Senyuman palsu terukir dari bibir Kiara, dia terus mendengarkan lelucon dari teman temanya yang mencibir sana sini tak berujung.
Disebelahnya ada Vana yang tertidur pulas sambil duduk.
Kiara melirik, kemudian tersenyum penuh arti disana.

Tiba tiba sebuah gelak tawa yang cukup keras dapat membangunkan Vana secara tiba tiba. Semua murid menoleh kebelakang, dan mendapati Lia dkk tengah tertawa begitu asyik disana.

"Woyyy!! Bisa diem nggak sih hah?!! Brisik tau nggakkk!!" Teriak Vana pada ketiga cewek tersebut.

Lia memincingkan Mata.
"Sorry Van, gue nggak berniat nganggu lo!" Balas Lia disana kemudian kembali terkekeh.
Vana hanya membuang wajah.
Saat Vana bangkit dari bangku tiba tiba dia tergelincir disana hingga kakinya terkilir dan punggung terpentok meja.
Dilihatnya tumpahan minyak yang begitu banyak, sepertinya ada yang sengaja mengerjai Dirinya

Cewek itu meringis kemudian menjerit dengan sedikit keras.
"Bajingannnn!!!!!siapa yang buang minyak sembarangan sih!!!" Teriaknya.

Kiara terkejut kemudian membantu Vana berdiri.
"Vana, lo nggak papa Van?"

"Nggak papa gimana sihh, lo liat kan kaki gue kesleo sama punggung gue kena meja??!!!" Ucapnya.
Mereka berdiri, sedangkan Lia tengah tertawa berbisik bersama kedua temanya.

"Mampus! Makan tuh minyak!" Desis Lia disela sela tawanya.

Memang yang merencanakan semua ini itu Lia dkk.
Merasa perjuanganya disia siakan akhirnya dia berbuat ulah, sebenarnya dia bisa melakukan lebih dari semua ini, tapi ya hanya menunggu waktu yang pas saja.

"Kita Ke UKS aja Van" ucap Kiara.

"Bego!! Gue susah jalan lahh!"

"Oh iya yah, terus gimana dong? Masa iya gue harus gendong lo sih?"

"Idih, ogah banget, badan kek sapu lidi gitu mau sok sok an gendong gue, ada ada gue jatoh lagi ntar,, ssshhh!" Ucapnya seraya mendesis karna rasa sakit yang Kian terasa.
Dia melihat kesekeliling, tidak ada cowok disini, mungkin lagi pada istirahat.

Kiara mencoba keluar mencari bantuan, clingak clinguk mencari seseorang disana, seketika matanya berbinar saat tau siapa yang sebentar lagi melewati kelasnya.

"Raffi!!" Teriaknya, cowok itu menoleh saat namanya dipanggil seseorang.

"Kiara?"

"Sinii!!" Kiara mencoba melambaikan tanganya mencoba memberi tahu Raffi.
Cowok itu mendekati Kiara dengan langkah panjangnya.

"Kenapa Ra? Kok muka keliatan khawatir gitu?" Tanya Raffi saat mereka sudah berhadapan.

"Tolongin Vana yah, tadi abis jatoh, kakinya terkilir, mau ke UKS nggak bisa jalan, jadi tolong gendongin Vana yah??" Kiara menatap Raffi dengan mata baby eyes.

"Emmm, iya udahh, terus sekarang Vana dimana?"

"Dikelas, ayo cepet, dia udah kesakitan!" Setelag merasa mendapatkan orang yang bersedia menolong, mereka memasuki kelas untuk menemui Vana.

"Van!" Kiara.

Vana mendongak kemudian terkejut saat mendapati Raffi dihadapnya.

"Ngapain lo ngajak dia kesini? Jangan bilang dia--?"

"Dia yang bakal gendong lo sampe ke UKS!" Sambung Kiara cepat.

"Hah??? Nggak nggak nggak!! Gue nggak mau, ntar dia macem macem lagi sama gue. Pokoknya nggak mau!!"

"Vana, dari pada nggak ada yang bantu lo"

"Lah, mending gue jalan sendiri lah!!!"

"Ah dasar keras kepala, ayo cepet!!" Dengan cepat Raffi langsung menggendong tubuh Vana ala Bridal style menuju ke UKS, walaupun Vana terus memberontak di gendonganya.

The Cruel Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang