08

1.8K 81 2
                                        

Lo kemana aja si Van? 1 minggu nggak berangkat?" Tanya Kiara.

Mereka kini sedang berada di dalam kantin sambil makan mie ayam.

"Biasa!" Jawab Vana acuh.

"Biasa apa? Sok sibuk amat si lo!"

"Lah? Gue emang sibuk!"

Kiara mendengus kesal.
Tiba tiba seseorang duduk disebelah Vana, membuat dua cewek itu menoleh.

"Apaan si lo deket deket gue! Najis tau nggak!!" Kesal Vana saat melilat Raffi duduk mepet disebelahnya.

Cowok itu menyeringai lebar.
"Pengin makan bareng lo!"

"Jauh jauh! Risi tau gue!" Balas Vana.

"Van ih jangan gitu kali!" Ucap Kiara kemudian tersenyum kearah Raffi.

"Terserah gue lah!!"

"Jangan galak galak dong mbaknya!" Ucap Raffi.

"Eh, lo budeg ya! Dibilang jangan deket deket!!" Tegasnya. tatapanya begitu bringas menatap Raffi.

Raffi menggeleng.
Cewek itu kemudian berdiri dari duduknya, menjauh dari kuris itu sedikit dan--

Bruk!

"Akhhh!"

Vana menendang kursi itu sampai terjatuh kelantai diikuti Raffi yang tengah duduk disana dan terjatuh.
Semua murid yang menyaksikan tertawa keras melihat adegan itu.

Sedangkan Kiara hanya meringis.

"Itu balesan buat cowok yang nggak tau malu kaya lo!" Ucapnya tajam kearah Raffi.

"Balik Ra!" Sambungnya kemudian pergi meninggalkan Raffi disana.
Tak lupa pula saat melewati tangan Raffi yang menyentuh lantai ia injak dengan keras, hingga membuat Raffi memekik kesakitan.

"VANA LO MAU KEMANA!!" Teriak Raffi.
Namun Vana enggan untuk menjawab pertanyaan dari cowok macam Raffi itu.

"Hahahha mampos lo!!" Ucap salah satu murid cowok yang tengah tertawa.

"Makanya jangan sok sokan bisa nyuri hati Vana!!"

"Malu kan lo!"

"Sok jagoan dasar!!" Setelah mereka mengucapkan itu semua, mereka kembali dengan kegiatan masing masing meninggalkan Raffi yang masih meringis kesakitan akibat injakan kasar Vana.

*****

"Vana ih, kok lo gitu banget sih sama Raffi? Kasian tau!" Ucap Kiara saat mereka tengah berjalan menyusuri karidor.

"Nggak peduli!" Jawabnya jutek.

"Lo jangan galak galak kenapa!"

"Vana?!!!" Teriakan melengking terdengar dari arah berlawanan.

Kiara dan Vana sama sama menghentikan langkah saat melihat teman kelasnya Lia, Rani, dan Anna tengah berdiri dihadapanya sambil tersenyum.

"Besok gue ulang tahun, gue ada undangan buat lo, dateng ya?" Lia menyodorkan satu undangan pada Vana.

Namun cewek itu tidak menggubrisnya, jangankan menerimanya, melirik saja ia enggan.

"Penting?" Tanya Vana tersenyum sinis sambil melipat tanganya didada.

Lia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Nggak juga sih. Cuma gue pengin lo dateng? Mau nggak?" Tawarnya.

Vana tersenyum pahit.
"Gue? Dateng kepesta ulang tahun lo? Sampah!!" Vana menyingkirkan tangan Lia dari hadapanya hingga undangan itu jatuh kelantai, kemudian menginjaknya lalu pergi sambil menyenggol pundak Lia kasar.

The Cruel Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang