31

1.1K 47 1
                                    

Ruangan dengan sinar Cahaya yang redup itu telah dikelilingi banyaknya penjaga disetiap sudutnya.

Cewek dengan wajah setengah tertutup rambut tergeletak lemah diatas lantai kotor itu.
Hingga detik selanjutnya matanya mulai membuka dan mengerjapkanya beberapa kali.

Setelah merasa kesadarnya sudah penuh, barulah ia melihat kesekeliling ruangan itu.

Setetes Cairan bening meluncur dari kelopak matanya,"gu_gue dimana?" Cicitnya.

Cit!

Suara pintu terbuka mulai terdengar, seseorang melangkah dengan tegaknya kearah Vana kemudian tersenyum jahat.

"Hallo Babby" sapanya lembut.

Saat mendengar sapaan tersebut Vana mendongak dan membulatkan matanya seketika.

"Bimo" lirihnya.

Ya, dialah Bimo, dialah cowok brengsek dan bajingan itu, dia yang telah menculik Vana.

Dia berjongkok, dan mengamati setiap inci wajah Vana, sangat cantik pikirnya.
Bimo sengaja melakukan semua ini karna dia tidak rela jika Cewek yang ada dihadapannya ini harus menjadi milik Brian, sang adik.

"Babby? Apa kamu masih ingat saya hm?" Sangat lembut, namun terdengar sangat menjijikan ditelinga Vana.
Mungkin memang wajahnya sangat mirip dengan Brian, tapi kelakuanya sangat jauh berbeda.

"Lepasin gue!" Teriaknya tepat dihadapanya.

"Oh, kamu ingin saya lepaskan? Tapi tunggu. Apa kamu tidak merindukan sentuhanku Beb?" Bimo menunjukan smirknya.

"Dasar Gila!!! Lepasin gue!!!" Air mata Vana semakin deras mengalir.
Namun sesuatu ia rasakan, dia merasakan sangat sakit dibagian kepala. Begitu sakit dan nyeri.

"Ya aku memang gila! Gila dengan tubuhmu" Bimo mengelus pipi kanan Cewek itu.

"Oh saya ingin menunjukan sesuatu buat kamu? Kamu ingin tau?" Lalu perlahan Bimo mengangkat tubuh mungil Vana dan mendudukanya disebuah kursi kayu disana.

"Bawa dia masuk!" Teriak Bimo begitu keras, kemudian munculah seseorang dari balik pintu.
Vana mendongak dan menemukan Brian dan Kiara yang tengah berjalan mendekat diikuti lima orang dibelakangnya.

Vana menganga saat melihat keadaan Brian, dia sangat mengenaskan dengan beberapa luka lebam diwajahnya.

"Brian? Kiara?" Panggil Vana saat keduanya telah berdiri dihadapanya.

"Ohh, seperti keluarga bukan? Satu sahabat dan satu pacar" celetuk Bimo kemudian berjalan melepas tali yang mengikat tangan Brian dan Kiara.

Bruk!

Tubuh Brian sedikit lemah sampai dia tersungkur dilantai, Melihat itu Kiara langsung berjongkok dan membantu Brian duduk.

"Brian, elo nggak papa?" Tanyanya cemas, kemudian menatap Bimo dan Vana bergantian.

"Lo liat Van?" Tatapan Kiara menukik tajam kearah Vana sampai cewek itu terkejut dibuatnya.

"Semua ini gara gara elo!!! Brian terluka karna suruhan Bimo! Kalo emang kalian ada masalah jangan bawa Brian kedalamnya!!! Dasar cewek nggak tau diri!!" Bentak Kiara.

Vana menggeleng tidak percaya akan kalimat yang dilontarkan oleh sahabatnya dari kecil.
Kemudian setetes cairan bening itu kembali meluncur.

"Kia? E__elo kenapa?" Tanya Vana.
Bimo tersenyum sinis disana kemudian berjalan kebelakang tubuh Vana dan melepas ikatan tanganya pula, akhirnya apa yang Bimo inginkan terkabul, sebentar lagi akan ada pertunjukan yang sangat indah.

The Cruel Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang