Vana tengah terduduk di kursi yang berada di sebuah gubuk.
Letaknya ditengah hutan, jauh dari rumahnya.
Entah bagaimana dia bisa sampai sini, setahunya dia pulang naik angkot menuju rumahnya, bukan gubug tua ini.Dia keluar, melihat kesekeliling tempat itu.
Sebuah hutan yang terlihat asing baginya, bahkan dia tidak tau, kalau di jakarta ada hutan selebat ini.Tiba tiba seseorang muncul dari balik punggungnya, Vana terkejut dan reflek mundur.
"Brian?" Dilihatnya sosok Brian sedang tersenyum licik disana.
"Lo disini juga?" Tanyanya.
"Hm! Gue yang bawa lo!" Ucapnya datar.
"Ngapain lo bawa gue ketempat ginian. Gue liat juga kayaknya ini jauh dari jalanan dan pandangan warga! Lo nggak takut?" Mereka menduduki sebuah kursi kayu disana.
"Gue udah biasa kesini!"
Vana mengernyitkan dahinya.
"Hah? Ngapain?"Tiba tiba tangan Brian merogoh saku seragamnya, kemudian mengambil sebuah kunci, dan langsung memasukanya pada sebuah kotak kecil berukuran persegi panjang yang ada dibawah kursi itu.
Netra Mata Vana belum juga lepas dari pergerakan cowok itu.
"Itu Apa?" Tanya Vana mulai Khawatir.
Tiba tiba sebuah gelak tawa terdengar dari mulut Brian. Sebuah Clurit berhasil ia keluarkan dari dalam kotak kecil itu.
Vana bangkit, dia ketakutan, apa maksudnya?
"Bri--Brian?! Lo mau apa?!!" Tanyanya.
"Lo nggak takut sama gue? Gue mau bunuh lo! Sebenernya Gue yang merkosa lo! Dan gue mau lo mati seperti yang lain!" Brian menarik tangan Vana agar masuk kedalam gubug, dan memperlihatkan sebuah kamar kecil yang ada disana.
Vana terkejut, bau amis ada dimana mana, sebuah darah segar bahkan kering ada didalam sana.
Vana mendongak, dan menemukan tiga mayat perempuan
Satu yang masih baru, dan dua lainya sudah membusuk bahkan mengering.Leher perempuan yang Vana rasa seumuran dengannya masih meneteskan darah, sepertinya ada yang baru membunuhnya tapi siapa? Brian?
"Me--mereka??"
"Gue yang bunuh! Mereka bertiga hamil gara gara gue! Gue nggak mau itu terjadi! Akhirnya gue bunuh hahahaha!!!!" Brian tertawa begitu keras. Layaknya seorang psikopat yang sangat bahagia akan kematian korbanya.
Tatapan tajam Brian membuat Vana ketakutan, cewek itu Mundur.
"Dan sekarang, giliran lo yang mati!!" Ucapnya begitu dalam.
Tangannya siap melempar Clurit tersebut kearah leher Vana.
Dia terus mendekati Vana."Brian!! Jangan gila!!" Vana mulai berlari menghindari cowok itu.
"Jangan lari lo!! Lo harus mati!!!!" Dengan sekuat tenaga ia lemparkan clurit itu kearah Vana yang sedang berlari disana dan..
Srekk!!
Tepat sasaran, Brian berhasil menyobek leher bagian belakang milik Vana. Darah mulai mengucur banyak. Brian tertawa.
"Huffhh hufhhh hufhhh!!!!" Keringat ada disekujur tubuh Vana, dia terbangun dari mimpi buruk itu.
"Cuma mimpi? Hufhhh!! Hufhhh!!" Cewek itu mengelap keringat yang ada didahinya.
"Kenapa gue mimpi gitu? Sama Brian pula?" Vana bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya. Menetralisir deguban jantungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel Girl [COMPLETED]
RandomSebelum baca harap follow!:v Vana Arloji, gadis yang kejam kepada siapapun. Kehidupanya berubah saat kehormatanya direnggut secara paksa oleh cowok brengsek itu. Vana tidak suka dengan orang orang disekitarnya. Karna apa? Karna mereka itu berpenampi...