Beberapa puluh menit kemudian. Angkutan yang membawa Ghania dan Suha menuju festival makanan, telah sampai pada tujuan.
Suha mencari lembar duit di sakunya untuk membayar sebelum keluar dari angkutan. "Nih bang, makasih ya." Suha menyodorkan uang sepuluh ribuan dua, Ghania hanya diam dan tidak berniat mengeluarkan ongkos. Melihat itu Suha hanya menggeleng gemas.
Moodyan sekali sahabatnya ini, pikirnya.
"Yuk, Ghania. Senyum dong, ceria dong. Kita ini kan mau makan-makan dih, muka di tekuk mulu. Ayo lah!"
Suha menuntun sahabatnya menuju tenda-tenda makanan. Tetapi Ghania menolak dan lebih memilih duduk di bangku yang memang tersedia di sini. Padahal kalau sudah menyangkut soal makanan, Ghania bakal gercep, tidak lesu seperti sekarang ini. Mau tak mau Suha sendiri yang mencarikan makanan untuk mereka berdua. Perut Suha sedari tadi berontak, demo meminta diisi.
Setelah mendudukan dirinya di bangku dan membiarkan sahabatnya berkeliling sendiri mencari makanan. Ghania mengeluarkan ponselnya dari saku bajunya, dia sampai lupa meminta ijin terhadap ibunya jika ingin pergi jalan-jalan dulu sebelum pulang ke rumah.
Segera Ghania mengetikkan pesan kepada sang ibu. Tidak lama kemudian balasan pesan beliau, Ghania dapatkan. Hm, ibunya mengijinkan Ghania pergi jalan-jalan tetapi harus tetap jaga diri baik-baik. Beliau takut kejadian penculikan itu sampai terulang kembali. Membaca itu membuat Ghania meringis takut. Benar juga.
Memang semenjak kejadian itu, ibunya sekarang ini lebih protektif dari sebelumnya. Tetapi masih mending dari pada ke protektifan ibunya 3 bulan lalu. Ghania bahkan tidak di perbolehkan bersekolah dan melakukan apapun yang menyebabkan dia keluar rumah.
Beruntung ada dokter muda itu dan juga Suha yang membuat pikiran ibunya terbuka.Membalas pesan ibunya 'baiklah' dengan emot cium. Ghania meletakan ponselnya di atas meja. Kini matanya beralih ke sekelilingnya, benar-benar ramai sekali tempat ini. Kebanyakan orang yang datang ke sini sama seperti Ghania, masih mengenakan seragam SMA-nya.
Memang bandel anak jaman sekarang ini, bukannya lekas pulang ke rumah malah lebih memilik kluyuran terlebih dahulu.
Pikir Ghania, membuatnya meringis untuk yang kedua kali. Dia dan mereka, sama.Dari ke jauhan, Ghania melihat sahabatnya. Tas dengan motif polakadot yang Suha pakai, membuat Ghania langsung paham. Apa lagi tipe-nya yang tidak sabaran tetapi masih tau aturan. Seperti sekarang ini, dengan posisi berbaris, menunggu giliran antrian, sahabatnya itu memesan makanan semacam ayam. Suha tidak berhentinya berteriak sambil mengangkat tangannya ke atas. Melihat itu membuat Ghania menggeleng sambil terkekeh geli
Pas sekali memang anak itu jadi sahabatnya, pikirnya.
Drrt... ting
Satu notifikasi masuk dari ponselnya membuat mata Ghania teralihkan. Ponsel yang tak jauh dari jangkauan tangannya, Ghania seret lebih dekat. Membukanya dan terpampanglah pesan yang berasal dari aplikasi wa. Ghania mengernyit kala pesan itu hanya nomor tanpa nama, berarti Ghania memang tidak pernah menyimpannya. Ada beberapa kata saja yang orang itu kirimkan, tetapi sontak membuat mata Ghania dengan awas mengedarkan pandangnya ke sekitar.
Tidak ada yang mengawasinya kan! Tidak ada yang sedang memperhatikannya secara terang-terangan di sini. Tidak ada!
Lantas, siapa?
"Hey!"
Ghania berjengit kaget kala bahunya di tepuk, tidak keras tetapi membuat Ghania tanpa sengaja menggebrak mejanya kuat-kuat. Tangannya bahkan sampai terasa perih dan panas.
Suha datang meletakan dua piring di atas meja dan mendudukan dirinya di sebelah Ghania. Sahabat Ghania itu menggelengkan kepalanya sambil tertawa geli. "Kamu ini ada apa sebenarnya sih? Dari jauh aku liat kamu celingak-celinguk. Kaya lagi cari seseorang, nyariin siapa emang?" tanya suha panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tattoes? No problem Or Problem?
Storie d'amoreRomance Rangking # 1 Age-gap (04-07-2019) # 44 Misterius (07-07-2019) #1 Misterius (15-05-2020) Apa salahnya sih punya pacar bertato? Jangan kira orang bertato itu minus semua. Pacar Ghania tidak demikian. Dia baik dengan caranya sendiri, lebi...