Episode 25

999 123 12
                                    

.
.
.
.
.
*jangan lupa nyalain lagu, bacanya pelan-pelan aja karena eps kali ini singkat saja...

Selamat membaca..
.
.
.
.
.
.
.
Ambulans datang membawa Jungkook dan terus memompa jantungnya. Keadaan tidak menguntungkan Jungkook benar-benar dalam keadaan kritis.

Eunha terus menangis memegang tangan Jungkook dengan khawatir. Dirinya sangat takut, di sampingnya Sinb tetap menemani.

"dia tidak bernafas.." Ucap suster membuat Eunha memegang tangan Jungkook dengan erat dan menggeleng seolah enggan mendengar perkataan itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa kau puas melakukan ini?!!!" Teriak Yerim yang masih di ruangan itu kepada Sehun.

"Aku tidak melakukan apa-apa sayang.., aku hanya melihat" ucap Sehun.

"Tidak melakukan apa-apa?? KARENA ITULAH MEREKA TERLUKA!!" Teriak Yerim meneteskan air matanya.

"Kau bilang padaku bahwa kau harus tidur, aku percaya padamu!" Ucap Yerim menangis.

"A-aku hanya membantumu membalaskan dendammu pada Eunha dan membantu.." Ucapan Sehun terhenti.

PLAKK!! Yerim menampar Sehun.

"Bukan begini caranya, aku tidak peduli lagi dengan dendam apapun! kau hampir membunuh orang! sekarang kita tidak tau bagaimana keadaan mereka" Ucap Yerim kini ketakutan, ia lihat sendiri bagaimana kondisi mengerikan Jungkook dan Eunha.

"Kau tau betapa khawatir nya aku padamu? Berapa kali ku bilang untuk tidak berhubungan dengan sahabat mu itu? Tapi kau tidak pernah mendengarkanku..., kita putus!" Ucap Yerim meninggalkan Sehun.

"Yak! Kim Yerim!! Jangan seperti ini!" Ucap Sehun menahan Yerim.

"Lepas... LEPASKAN AKU!!" Teriak Yerim menepis tangan Sehun dan berlari pergi.

Sedangkan Kai dan teman-teman nya dibawa ke kantor polisi termasuk Sehun. Kai hanya bisa diam mengingat adiknya ia terlalu gila karena tidak merasa bersalah apapun dengan keadaan mengenaskan Jungkook dan Eunha.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"J-Jungkook kumohon... Jangan seperti ini.., hiksss..." Ucap Eunha terus menangis ketakutan di depan ruang UGD.

"Eunbi.., jangan menangis.." Ucap Sinb memeluk Eunha yang gemetaran.

"Jungkook pasti baik-baik saja.., percayalah padaku!" Ucap Sinb menepuk bahu Eunha.

Setelah 1 jam dokter keluar dari ruang UGD. Terlihat wajah dokter itu tenang dan serius, Sinb takut dengan jawaban yang akan diberikan.

"Dok-dokter.., bagaimana keadaan Jungkook??" Tanya Eunha ketakutan.

"Dia selamat.., banyak sekali pendarahan padanya mungkin akan lama memulihkan nya tapi dia akan segera membaik, ia cukup kuat" ucap Dokter melegakan Eunha.

"Terima kasih dokter" ucap Sinb dan dokter meninggalkan mereka berdua.

"Ia baik-baik saja.." Ucap Eunha lemas dan pingsan membuat Sinb panik dan meminta pertolongan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari kelulusan.

"YAK JEON JUNGKOOK ANAK BANDEl, sampai berapa kali hyung (abang) harus memberitahumu bahwa kau tidak boleh berantam lagi!!, kenapa tidak diam saja sekolah dengan benar dan bekerja dengan baik, apa kau bosen di aparteman itu?!! Biar Hyung bakar saja!!!" Teriak seorang lelaki memasuki ruangan Jungkook.

"Aishh.... Jjinja.., Hyung suaramu menggema.." Ucap Jungkook yang duduk bersandar di kasur membaca bukunya.

"Aku tidak peduli!! Liat dulu itu wajahmu astagaaaa, wajah tampanmu sudah luntur!" ucap lelaki itu memegang pipi Jungkook.

Limited Edition BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang