Episode 37

1.1K 125 13
                                    

.
.
.
.
.
.
*Jangan lupaa nyalain lagunya...
.
.
.
.
Selamat membaca...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
19.00

"Kenapa lelaki itu harus matiii hikss hiks" ucap Eunha sambil menangis berjalan memasuki mobil yang terparkir.

"Kenapa kau masih menangis?" Tanya Jungkook di dalam mobil bersama Eunha yang terus menangis.

"Itu sedih sekali aku tidak sanggup menahan tangisku!" Ucap Eunha menutup wajahnya.

"Itu hanya film Eunha-ya" ucap Jungkook menahan tawanya membuat Eunha melirik Jungkook.

"Mian.., maksudku Eunbi" ucap Jungkook tersadar dan menatap ke depan.

"J-Jungkook-a" panggil Eunha membuat Jungkook menatapnya.

"Kenapa?" Tanya Jungkook.

"ayok pulang" ucap Eunha.

"Kau tidak mau makan malam?" Tanya Jungkook.

"Aku ingin makan ramen di aparteman" ucap Eunha.

"Oh baiklah" ucap Jungkook menjalankan mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa kita malah kesini?" Tanya Eunha melihat aparteman Jungkook dari dalam mobil.

"Kenapa? Kau ingin makan ramen sendiri dan tidak ingin mengajakku?!" Tanya Jungkook menatap Eunha serius.

"Ah? Eoh kau juga ingin rupanya.." Ucap Eunha.

"Ayok turun" ucap Jungkook membuka sabuk pengaman nya dan keluar dari mobil diikuti Eunha.

"Ramyeon hmm..." Gumam Jungkook membuka rak dapur.

"Biar aku saja yang masak" ucap Eunha.

"Bagaimana jika kau membantuku masak?" Tanya Jungkook yang dibalas anggukan oleh Eunha.

Eunha membantu memotong sayuran sebagai pedamping ramyeon mereka, Jungkook merebus mienya sambil beberapa kali tertawa melihat Eunha yang menahan air matanya mengiris bawang bombai.

"Tadaaa Ramyeon siap disantap!" Ucap Eunha semangat memakai sumpitnya membuat Jungkook tertawa.

"Enak!!" Ucap Jungkook memakan Ramen dengan semangat sama seperti Eunha.

"Emm dimana Jimin?" Tanya Eunha.

"dia di rumah neneknya" ucap Jungkook merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri.

"Oh.." Balas Eunha kembali memakan ramen nya.
.
.
.
.
.
.
.
.

TAK!!

Jungkook meletakan sumpit nya dan memegang kepalanya. Kali ini rasa tidak nyaman nya berubah menjadi rasa sakit.

"Ada apa?" Tanya Eunha menatap Jungkook serius.

"Tidak apa-apa" ucap Jungkook berjalan ke arah sofa dengan sempoyongan.

BRUKKK!!!

"J-Jungkook!!" Teriak Eunha melihat Jungkook yang terjatuh sambil memegang kepalanya yang terasa sakit dan berat bahkan tubuhnya menjadi lemas.

"Tolong ambil Obat ku...." Gumam Jungkook membuat Eunha semakin khawatir.

"Di-Dimana??" Tanya Eunha memegang tangan Jungkook yang dingin, lelaki itu tampak pucat membuat Eunha panik dan takut.

Jungkook hanya menunjuk lemas ke arah kamarnya dengan cepat Eunha berlari ke kamar Jungkook dan membongkar raknya satu persatu untuk menemukan obat yang dimaksud Jungkook.

"Dimana......" Ucap Eunha membongkar lemari baju Jungkook.

"Lemari dalam lemari?" Tanya Eunha menatap lemari kecil dalam lemari besar diantara baju Jungkook yang mirip seperti brangkas.

"Itu tidak penting!" Ucap Eunha mencari laci-laci kecil dan menemukan beberapa obat.

"I-ini" ucap Eunha menyandarkan Jungkook di dinding dan memberikan obat satu-satunya yang ia temukan dalam lemari, Eunha juga segera mengambil air hangat untuk Jungkook.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Eunha menatap Jungkook yang masih terlihat pucat.

"hmm" Jungkook hanya bergumam.

"Kita ke rumah sakit sekarang!" Ucap Eunha berdiri untuk mengambil telepon nya namun dengan cepat Jungkook menahan nya.

"Tidak usah.., aku baik-baik saja" ucap Jungkook berusaha berdiri dibantu Eunha.

"Aku ingin duduk" ucap Jungkook berjalan ke arah sofa masih dibantu Eunha.

"Ka-kau kenapa?" Tanya Eunha ketakutan menatap Jungkook yang sekarang duduk menyender mencoba men-stabil-kan dirinya.

"Aku hanya sakit kepala" ucap Jungkook menutup matanya.

"Kau tidak ingin pulang? Mianhae aku tidak bisa mengantarmu" ucap Jungkook lemas.

"Tidak.., aku akan menjagamu disini" ucap Eunha serius.

"Hmm.. Nanti oppamu akan mencarimu" ucap Jungkook.

"Aku akan memberitahu Sinb nanti" ucap Eunha masij menatap Jungkook, dirinya menyender menghela nafas.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Eunha menatap langit-langit aparteman Jungkook yang bergambar banyak bintang kecil yang bercahaya.

"Aku terkena serangan sakit kepala mendadak beberapa hari ini" ucap Jungkook menutup matanya.

"Pasti ini karna kau kurang tidur dan terlalu sibuk bekerja" ucap Eunha.

"Hmm" gumam Jungkook.

"Hah.. Berhentilah... istirahatlah beberapa lama, kau masih muda kenapa bekerja keras seperti itu? Kau tau banyak orang.."

"Grrrrr" dengkur kecil Jungkook yang sudah tertidur.

Pluk!

"J-Jungkook?" Panggil Eunha pelan saat Jungkook tertidur di bahu Eunha.

"Dia terlihat lelah.." Ucap Eunha tersenyum pelan melihat wajah Jungkook yang tetap imut saat tertidur.

"Jaljayo.. (Selamat malam)" bisik Eunha mengelus pelan rambut Jungkook kesukaan nya yang masih halus bahkan ketika lelaki itu sudah mengecat rambutnya sedikit kecoklatan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

sinar matahari yang terang memasuki jendela aparteman Jungkook dan mengusik kedua orang yang sedang tertidur sambil berpelukan.

"Guling.." Gumam Eunha memeluk Jungkook dan menenggelamkan wajahnya di dada Jungkook dengan posisi masih berada di sofa.

"Hmm.." Jungkook mulai memegang kepalanya dan pelan-pelan membuka matanya. Dirinya terusik saat Eunha menggerakan kepala di dadanya, ia bahkan tidak sadar ada perempuan itu di pelukan nya.

"Sudah pagi?" Tanya Jungkook pada dirinya sendiri.

"Eu-Eunha????" Tanya Jungkook kemudian menutup mulutnya sendiri.

"Kenapa dia bisa disini? Kenapa dia tertidur sambil memeluk perutku??" Tanya Jungkook dalam hati panik, dirinya memanas bahkan membeku.

"Aku masih ingin tidur.." Ucap Eunha menggosok wajahnya di dada Jungkook yang memakai sweater hitam yang tipis.

"Tolong aku.. Ini geli sekali" ucap Jungkook dalam hati dengan wajahnya yang sangat merah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...

Jangan lupaaa di Vote dan Comment

#adminyangselalumengingatkan 😌
#adminyangcerewet
#gomawoo

Limited Edition BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang