Episode 42

899 102 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Haruskah aku melamarnya??" ucap Jungkook dengan mata kosong nya.

"kau sudah menanyakan ini ke 20 kalinya" ucap Jimin sambil memakan snack keripiknya.

"aku bingung..." ucap Jungkook lemas.

"kenapa kau harus bingung? kalau memang kau sudah siap ya lamar saja dia" ucap Jimin.

"bagaimana jika dia menolakku? seorang Jeon Jungkook ditolak... itu sangat memalukan" ucap Jungkook frustasi.

"kenapa kau takut ditolak? saat kau menembaknya saja kau tidak takut" ucap Jimin.

"ini beda Jim..., disini aku mengajaknya serius" ucap Jungkook mengacak-acak rambutnya.

"emangnya.., kenapa kau tiba-tiba ingin melamarnya?" tanya Jimin.

"karena... pacaran saja tidak cukup menjadikan dia milikku, aku benar-benar ingin melindunginya sebagai milikku" ucap Jungkook serius.

"aku terharu dengan teman ku yang dulunya kekanakan ini... dia sudah dewasa ah Jungkook ku" ucap Jimin menepuk bahu Jungkook yang tertawa.

"baiklah baiklah... aku akan menguatkan tekatku!" ucap Jungkook mengepalkan tangan nya.

TRINGGG!!! TRINGGG!!!

"Oh! Hyung!!" ucap Jungkook semangat mengangkat telepon nya.

"apa kabar disana?? apakah Hyung akan memperkenalkan aku dengan calon istri hyung???" ucap Jungkook semangat.

"Hyung akan segera pulang??? baiklah aku akan menunggu!!" ucap Jungkook menutup telepon nya dan berjalan semangat.

"semangat sekali..., mau kemana?" tanya Jimin.

"bertemu pacarku!, cepatlah berkencan biar tidak sendirian terus" ucap Jungkook mengejek dan memasuki kamarnya.

"Yak! aku tidak sendiri!" ucap Jimin kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"halo?" ucap Jungkook mengangkat telepon nya di tengah perjalanan nya menuju tempat Eunha.

"kau serius??" ucap Jungkook kebingungan dan membalikan mobil nya menuju ke arah lain dengan cepat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hikss..... Hiks.... penyakit Appa kambuh lagi.. hiksss" ucap Nayeon terus menangis.

"be-berhenti lah menangis.." ucap Jungkook berusaha menenangkan Nayeon yang menangis di depan ruang UGD.

"aku harus bagaimana hikss" ucap Nayeon memeluk Jungkook.

"aku harus mengabari Eunbi..." ucap Jungkook dalam hati melirik jam di tangan nya.

3 jam kemudian...

"Bagi Keluarga Im silahkan masuk..." ucap seorang suster, dengan cepat Nayeon memasuki ruangan diikuti Jungkook.

"Appa.... (ayah) hiksss" ucap Nayeon langsung memeluk Ayahnya yang baru siuman.

"jangan lah menangis..., appa tidak apa-apa" ucap Ayah nya mengelus kepala Nayeon.

"Jungkook-ssi bisakah aku meminta bantuan?" tanya ayah Nayeon yang membuat Jungkook mengangguk.

"kamu anak yang baik...., sebelum semuanya berakhir bisa kah kau mewujudkan impian ku melihat putri ku menikah dengan Namja (lelaki) yang ia cintai?" tanya ayah Nayeon.

"...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"kau sudah menunggunya 3 jam" ucap Sinb yang bersiap-siap akan pergi.

Limited Edition BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang