Episode 4

2.1K 223 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat membaca...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ya... Hampir membunuh salah satu teman sekelas nya" ucap Sinb mulai merinding.

"Kau tau?, aku dipindahkan ke Busan tepat saat kita kelas Sma 1 semester 2, aku sangat sangat terkejut hari pertama sekolah Jungkook melempar teman sekelasnya dari jendela kelas, waktu itu karna aku sekelas dengannya aku menyaksikan itu dengan mata kepala ku sendiri" lanjut Sinb serius.

"Untung saja ia melempar dari lantai 2 jadi teman nya itu hanya patah tulang, coba kalau dia melemparnya dari loteng, aku pikir teman sekelasku itu kini tidak bisa hidup lagi" ucap Sinb menggeleng-geleng tak percaya.

"Kenapa ia tidak di keluarkan dari sekolah?" Tanya Eunha merasa cukup kaget dengan tingkah Jungkook.

"Kau benar-benar tidak mengenal Jungkook ya, ahh benar juga ini kan masih hari kedua kau masuk sekolah. Eunbi-ya tolong jauhi Jungkook, dia benar-benar berbahaya kerjaan dia tiap hari hanya bolos dan berantam dengan anak sekolah lain kemudian masuk sekolah dengan keadaan berantakan" ucap Sinb mengingatkan Eunha pada hari pertama sekolah.

"Kenapa.. ia tidak dikeluarkan?" Tanya Eunha lagi.

"Kekuasaan, seperti ayahmu, ayahnya adalah pengusaha terkaya di Busan itulah sebabnya ia bisa seenaknya seperti itu" ucap Sinb.

"Itulah sebab nya aku paling membenci orang yang memiliki kekuasaan, mereka akan menggunakan kekuasaan mereka seenaknya, bahkan memperlakukan anak mereka seperti barang mereka" ucap Eunha dengan mata berkaca-kaca.

"Eunbi-ya.., maaf aku sudah memperlakukan mu tidak enak seperti tadi, padahal kau sahabatku sendiri" ucap Sinb.

"Ya tidak apa-apa, seharusnya aku yang minta maaf karena perlakukan ayahku. Ah! dan Sinb-ya aku mau minta tolong oppa (abang) telah mengganti identitasku sebagai Jung Eunha, seorang anak yatim piatu yang biaya nya ditanggung oleh paman nya, makanya mulai hari ini panggil aku Eunha ya" ucap Eunha.

"Ah iya tentu saja, aku juga mau minta tolong, tolong jangan kasih tau Hoseok Oppa kalo aku berada di sekolah yang sama denganmu" ucap Sinb menunduk.

"Wae?? (kenapa??) kau tau setelah kau dipindahkan ke Busan oleh ayahku oppa bahkan diam-diam mencoba mencari tahu keberadaan mu, dia benar-benar merindukanmu" ucap Eunha dengan mata bulat meyakinkan.

"Kejadian itu sudah lewat, Eunbi-ya aku yakin kita masing-masing sudah bisa melupakan perasaan kita masing-masing, dan lagi ini salahku menyukai seorang kakak kelas yang merupakan penerus perusahaan terkaya di Seoul" ucap Sinb mulai menangis.

"Maaf, kau benar lebih baik untuk melupakan segalanya itu yang terbaik.." Ucap Eunha memeluk Sinb.
.
.
.
.
.
.
.                        
.
.
.
.

Eunha masuk ke kelas dan bertemu lagi dengan Jungkook, dengan helaan nafas Eunha duduk di samping Jungkook.

Rasanya harus berwaspada mendengar cerita Sinb tadi, ia juga lelah berurusan dengan orang yang memiliki kekuasaan.

"Kau kenal Sinb?" Tanya Jungkook. Namun Eunha tidak membalas nya dan tetap diam.

"Hey! Kau mendengarku?!" Panggil Jungkook emosi namun Eunha tetap tidak membalasnya dan fokus membaca buku pelajaran.

"Yak! Jung Eunha!!" Bentak Jungkook lebih keras membuat semua orang menatapnya termasuk Eunha.

"Jungkook ssi, jika anda tidak bisa mengikuti pelajaran anda bisa keluar" ucap guru di depan. Jungkook yang kesal memilih diam dan tidur di kelas.

Limited Edition BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang