29. Broken

4.9K 242 8
                                    

Tolong pada komen ya slur >:(

Bagian Dua puluh sembilan.

Mempercayai seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan, upaya untuk mengetahui jika mereka benar-benar peduli atau hanya sekedar menggali informasi adalah hal tersulit untuk kita mempercayai seseorang.

-The Cold Princess-

Darren masih bisa memutar kejadian ulang ketika ia dibuat terkapar oleh sekelompok orang. Ia melihat wajah mereka asing, benar-benar asing, dan Darren yakin hal itu.

Ketika pukulan bertubi-tubi menyerangnya, otaknya berpikir apa kesalahan yang baru saja ia lakukan, dan sebelum ia menemukan apa kesalahnnya, salah satu dari mereka berbicara.

"Moza sudah punya pacar, jangan pernah deketin dia lagi!"

Darren membuka matanya, ia merasa bahwa itu adalah mimpi buruk. Badannya masih terasa sakit, ia diantar oleh Moza, dan sekarang gadis itu sudah pulang dijemput papanya, Jordi.

Ia melirik ke arah kalender di atas nakasnya, mengambilnya dan melihat bahwa besok ia ada bimbingan belajar dengan Moza. Setelah pertandingan persahabatan itu selesai, bimbingan belajarnya kembali dilanjutkan.

Tangan Darren bergerak ke atas nakas kembali mengambil ponsel di sana untuk mengirim pesan.

Darren : Al, isuk aya tugas teu? (Al, besok ada tugas ga?

Alia : Teuing Ren, urang arek dahar heula. Encan buka buku. (Gatau Ren, saya mau makan dulu. Belum buka buku)

Darren : Badogan wae maneh teh. Awas, ngke gendut deui, diet deui, asup imah sakit deui. (Makan aja kamu mah. Awas nanti gendut lagi, diet lagi, masuk rumah sakit lagi)

Alia : Ulah ngomong kos kitu atuh, blegug!
Alia : Eh, isuk teu aya tugas, tapi ulangan matematika. (Jangan ngomong kayak gitu, goblok!
Eh, besok gak ada tugas, tapi ulangan matematika)

Darren : Anjir, urang ncan belajar deui! (Anjir, saya belum belajar!)

Alia: lah, bujang kos maneh we belajar, masa depan we teu dipikirkeun. (Pemuda kayak kamu aja belajar, masa depan aja gak dipikirin)

Darren : Sia teh ngomong ulaheun kos kitu, Al. Urang keur jadi suami maneh, kumaha?
(Kamu tuh kalo ngomong jangan kayak gitu, Al. Saya yang jadi suami kamh, gimana?)

Alia : Amit atuh, Ren! Mbung urang keur maneh mah, bujangan loba, teu maneh doang. Jodoh urang teu bolehan maneh.
(Amit-amit, Ren! Gak mau saya sama kamu mah, pemuda banyak, bukan kamu doang. Jodoh saya gak boleh kamu)

Darren : Urang ge embung keur maneh mah, Moza geulis, geus urang mah keur Moza wae :p
(Saya juga gak mau sama kamu mah, Moza cantik, udah saya mah sama Moza aja :p)

Belum ada pesan balasan dari Alia, cowok itu mencoba membuka roomchat nya dengan Moza. Melihat tanda online  itu masih ada, tangannya bergerak untuk mengirimkan pesan ke gadisnya.

Darren : Besok bimbingan ya, jangan lupa>:(

Send.

Tak lama mengirimkan itu, centang dua abu itu berubah menjadi warna biru dan sebuah balasan langsung datang.

The Cold Princess [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang