Ada yang nungguin?
Bagian Tiga puluh lima.
Berikan aku kejelasannya, dan aku tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya.
-The Cold Princess-
"Salah Nan, kalo mau nemuin angka ini hitung dulu yang di sini." Alia mengarahkan pulpennya.
Adnan menggaruk tengkuknya. "Gimana sih, Al. Pusing."
"Kak Gara gimana ya dulu pas diajarin akuntansi sama Alia, berasa mau mati apa nggak?" Luis memutar-mutar pulpennya.
"Nggak ah, A Gara biasa aja pas diajarin sama gue," ucap Alia menatap kedua cowok di hadapannya.
"Karena Kak Gara suka sama lo, mangkanya bawaannya enak aja gak pusing gak berasa sakaratul maut," ucap Luis.
Alia melemparkan penghapus ke wajah Luis. "Bahasa lo, Wis."
Ketiganya kembali menatap buku mereka masing-masing. Berada di dalam perpustakaan adalah hal yang jarang dilakukan ketiganya, dan sekarang mereka berada di dalam tempat itu. Sedang mencoba belajar, mencoba untuk tidak nakal seperti biasanya.
"Kerasukan apa kalian belajar akuntansi?" tanya seorang cowok yang tiba-tiba duduk di hadapan mereka bertiga.
"Gue remidi, mangkanya belajar akuntansi," jawab Adnan.
"Lagian, Dit. Nilai lo juga remidi, gue dapet empat puluh lima, lo dapet tiga puluh delapan." Adnan melempar buku tebal di hadapannya. "Lo juga belajar, goblok."
"Santai kali ah, belajar gak belajar nilai gue segitu mulu. Jadi males berusaha," ucap Dito.
"Eh, Dit, Darren ke mana?" tanya Alia.
Dito mengendikkan bahunya. "Tau tuh, gue gak lihat dia dari tadi."
"Paling ngapel ke kelas pacar," kata Luis.
Ketiganya menganggukkan kepala. Saat mereka kembali belajar dengan Alia, sebuah dering telepon membuat keempatnya mengalihkan perhatiannya.
"Handphone lo, Al." Adnan menunjuk dengan dagunya.
Alia mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar.
Bunda Disa.
"Eh, Bunda?"
Ketiganya menoleh.
"Siapa, Al?" tanya Luis.
"Ini, Bunda Disa nelpon gue." Kemudian Alia mengangkat panggilan itu.
"Hallo, Bun? Kenapa?"
Suara berat dan serak Darren membuat Alia terdiam. "Al, tolong gue..."
👑👑👑
Ceklek...
"Kak Moza!" sapa seorang gadis yang berbaring di atas brankar rumah sakit.
Moza tersenyum, ia berjalan mendekati brankar gadis itu dan duduk di sebelahnya. "Reva udah makan?"
Gadis itu, Reva. Menggeleng pelan.
"Belum, Kak. Lagi males makan.""Kenapa males makan? Kamu harus tetep sehat, Reva."
"Kalo ada Kakak di sini, aku mau makan kok," kata gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess [COMPLETED]
Teen Fiction{follow dulu sebelum baca ya bestieee} Cover by @kdniapuspita Masalah dan anti sosial adalah dua deskripsi singkat dari kehidupan sosok Moza Ariesha Cassandra. Gadis berperawakan sempurna, dengan garis kecerdasan di atas rata-rata. Ia menjadi idola...