16. Hate Situation

5.8K 279 4
                                    

Bagian Enambelas.

Kamu datang, membawa luka.
Kamu pulang, meninggalkan kenangan yang membuatku tersiksa.

-The Cold Princess-

Jemarinya meraba buku-buku, hidungnya menghirup aroma kertas-kertas kesukaannya, juga menatap tulisan-tulisan yang menjadikannya hobi dalam membaca.

Gadis itu menarik salah satu buku di sana, membaca judulnya lalu meletakannya kembali di rak buku. Dengan masih menggunakan seragam sekolah, gadis itu memasuki ruangan kesukaannya, toko buku.

Setelah memberikan materi tambahan untuk Darren selama satu jam, gadis itu beralih pada perpustakaan kota untuk menenangkan pikirannya pada sahabat-sahabatnya yaitu para buku.

Ting!

Tante Marina : Kamu di mana? Tante nungguin kamu loh di rumah tante, ada Sheila sama pacarnya juga, papa kamu juga di sini. Kamu ke sini ya, sayang. Kita makan malam sama-sama.

Moza mematikan layar ponselnya lalu meletakan benda pipih itu ke dalam sakunya dan berjalan keluar perpustakaan. Gadis itu menunggu angkutan umum yang lewat, namun saat ia tengah mennggu di pinggir jalan. Seorang gadis yang menggunakan seragam sama sepertinya tengah menunggu kendaraan di sebelahnya.

Dan sepertinya, gadis itu mengenalinya.

"Kak Moza, ya?" tanyanya.

Moza hanya melirik lalu kembali menatap jalanan. Ia hanya tahu jika gadis di sebelahnya ini adalah juniornya dan anggota voli putri yang sering dibicarakan siswa di sekolah. Oh iya, dia anggota OSIS juga.

"Dari toko buku ya, Kak?" Gadis di sebelahnya melirik buku yang dibawa oleh Moza.

"Kakak suka karya Boy Candra?"

Pertanyaan dari juniornya membuat Moza menoleh. "Kenapa?"

"Akhirnya ngomong juga," ucap gadis itu lalu mengulurkan tangannya. "Aku Reanita, panggil aja Rea. Aku salah satu fans Kaka di sekolah."

Bukannya menjawab, Moza malah kembali bertanya, "Kenapa?"

"Oh, oke." Rea tersenyum menatap Moza. "Aku cuma tanya aja, kalo Kakak suka sama karya Boy Candra aku punya semua koleksinya. Kakak paling suka sama novel yang mana? Kalo aku sih Pada Senja yang Membawamu Pergi."

"Sama," balas Moza cepat.

"Hah? Sama? Kakak suka juga sama tokoh Aira?" tanya Rea.

Moza hanya mengangguk kemudian terlintas angkot di depannya, cepat-cepat Moza langsung menaiki angkutan tersebut diikuti Rea yang juga memasuki angkot dan duduk di sebelahnya.

"Sekarang Kakak baru beli Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai? Aku udah punya, asal Kakak tau, ceritanya bangkitkan kenagan mantan semua," ucap Rea.

Moza hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan adik kelasnya itu. Ia turun dari angkot meninggalkan Rea, gadis itu memasuki perumahan calon mama tirinya, Marina.

Saat sudah sampai di rumah besar itu, ia mengetuknya. Dan tidak lama kemudian seseorang yang ia tunggu membukakan pintu dan langsung memeluknya.

"Akhirnya datang juga," ucap Marina lalu melerai pelukannya. "Ayo masuk, udah ada Papa sama Sheila di dalam, ada pacar Sheila juga di sana."

Moza dan Marina melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Moza dapat melihat papanya tengah berbicara dengan anak dari Marina, yaitu Sheila.

"Halo Sheila, ini yang namanya Moza." Marina langsung mendekatkan Moza pada Sheila.

The Cold Princess [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang