Buset berdebu sekali ni lapak.
Eh ya slur, aku sekarang resmi nih 16 tahun gak ada yang mau ucapin apa gitu hehe.
Bagian ini panjang karena ni lapak udah aku tinggalin sebulan dan ngegantung gitu aja. Jahat sekali aku ke kalian. So, vote komen jangan lupa ya udah pegel nih jari ngetik panjang² kalian malah kaga komen.
Aku berharap kalian bakal spam komen kayak bagian sebelumnya. Aku suka kalian rewel atau ngebacot ga jelas
Mari mengobati rasa rindu akan nangis yang setengah-setengah.
Bagian Lima puluh dua.
Ada kalanya aku berhenti berharap. Aku lelah, aku penat, aku ingin istirahat sejenak.
–The Cold Princess-
"Del, lo pernah liat Moza lakuin hal aneh, gak?" tanya Alia.
Adel mengernyitkan dahinya. "Hal aneh apa?"
"Kek misalkan melukai diri sendiri, atau apa gitu?"
Adel menghela napasnya. "Al, lo tau sendiri kan Moza gimana? Kerjaan dia nge-batu doang, diem, sekalinya ngomong pedes."
Sekarang Alia yang menghela napas. "Waktu itu Moza pernah nginep di rumah gue, gue ketemu dia di taman depan perumahan pacar gue dalam keadaan yang pasti lo gak bakal nyangka kalo itu Moza."
Adel menatap Alia penasaran. "Gimana emang?"
"Lo tau tangannya dia gimana saat itu?" Alia sambil menunjukkan tangannya seakan benar-benar menunjukkan tangan Moza kala itu. "Darah semua, Del!"
Adel menutup mulutnya. "Serius lo, Al?"
Alia menganggukkan kepalanya. "Gue gak pernah cerita soal ini ke siapapun, bahkan Darren. Gue berpikiran kalo Moza merasa tertekan, dia pasti bakal lukain diri sendiri. Iya gak, sih?"
Gadis di hadapan Alia mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bener tuh, gue ada temen juga di sekolah yang ada masalah dikit tau-tau tangan dia udah darah semua."
"Lagian Al, orang yang punya keadaan mental begitu gampang banget kepikiran buat mati. Ngeri, kan?"
"Untung mental gue sehat."
Ting!
Mata Alia menatap ponselnya di atas meja, ia melihat sebuah notifikasi pesan dari grup angkatan siswa. Tapi tunggu, setahu Alia grup akan aktif ketika pagi hingga sore saja, selebihnya grup itu tidak akan aktif kecuali memang ada informasi.
Karena penasaran, Alia membuka ponselnya dan melihat pesan itu. Ia menutup mulutnya ketika melihat apa yang dikirimkan di grup angkatan siswa. Gila, video itu, video yang barusan ia bahas dengan Adel sekarang sudah tersebar di grup angkatan siswa?
Jari Alia menggeser layar ponselnya, melihat status teman-temannya yang sudah ramai akan video tadi.
"Ah, jangan..."
Adel menatap Alia bingung. "Ada apa?"
Alia menatap Adel panik, raut wajahnya sangat jelas bahwa ia tidak tenang. "Videonya sekarang tersebar lagi, ini lebih parah Del, lebih parah!"
Adel menarik ponsel Alia melihat apa yang membuat Alia sepanik itu. Dan saat Adel sudah melihatnya, ia ikut panik.
"KOK BISA?!"
Alia berdiri, ia mengambil ponselnya mencoba menghubungi temannya.
tuut...
"Angkat, Put, please."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess [COMPLETED]
Teen Fiction{follow dulu sebelum baca ya bestieee} Cover by @kdniapuspita Masalah dan anti sosial adalah dua deskripsi singkat dari kehidupan sosok Moza Ariesha Cassandra. Gadis berperawakan sempurna, dengan garis kecerdasan di atas rata-rata. Ia menjadi idola...