Karena lagi liburan, buat mengisi waktu luang aku langsung update ya! Kalian harus komen di bagian ini, yang banyak komennya, perbaris kalo bisa. Happy reading guys ❤️
Bagian Empat puluh lima.
Dia tertutup, dia tidak mengenal dunia luar, tapi kenapa dia bisa bersamamu?
-The Cold Princess-
Alia terheran ketika melihat mamanya yang berpakaian tertutup. Biasanya, mamanya akan menggunakan daster seperti biasa dengan cepolan rambutnya. Namun kali ini, Alia melihat mamanya yang menggunakan daster panjang dan menggunakan kerudung.
"Mau ke mana, Ma? Tumben."
Iim, Mama dari Alia menoleh menatap putrinya yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Mama mau layat," jawab mamanya.
Alia mengernyitkan dahinya, ia belum mandi dan ia baru saja bangun tidur. "Siapa yang meninggal, Ma?"
"Reva, adiknya Eja meninggal," ucap wanita itu.
Alia terdiam kemudian membelakkan matanya. "Reva? Adiknya Eja? Anak gang sebelah? Gila, kapan meninggalnya?"
"Meninggalnya udah dari sore, baru diumumkan tadi subuh di masjid," jawab mamanya.
"Bentar, Ma. Alia ikut!" Gadis itu langsung kembali masuk ke dalam kamarnya dan mengambil kerudung, ia masih menggunakan piyama nya. Boro-boro mandi, Alia bahkan belum sikat gigi.
Sambil berjalan, Alia mengelap wajahnya dengan tisu basah dan sambil mengunyah permen mint agar tidak terlalu terlihat gembelnya.
"Padahal Mama suka sama Eja, dia pendiem. Waktu ditinggal orang tuanya saja, dia sampai berhenti main dan jajan di warung Mama saking merasa kesepiannya, ditambah adiknya yang depresi. Sekarang, adiknya meninggal. Mama benar-benar tidak tega," ucap wanita di sebelah Alia.
Alia mendengarkan semua ucapan mamanya. Jika jujur, Alia dulu suka bermain dengan Reza. Iya, Reza, Reza Aditya, anak baru di kelas Moza. Anak yang tidak terlalu memperlihatkan siapa dirinya. Saat akhir SMP Reza mulai mengurung dirinya karena orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat.
Bendera warna kuning sangat terlihat ketika Alia memasuki area kediaman. Ramai orang di sana. Saat memasuki rumah, Alia melihat nenek dari Reza duduk di kursi depan, sedang terdiam melamun dengan kepala Reza yang berada di paha nenek itu. Alia juga melihat bahu Reza yang bergetar pertanda Reza sedang menangis.
Alia menatap mamanya yang masuk ke dalam rumah itu. Para tamu sedang mengaji di dalam. Alia memberanikan diri mendekati Reza yang terduduk di lantai dengan kepala berada di pangkuan neneknya. Ia menyentuh bahu cowok itu.
Reza menoleh, menatap gadis di sebelahnya yang sudah berjongkok. "Eja kuat, Alia tau."
Mata Reza benar-benar bengkak, wajah cowok itu pucat. Kedua sudut bibir cowok itu terangkat, tersenyum setelah mendengar ucapan Alia. "Makasih, Al."
👑👑👑
Alia masih menggunakan piyama nya, masih dengan muka real natural tanpa polesan apapun diwajahnya, dan masih mengunyah permen mint nya. Ia sedang ikut mengobrol dengan ibu-ibu di perumahan gang itu.
"Kemarin Eja bawa cewek," ucap salah satu ibu itu.
Ngomong-ngomong, Eja adalah nama yang lebih terkenal di komplek Alia daripada Reza.
"Cewek? Bukannya Eja gak pernah bawa siapapun ke rumahnya?"
Alia suka. Ya, ia suka mendengarkan ibu-ibu merumpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Princess [COMPLETED]
Teen Fiction{follow dulu sebelum baca ya bestieee} Cover by @kdniapuspita Masalah dan anti sosial adalah dua deskripsi singkat dari kehidupan sosok Moza Ariesha Cassandra. Gadis berperawakan sempurna, dengan garis kecerdasan di atas rata-rata. Ia menjadi idola...