5. Darren Side

10.4K 528 62
                                    

Bagian Lima.

There is no reason to love but there is a reason to stay.

-The Cold Princess-

Dengan menggendong Nayla, Moza tidak merasa berat walau harus berjalan mengelilingi Super Market. Seperti sekarang ini, ia tengah berbelanja sayur untuk kebutuhan bulanan karena di rumahnya tidak ada asisten rumah tangga.

Moza meletakan Nayla pada keranjang belanjaan lalu mulai berjalan kembali sambil mendorong keranjang. Saat ia memperhatikan sekeliling, ia tak sengaja menabrak sesuatu di hadapannya.

"Eh, Moza," ucap lelaki di hadapannya.

Moza menatapnya datar lalu mulai beranjak pergi. "Maaf."

Setelah mengucapkan kata itu, Moza pergi namun tangannya tercekal oleh lelaki tadi.

"Nanti."

Moza menoleh, ia menatap lelaki di hadapannya tanpa ekspresi. "Apa?"

"Lo kesini sama siapa?" tanya lelaki itu.

"Darr---

"Ini adik lo? Lucu banget!" potong lelaki itu sambil mengangkat Nayla dari dalam keranjang.

Moza langsung mengambil alih Nayla dari tangan lelaki di hadapannya, namun pergerakannya terhenti saat seseorang di belakang tubuhnya menegur dirinya.

"Gue tungguin di parkiran malah pacaran di sini," ucap Darren yang tiba-tiba datang dengan kedua tangannya yang ia masukan ke dalam saku celana sambil menatap Moza serta lelaki di hadapan Moza tajam.

"Loh? Darren? Kok lo disin--

"Dia dateng sama gue. Kenapa?" potong Darren cepat.

Moza segera mengambil Nayla dari Lelaki di hadapannya, Reno. Ia beranjak pergi dari tempat itu, namun lengannya tercekal kembali oleh Reno yang membuatnya menoleh lagi.

"Mau gue anterin?"

Moza melepaskan cekalan tangan Reno lalu pergi tanpa jawaban, ia menarik keranjang belanjaannya menuju kasir.

"Za?! Moza?!" teriak Reno yang membuat orang yang berlalu lalang menatapnya.

Darren memajukan tubuhnya mendekati Reno. "Dia dateng bareng gue, pulang juga ya harus bareng gue lah, tolol," ucap Darren sambil menaikkan sebelah sudut bibirnya yang membuat senyum miring tercetak di wajahnya.

Ia membalikkan tubuhnya meninggalkan Reno yang masih diam mematung di sana. Sedangkan ia berjalan layaknya manusia yang baru saja akan ditetapkan masuk surga.

👑👑👑

Setelah berbelanja tadi, Moza juga Darren kini memasuki mobil papa Moza. Kini mereka hanya bertiga dengan Nayla karena selepas makan di restoran tadi, Jordi dan Dalvin mendadak mendapat panggilan kantor serta Disa yang tiba-tiba ingin pergi ke Salon. Sehingga Darren mendapat amanah, atau lebih tepatnya paksaan dari Disa untuk mengantarkan Moza pulang.

Nayla yang Moza pangku di pahanya, juga Darren yang duduk di bangku supir sebelahnya membuatnya merasa aneh. Setahu Moza, dulu ia pernah satu sekolah dengan Darren. Ia juga masih ingat ketika SMP papa-nya mengajaknya pada rumah Darren. Namun berhubung sifat Moza sudah datar tidak peduli seperti itu sejak dulu, sehingga ia tidak merasakan apa-apa atau mengingat apa-apa ketika bersama Darren.

"Gue heran, kenapa seantero sekolah muji lo cantik? Padahal nih ya, muka lo sama muka bik Eci pembantu rumah gue, masih cantikan bik Eci," ucap Darren tanpa menoleh ke arah Moza yang tengah menatap ke depan layaknya Darren sekarang.

The Cold Princess [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang