Sepotong Cerita Cinta Lama

14 2 0
                                    

Bisa di katakan Jamie adalah gadis pertama yang membuat Edwin jatuh cinta. Parasnyanya cantik dengan lekuk tubuh sempurna, manja tapi tidak cerewet seperti halnya gadis - gadis kebanyakan. Ia terlahir sebagai puteri sulung keluarga konglomerat yang sedikit kolot yang tidak mengijinkannya memiliki hubungan dengan keluarga bermasalah seperti keluarga Basit.

Jamie melangkah pelan dari kursinya kearah Edwin. Tapi ia tidak bermaksud menemuinya.

“Selamat malam Miss. Jamie, bagaimana hidangannya?”terdengar sapaan ramah dari belakang Ed. Alpha menyapa Jamie lebih dahulu.

Ed menoleh pada Alpha dengan heran. Sejak kapan mereka saling mengenal.

Jamie membalas dengan sneyuman. “Sangat menyegarkan”

“Cobalah juga beberapa camilannya, kami tau beberapa orang sedang diet lemak jadi jangan khawatir,  menyuguhkan camilan rendah lemak disini”

Jamie melirik pada Ed, ia tidak lupa pada Edwin sama seperti pria itu tidak melupakannya.

“Ed, kenapa kamu diam saja, sapalah miss. Jamie dengan sopan. Ia adalah klien kita. Apa kalian mau saling berkenalan lagi?” seru Alpha pelan pada Edwin.

Klien? Pekik Ed. Yang benar saja.

“Sudah lama sekali ya, Edwin?” Jamie akhirnya menyapanya. Lalu meminum lagi seteguk minuman di tangannya.

Ingatan tentang kebersamaan mereka terlintas dalam satu detik dalam pikiran Edwin.

“Edwin akan menjadi bagian dalam kerjasama kita. Ku harap masalalu tidak mempengaruhi kalian berdua. Dia akan segera bergabung dalam tim kita."

Ed terkejut lagi dan memandang kakaknya. Ia belum mengetahui akan hal itu. ia akan segera bekerja tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dari Alpha.

“Saya harus menyapa yang lain, miss. Jamie silahkan nikmati waktu anda” Alpha pamit dan meninggalkan mereka menuju kerumunan lain.

Dari jauh Moira hanya memperhatikan mereka, ia tidak mengerti masalah perusahaan ia masih di bawah umur dan fokus akan sekolah. Jadi ia hanya menemui beberapa teman yang yang ia kenal, yang kebetulan adalah anak – anak dari para konglomerat lainnya.

“Apa kehidupanmu nyaman di Kanada?” tanya Jamie mulai bicara informal.

“Kenapa kamu bertanya?”

“Aku cuma ga sempat menanyakannya. Bukannya bahasa inggrismu jelek jadi bagaimana kamu beradaptasi. Aah.. aku penasaran..”

Edwin terpancing emosi. Ia menarik lengan mulus Jamie dengan sedikit kasar karah pintu keluar. Ia membawanya keluar ruangan dan berhenti di tempat yang sedikit tenang tanpa banyak orang lalu lalang.

“Hei, kamu sangat tidak sopan Mr. Edwin!!!”

“kamu..!”

“Aku hanya bertanya!”

“Bagaimana bisa kamu berhubungan dengan Alpha, dengan perusahaan ayahku, kamu lupa dengan yang pernah kamu ucapin dulu?!” Edwin hampir melotot pada Jamie.

Jamie membuang pandangannya kelain sambil tersenyum sinis.

“Hei, ini bisnis. Aku memulai karirku dengan mendirikan sebuah hotel dan Alpha menawarkan kerjasama yang bagus.so.. why not?”

Edwin terdiam. Iia masih ingat bagaimana Jamie memberi alasan agar putus dengannya, dan tak akan berhubungan lagi dengannya.

“Ed, lima tahun yang lalu aku masih polos dan aku tidak mengerti akan manajemen perusahaaan  dan sekarang aku mengerti, dan menurutku tawaran yang perusahaan kalian berikan sangat bagus, sangat rugi jika aku melewatkannya”

H.O.M.E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang