Moira berlarian di lorong kelas menuju ruang tempat Shana ujian. Hari ini hari terakhir ujian dan ia merasa sangat terbebas hingga ingin mengajak sahabatnya untuk makan siang sama – sama. Mereka memang tidak berada dalam satu ruangan saat ujian begitu juga Pharel.
Moira menengok ke dalam kelas sambil berharap Shana masih disana. ia dapat langsung menemukannya yang duduk hampir di pojokan.
Shana tampak tidak terlihat baik. namun Moira mengabaikan firasat akan Shana yang yang tidak bersemangat seperti dirinya.
“Shanaaaa” ia memanggilnya dengan lantang hingga murid lain ikut terkejut.
Shana melihat kearah Moira dan merentangkan kedua lengannya untuk menyambut gadis itu. Moira berlari kecil kearah Shana dan memeluknya.
“Akhirnya...” ucap Moira lega.
Shana melepaskan rangkulannya “Kamu senang?”
“Of course!!”
Moira melihat meja Shana telah rapi dari segala alat tulis jadi ia langsung meraih lengan Shana agar berdiri. “Ayo kita makan – makan, aku yang traktir”
Shana mengikuti Moira keluar kelas. “Maaf Moi, mungkin lain kali yah...”
Moira menghentikan langkahnya. “Kena-why?” protesnya sambil memanyunkan bibir tipisnya.
“Ada yang musti ku kerjain”
Moira melepaskan tangan Shana “Kemarin dan kemarinnya lagi juga begitu. Shana kamu sibuk banget seeh!”
“Aku minta maaf banget Moi, aku duluan ya..”
Moira terdiam dan membiarkan Shana mendahuluinya. Ia tidak tahu kesibukkan Shana sampai mengabaikannya akhir – akhir ini. “Padahal aku kangen banget” ucapnya sangat pelan.
Moira ingin menghabiskan waktu bersama Shana, ia sudah siap menceritakan masalah yang ia alami. Ia merasa lebih kuat setelah Alpha mulai berbaik hati dan tidak mau menyembunyikannya lagi dari sahabatnya. Tapi kenyataannya Shana malah tiba – tiba menjauhinya.
Itu cuma perasaannya.
Sekarang apa yang harus ia lakukan sambil menunggu abang sulungnya pulang. Ia masih takut untuk di rumah. Tapi ia juga berjanji hanya mengganggu Alpha sampai ujian tiba. Dan ujian sudah usai.
Moira memilih mengingkari janjinya.
Ia memang sedikit takut jika Alpha marah, tapi ia merasa tidak punya tujuan lain selain kantor Alpha. Selama perjalanan dengan taksi online menuju kantor itu ia terus berpikir alasan ia kesana. Tapi sebelum ia menemukannya ia sudah tiba disana.
“Pak..” Kevin melapor pada Alpha.
“Ya?” Alpha tidak membalas melihat Kevin ia terlalu sibuk sekarang.
“Adik anda datang” lanjut Kevin.
“Lagi??!!!”
Alpha langsung kehilangan konsentrasi.
“Hai ... Kak...” sapa Moira ragu dari belakang tubuh Kevin yang lumayan besar untuk menutupinya. “Sur..prise...” ia bermaksud bercanda agar Alpha tidak marah.
“Saya permisi” pamit Kevin.
“Makasih mas Kevin” ucap Moira dengan sok manis.
Alpha menatap adiknya yang masih mengenakan seragam sekolah “Kenapa kamu ga langsung pulang?”
Moira menyengir kebingungan. “Moi cuma bakal duduk diam disini kok, bener sumpah ga bakal ganggu”
Alpha masih menatapnya dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
H.O.M.E
General FictionYang terlihat di luar hanyalah sebuah cerita yang indah. Rumah megah itu menyimpan cerita yang sebenarnya. Moira : "Mereka membenciku meski papa berkata aku adalah malaikat. Rumah ini, aku akan mengembalikannya seperti yang seharusnya. " Edwin : "Se...