2. Namaku Tamara

359 13 0
                                    

Rara memasuki ruang kelasnya. Sesaat ia menghentikan langkahnya saat melihat sosok yang duduk disamping bangkunya. Ia meletakkan tasnya sambil melirik pria yang sedang khusyuk membaca bukunya. " Kamu yang tadi aku tabrak dikantin kan..? Tanyanya.

Pria itu menoleh ke arah suara lalu mengangguk pelan tanpa berkata.

" Kamu pindahan darimana..? " Tanya Rara yang tak puas dengan jawaban berupa anggukan kepala.

" Desa " jawab pria itu singkat.

" Oh.. " mulut Rara mengerucut. " Kenalkan, aku Tamara " Rara mengulurkan tangannya.

Pria itu menjabat tangan Rara " Rio " ucapnya.

" Maaf soal tadi "

" Gak apa-apa "

Rara bernafas lega. Melihat ekspresi Rio di kantin tadi, Rara mengira Rio akan memakinya saat bertemu lagi dengan Rara. Diluar dugaan, Rio cukup ramah ramah padanya.

Lamunan Rara buyar saat mendengar bunyi " beep " dari ponselnya. Dibacanya pesan singkat yg tertera di ponselnya.

" Ciye.. ciye.. yang lagi pedekate "

Rara langsung melotot ke arah pengirim pesan singkat itu. Di ujung sana Alya terlihat cengengesan menggoda Rara.

Rara membalas pesan singkat itu " tar pulang sendiri aja ya, aku gak mau nebengin kamu " ia mengirimkan pesan singkatnya sambil tersenyum jahat.

Alya langsung memasang muka melas. Rara cuek pura-pura tak melihat. Rara bergumam dalam hati " emang kamu aja yang bisa ngeledek " sambil diselingi senyum kemenangan.

Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang