Rara membawa sepiring semangka ke kamar dan memberikannya pada Rangga. Rangga hanya tersenyum lalu kembali melihat dokumen ditangannya.
" Kak.. aku mau bicara sebentar "
" Oke!" Rangga menutup dokumennya dan memandang wajah cantik istrinya. " Ada apa? "
" Aku tadi ngomong serius sama Rio. Aku minta Rio kasih kepastian hubunganku dengannya ke orang tuanya. Kak Rangga tau sendiri, orang tuaku terlalu banyak berharap pada pernikahan kita. Aku gak mau menyakiti mereka dengan kebohongan yang lebih lama lagi "
" Terus, apa jawaban Rio? "
" Dia mau membicarakan dengan orang tuanya sabtu besok "
" Oh.. syukurlah! Aku kira dia mau kabur " canda Rangga.
" Aku juga gak mau menyakiti kak Rangga terlalu lama. Lebih cepat disudahi mungkin lebih baik. Kak Rangga juga butuh kehidupan yang kak Rangga pilih sendiri. Kak Rangga juga berhak bahagia dengan kehidupan kak Rangga daripada harus menunggu aku yang jelas-jelas gak pasti "
" Kamu gak usah khawatir. Aku pasti baik-baik aja. Semoga kamu bahagia ya Ra. "
" Terima kasih ya kak. Maaf karna udah bikin situasi jadi begini. Besok gimana kita ngomong ke orang tua kita ya kak? "
" Udah ah! Gak usah melow gitu. Lebih baik kamu tidur deh udah malem. Masalah orang tua kita nanti aku pikirin dulu caranya ya kamu gak usah khawatir. Mama udah tidur kan? Aku ke ruang kerja dulu ya. Banyak dokumen yang belum aku baca dan pelajari "
Rangga meninggalkan Rara dan pergi ke ruang kerjanya. Disandarkannya punggungnya pada kursi. Ia menghela napas panjang. " Inikah akhirnya? Cinta yang di agung-agungkannya tiba-tiba harus kandas "
Seumur hidupnya baru kali ini Rangga merasakan jatuh cinta. Tak ada gadis yang bisa meluluhkannya selain Rara. Untuk itu Rangga benar-benar berjuang mendapatkan cintanya. Melakukan segala hal untuk menarik hati Rara.
Tak terasa bening menetes di sudut matanya. Hatinya terasa sakit hingga membuat dadanya begitu sesak bahkan sakitnya melebihi saat melihat Rara bersama Rio di depan matanya. Hampir ia mengutuk takdir yang terasa tak adil padanya. Kenapa Tuhan membiarkan wanita yang di cintainya pergi darinya.
Ia mengambil ponselnya dan menghubungi Anton. " Perjalan bisnis ke jepang besok aku akan ikut pergi Ton "
" Lho.. katanya bos mau ngajak non Rara makan malam romantis. Reservasi restaurannya gimana bos? Cincin sama kuenya juga udah di pesen "
" Batalkan saja. Rara besok sudah punya acara sama Rio "
Anton terdiam sejenak. Ia sangat paham bagaimana perasaan bosnya saat ini " oke bos. Saya akan atur ulang jadwal keberangkatannya besok "
" Oke.. segera kabari aku "
" Bos.. bos yakin gak apa-apa? "
Rangga terkekeh " aku gak apa-apa Ton. Tenang aja "
" Tapi kayaknya enggak bos "
" Apa mau dikata kalo emang bukan jodoh. Mau di kejar kaya apa juga gak bakalan dapet "
" Tenang bos. Bos kan ganteng udah gitu sukses. Banyak cewek-cewek yang antri "
" Iyalah.. oke jangan lupa secepatnya kabari aku "
Rangga mematikan ponselnya. Ia kembali terduduk di kursinya. Andai melupakan bisa sesederhana itu, mungkin mudah baginya mencari seorang pengganti. Tapi kenyataanya hatinya sudah terisi oleh sosok Rara.
Anggaplah ia ingin sejenak menghilang, bukan ingin kabur dari perasaannya tapi ia tak ingin Rara semakin sedih jika ia masih berada disampingnya. Sambil menenangkan diri dan mengatur rencana agar tak menyakiti kedua keluarganya saat mengetahui rencana perpisahannya. Ya.. setengah tahun dirasa sudah cukup baginya merasakan mencintai seseorang meski orang yang di cintainya lebih memilih bersama orang lain. Semoga kau bahagia Rara!
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Cinta Rara
RomanceSaat Rara merasakan jatuh cinta pertama kalinya, orang tuanya menjodohkannya dengan Rangga, anak teman ayahnya..