38. Kekasih Rangga.

132 7 0
                                    

Anton tak berhenti tertawa mendengar cerita bosnya. Bukankah kemarin Anton sudah mengingatkannya untuk jangan bermain api? Tapi bosnya cuek-cuek aja dan sekarang dia kena getahnya, menjadi pacar pura-pura sahabat istrinya.

" Udah puas ketawanya? " Rangga memangku tangannya di depan dada sambil melotot ke arah Anton.

Sadar dengan ekspresi kesal Rangga, ia segera mengendalikan diri. " Eh iya bos.. maaf.. maaf..! Terus jadinya bagaimana bos? "

" Mau gak mau aku menyetujuinya "

Anton menepuk dahinya " aduh! Kenapa mau bos? Bos harus jelasin dong ke non Rara, kalo bos sukanya sama non Rara! "

" Aku belum selesai ngomong aja udah di potong duluan sama dia, gimana mau jelasin " Rangga memegang pelipisnya yang sedikit sakit. Pekerjaan di kantor hari ini cukup membuatnya lelah.

" Mau aku pijat bos? Sini biar rilex sedikit "

Anton segera memijat pelipis Rangga. Dulu saat Anton membutuhkan biaya besar untuk operasi istrinya, Rangga dengan sukarela memberikan uangnya untuk membantu Anton. Ia benar-benar terharu dengan sifat bosnya itu. Anton berjanji mencicilnya tiap gajian dan bekerja dengan baik untuknya. Sikap dermawan Rangga benar-benar menurun dari pak Aldo, ayahnya. Benar-benar duo ayah dan anak yang sempurna.

Pijatan Anton membuat Rangga tertidur di kursi kerjanya. Anton segera mengambilkan selimut dan menutupi tubuh bosnya yang masih terduduk di kursi dengan mata terpejam. Anton tak menyadari ada sosok yang berdiri di depan pintu yang sedang memperhatikannya. Begitu dia menoleh ia sedikit melonjak. Rara dan susi, sekretaris Rangga sedang berdiri disana.

" Eh non Rara, kapan dateng? " Tanya Anton.

" Barusan aja, tadi mbak susi ketuk-ketuk pintu gak ada jawaban jadi aku langsung masuk aja "

" Oh gitu.. maaf saya gak denger. Si bos lagi tidur. Mau saya bangunkan? " Tanya Anton.

" Gak usah, biar saya tunggu aja sebentar " kata Rara.

" Oh iya, silahkan non. Saya keluar dulu " Anton meninggalkan Rara di ruang Rangga dan menyuruh Susi membuatkan minuman untuk Rara.

Ini semua gara-gara ibunya. Rara akhirnya harus kekantor mengantarkan makan siang dan melihat keintiman Rangga dan Anton. Rara mengamati wajah ganteng suaminya yang sedang tertidur itu. Sayang sekali! Padahal dengan wajah gantengnya ia bisa menggaet wanita manapun yang ia suka, tapi kenapa ia lebih memilih Anton. Padahal bukannya Anton sudah punya istri ya?

Rangga perlahan membuka matanya. Samar-samar dilihatnya Rara sedang duduk di sofa memandangnya. Rangga memejamkan kembali matanya, mengira bahwa itu hanya mimpi. Kembali ia membuka matanya, Rara masih disana. Rupanya bukan mimpi! Rangga memutuskan bangun dan menghampirinya.

" Sudah lama? " Tanya Rangga sambil membetulkan rambutnya yang sedikit acak-acakan karna di pijat oleh Anton tadi.

" Belum sih " jawab Rara.

" Kok gak bilang dulu kalo mau kesini, aku bisa suruh Anton jemput kamu dirumah"

" Biasa.. mama bikinin makan siang buat kak Rangga dan ngotot nyuruh aku nganterin kesini. Aku tadi dianter mama sampe depan kantor tapi mama gak mampir, cuma titip salam aja "

" Oh.. aduh! Bahagianya aku punya mertua yang super baik. Gak kaya anaknya yang super cuek " ledek Rangga .

Rara memanyunkan bibirnya ke arah Rangga. Tak lama kemudian Susi masuk dengan secangkir teh manis hangat dan kopi robusta kesukaan Rangga. Sudah dua kali ini Susi melihat gadis itu ke kantor, gosip yang beredar itu istri Rangga. Tapi Rangga belum mengkonfirmasi bahwa ia sudah menikah. Buru-buru di tepisnya pikiran itu. Tak peduli siapa gadis itu, yang penting ia bisa bekerja dengan baik sekarang.

" Kak Rangga kayaknya deket banget sama Anton "

" Ya deketlah.. dia kan asistenku "

" Sedeket apa? "

" Lebih dari seorang sahabat "

" Seperti kekasih? "

" Kekasih? Bukan kekasih.. tapi keluarga "

" Oh.. tapi kalian kayaknya mesra amat ya "

" Hei, adik kecil! Apa yang kau pikirkan? " Rangga memandangnya dengan sinis.

" Gak ada.. gak ada kok.. ini makan siangnya.. makan dulu! " Rara mengalihkan pembicaraan.

Rara ingin membuang jauh-jauh pikirannya. Tapi ucapan Susi yang bilang bahwa baru Rara satu-satunya wanita yang menemui Rangga dan pemandangan romantis Rangga dan Anton tadi membuatnya berfikir yang tidak-tidak. Mungkinkah Anton kekasih Rangga?

Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang