13. Antara Rio dan Rangga.

175 6 0
                                    

" Sayang, kamu kemana seharian kemarin?" Tanya Rio sambil meletakkan somay somay dan es teh manis kesukaan Rara di meja. " Hp juga gak aktif " tambahnya.

" Oh.. aku dirumah seharian bantuin mama, kebetulan hp ku low terus batrenya kayaknya mau rusak deh " bohongnya.

" Sini biar aku beliin batre yang baru "

" Eh.. gak usah. Aku niat mau ganti hp yang baru. Bosen pake yang itu-itu aja."

" Mau aku anter?"

" Gak usah, nanti sama Alya aja. Oh iya Rio, selama ini aku belum tau apa yang kamu suka dan yang kamu benci, kasih tau aku dong! " Selidik Rara.

" Yang paling aku sukai itu kamu, yang paling aku benci, tentu saja kalo kamu menghianati aku "

Rara menelan ludah mendengar ucapan Rio di iringi dengan senyum kecut yang di paksakan. " Mana mungkin aku berkhianat " ucap Rara meyakinkan. Rara tidak berbohong, ia memang sangat mencintai Rio. Masalah pernikahannya dengan Rangga itu cuma sandiwara yang akan berakhir setelah ia wisuda.

" Ra.. ada yang mencarimu " panggil seseorang dari belakang.

Rara menoleh ke belakang, begitu melihat sosoknya, matanya langsung membelalak " Rangga??? Ngapain dia kesini " batinnya. " Mati aku! Mana ada Rio lagi." Rara terlihat panik apalagi saat melihat tatapan Rio yang suram.

" Siapa dia? " Tanya Rio sedikit gusar melihat pacarnya di datangi pria lain.

" Itu.. itu.. " suara Rara terhenti di kerongkongannya, ia tak bisa melanjutkan ucapannya.

" Aku kakaknya Rara " Rangga mengenalkan diri.

Rara bernapas lega. " Kak Rangga kenapa kesini? " Tanya Rara.

" HP mu tak bisa di hubungi sejak tadi pagi, mama khawatir karna kamu gak bawa mobil jadi mama menyuruhku menjemputmu. Jam kuliah udah selesai kan? "

" Udah " Jawab Rara.

" Ayo kita pulang biar mama g cemas " Ajak Rangga.

" Nanti dulu! " Cegat Rio. " Rara itu anak semata wayang, mana mungkin dia punya kakak. Kau pulang aja! Nanti Rara biar aku yang antar " Ada ekspresi kesal di wajah Rio.

" Em.. Rio.. Aku pulang bareng kak Rangga aja. Kasian kak Rangga udah jauh-jauh kesini jemput aku. Besok kita ketemu lagi, oke! " Rayu Rara. Keadaan akan bertambah gawat kalo Rara lebih memilih pulang bersama Rio. Sandiwaranya nanti bisa ketahuan oleh orang tuanya.

Rio mengabaikan omongan Rara. Ia menatap Rangga penuh dengan rasa cemburu.

" Hei bung! Kamu belum jawab pertanyaanku, siapa kau sebenarnya? " Rio menekankan suaranya.

" Sudah ku bilang aku kakaknya Rara, lebih tepatnya kakak sepupu. Rara memang anak tunggal, tapi bukan berarti dia gak punya saudara kan?. Kamu kan pacarnya, harusnya kamu bisa percaya dia dong " Ledek Rangga.

" Udah ya debat nya! " Rara mulai pusing melihat mereka berdua. Kalo dibiarkan lama-lama bisa berantem beneran. " Ayo kak Rangga, kita pulang! " Ajak Rara.

Rara mendorong punggung Rangga sambil melambaikan tangannya pada Rio. Dan mengisyaratkan tangannya ke telinga, tanda ia akan meneleponnya sesampainya dirumah.

" Itu pacarmu? " Tanya Rangga saat sudah berada di mobil.

" Iya "

" Ganteng sih, tapi jutek " Ledek Rangga.

" Ish.. Jangan ngeledek deh kak. Wajar dia emosi, pacarnya di samperin sama cowo lain "

" Suruh siapa HP dimatiin? Bikin mama kawatir. Jadi aku kan yang di cariin "

" Sengaja gak di charge dari kemarin, eh kebablasan "

" Untuk menghilangkan jejak dari Rio ya..? Ledek Rangga lagi.

" Ih.. Kak Rangga apaan sih " Ucap Rara malu-malu seraya memukul lengan Rangga.

Rangga tertawa puas melihat Rara yang sukses di ledek nya. Ada keinginan kuat di hatinya " Kau akan jadi milikku! " Tekadnya.


Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang