Luka Cinta Rara

4. Taman kampus, Sore itu..

Rara membalik halaman komik yang di bacanya. Mimik wajah tegang terlihat diwajahnya menyusuri gambar demi gambar di komiknya.

" Ini.. buat kamu! " Rio menyodorkan sekaleng minuman ringan pada Rara.

" Thanks " ucapnya seraya mengambil minuman kaleng itu.

" Tumben sendiri, mana Alya..? "

" Ke kantin, nemuin Tino katanya "

" Kamu baca komik apa..? "

" Detective conan "

" Apa..??? " Rio mengernyitkan dahinya " kamu baca komik detective conan, aku kira komik romansa " lanjut Rio.

" Gak seru, gak bikin penasaran " jawab Rara.

" Kamu gak pernah jatuh cinta ya..? "

Rara langsung menoleh ke arah Rio. " Enggak " jawabnya enteng. " Emang kenapa? " Lanjutnya.

" Pantes.. gak bisa peka sama perhatian orang "

" Ish.. sok tau.. kamu kayak kenal deket aja sama aku " dengusnya.

" Tau! Kamu Tamara, bintang kampus, anak semata wayang dari pemilik perusahaan swasta "

" Semua orang juga tau kali.. " sungutnya.

" Kamu suka makan somay, kamu suka warna biru, kamu ngoleksi komik, kamu anak manja, kamu tomboy padahal cantik "

" Kamu anak baru, dapet info darimana..? "

" Dari sudut pandangku sendiri "

Rara memandangi Rio lekat-lekat. Wajah tampannya benar-benar menyihir hati para gadis untuk memilikinya, ditambah kepribadian yang supel dan otak cerdas. Gadis mana yang tak mabuk kepayang menghadapi Rio.

" Tadinya aku kira kamu orangnya arogan dengan statusmu yang sebagai anak semata wayang seorang pengusaha kaya. Tapi aku salah.. tak hanya cantik, kamu juga baik. Aku ingin lebih dekat denganmu."

Deg! Jantung Rara rasanya berhenti berdetak. Maksud dari " lebih dekat denganmu " itu apa..?. Mengenalnya? Menjadi sahabatnya? Atau... Menjadi kekasihnya?. Rara segera menghapus pikiran yang berkelebat di otaknya. Tidak... Tidak...! Rio hanya berusaha meledeknya.

Rara tak menanggapi omongan Rio. Ia kembali memandang Rio, Rio tiba-tiba tersenyum ke arahnya. " Alamaaakkk.. gantengnya.. " batin Rara dengan pipi bersemu merah.