" Bi.. Ruang tamunya nanti diberesin ya " Suruh Yuli.
" Iya nyonya " Jawab bi inem.
" Emang siapa yang mau nginep ma? " Tanya Rara.
" Vanya "
" Kenapa? "
" Kan Vanya baru pindah kesini, om Aldo sama tante Irna balik dulu ke Jogja sekalian ngurus kepindahannya, kebetulan Rangga lagi ada pertemuan bisnis di singapur, jadi Vanya sendirian dirumah barunya. Papa menawarkan menjaga Vanya selama om Aldo di jogja " Yuli menjelaskan panjang lebar.
" Oh.. Gitu " Rara mengangguk-anggukkan kepalanya " Emang sedekat apa sih papa sama om Aldo? " Selidik Rara.
" Yah.. Bisa dianggap kalo om Aldo itu penyelamat papa, dulu waktu papa jadi mahasiswa baru di jogja, pas ospek tiba-tiba lemah jantung papa kambuh. Om Aldo yang bawa lari papa kerumah sakit padahal waktu itu om Aldo g kenal sama papa. Bahkan om Aldo yang menanggung biaya rumah sakit karna om Aldo g tau harus menghubungi siapa. Sejak saat itu papa berteman dekat sama om Aldo " Cerita Yuli.
Rara manggut-manggut sambil mendengarkan cerita ibunya. Dalam hati Rara bersyukur karna pada saat itu om Aldo menolong ayahnya hingga kini Rara mempunyai orang yang hebat seperti ayahnya itu. Yang selalu menyayanginya dan memanjakannya.
Sore hari, pak min tiba dirumah setelah menjemput Vanya dirumahnya. Vanya bersalaman dengan Yuli yang sudah menunggunya di depan rumah.
" Biar pak min yang bawain tasnya ke atas " Ucap Yuli.
" Gak usah tante, gak berat kok. Biar Vanya aja yang bawa " Jawab Vanya sambil tersenyum.
" Y udah, kamu naik ke atas ya. Kamarmu ada di sebelah kamar Rara. Nanti kalo butuh bantuan panggil bi Inem ya Vanya "
" Iya tante.. Vanya naik ke atas dulu mau beresin barang-barang " Vanya segera naik ke lantai dua dan memasuki kamar sementaranya. Ia segera mengeluarkan barang-barang bawaannya dan menatanya dengan rapi.
" Vanya " Panggil Rara di depan pintu kamarnya.
" Hai kak Rara, sini masuk kak!" Ajak Vanya.
" Ada yang bisa di bantu? " Tanya Rara.
" G ada kak, udah selesai kok, lagian kak Rara kan baru pulang kuliah, pasti capek "
Rara mengambil sebuah frame di atas meja. Foto Vanya merangkul leher Rangga. " Enak ya punya kakak " Gumam Rara.
" Emmm.. Enak gak enak sih kak. Tergantung situasinya "
" Paling enggak ada yang bisa di ajak curhat dan tukar pikiran. Kayaknya kamu deket banget ya sama kak Rangga? "
" Kak Rangga itu orangnya baik banget kak, udah gitu dewasa lagi.. Kalo kak Rara mau, kak Rara bisa daftar jadi adiknya " Canda Vanya. Ia ingin bilang menjadi istrinya, takut Rara marah.
" Ah.. Yang bener? "
" Bener kak.. Kak Rangga itu orangnya perhatian banget. Pokoknya asyik deh "
" Kayaknya pendiem ya orangnya? "
" Aslinya sih enggak, mungkin karna gak kenal aja jadi kak Rangga rada-rada jaim gitu "
" Jaim..? "
" Iya dong kak.. Pertama kak Rangga gak kenal, kedua dia udah cukup tua buat ikut haha hihi sama kita "
" Emang kak Rangga umur berapa.? "
" 29th.. Jomblo abadi tuh. Sampe sekarang gak punya pacar juga padahal udah cukup umurnya buat nikah "
" Oh.. Mungkin kak Rangga mau fokus sama kerjaan dulu, baru mikirin nikah "
" Kak Rangga kurang sukses gimana kak? Dia punya perusahaan sendiri, rumah dan apartemen, kendaraan pribadi.. "
" Tar juga kalo udah dateng jodohnya, pasti kak Rangga bakalan nikah kok. Kamu jangan kawatir. Kak Rangga kan ganteng, sukses lagi. Mana ada perempuan yang bakalan nolak dia "
" Kak Rara mau? "
Eh.. Rara terdiam " Mau apa? " Tanya Rara ragu.
" Jadi adiknya kak Rangga "
" Hahahaha.. Boleh.. Boleh.. " Fuih! Kirain mau jadi istrinya. Rara tertawa-tawa canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Cinta Rara
RomanceSaat Rara merasakan jatuh cinta pertama kalinya, orang tuanya menjodohkannya dengan Rangga, anak teman ayahnya..