8. Rangga, jadilah kakakku!

197 9 0
                                    

" Non.. Ada den Rangga di depan " Kata bi Inem tergopoh-gopoh menghampiri Rara di ruang keluarga.

" Mama kemana bi? " Tanyanya

" Anu Non, nyonya pergi sama Non Vanya ke supermarket "

" Suruh masuk bi " Rara kemudian berjalan menghampiri Rangga di ruang tamu.

" Kak Rangga mau jemput Vanya ya " Tanya Rara.

" Iya " Jawab Rangga singkat.

" Tungguin sebentar ya, Vanya lagi pergi sama mama ke supermarket "

" Iya "

" Kak Rangga baru balik dari singapur ya? "

" Iya "

Rara menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal. God..! Ini orang irit amat ngomongnya. Jauh banget sama sikapnya sama Vanya yang supel dan riang. Untung aja ganteng.

Dari luar Vanya berlari berhamburan ke arah Rangga disusul oleh Yuli di belakangnya.

" Eh ada Rangga. Udah lama? " Tanya Yuli.

" Belum tante"

" Silahkan di lanjut ngobrolnya, tante beresin belanjaan dulu di dapur " Yuli meninggalkan mereka di ruang tamu.

Vanya menggelayut manja di lengan Rangga " Kangen deh sama kak Rangga " Ucapnya. " Mana oleh-oleh buat Vanya " Lanjutnya sambil menodongkan tangannya ke arah Rangga.

" Kamu itu.. Kakaknya baru sampe yang di tanyain malah oleh-oleh nya. Jadi, lebih penting oleh-oleh ni daripada kakak? " Rangga menatap sinis ke arah Vanya.

" Penting kakak lah.. Tapi oleh-oleh juga penting " Kelakarnya sambil terkekeh-kekeh.

Rangga mengambil dua paperbag di sampingnya " Ini buat Vanya dan ini buat Rara " Ucapnya.

Rara yang dari tadi bengong melihat aksi manja Rangga dan Vanya jadi terkejut " Buat aku kak? " Tanyanya memastikan lagi sambil menerima paperbag yang di sodorkan oleh Rangga.

" Iya buat Rara. Trima kasih udah mau menjaga dan menemani Vanya yang super bawel ini "

Rara tersenyum senang tak menyangka kalo Rangga pun membelikan oleh-oleh untuknya. Perlahan Rara membuka paperbagnya. Sebuah tas cantik berwarna putih didalamnya.

" Saya gak tau apa yang Rara suka, maaf kalo oleh-olehnya gak sesuai sama selera Rara "

" Suka kok kak.. Suka banget malah " Ujar Rara sambil memutar-mutar tas ditangannya. " Seneng banget ya punya kakak kayak kak Rangga, Rara mau dong jadi adiknya kak Rangga "

Rangga terbatuk-batuk mendengar ucapan Rara. Jadi kakaknya Rara? Rangga ingin lebih dari itu. Bahkan setelah mendarat, Rangga cepet-cepat datang kerumah Rara hanya untuk melepaskan rasa rindunya. Menjemput Vanya hanyalah salah satu alasan yang masuk akal baginya ketimbang rindu yang rasakan nya.

Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang