49. Persiapan Kehamilan

142 5 0
                                    

Rara menepuk dahinya saat membaca pesan singkat diponselnya. " Mama ngapain sih pake kesini segala " batinnya. Itu berarti dia harus sekamar lagi dengan Rangga. Ia kembali menepuk-nepuk dahinya.

Rara mengetuk pintu kamar Rangga. " Masuk " terdengar jawaban dari kamarnya. Rara langsung membuka pintunya. Rangga terlihat duduk bersandar sambil membaca buku di ranjangnya.

" Belum tidur? " Tanya Rangga.

" Itu.. besok pagi mama mau kesini " ucap Rara sambil tersenyum kecut.

Rangga langsung melompat dari ranjangnya. " Apa? Mama mau kesini? Kenapa gak bilang dari tadi? " Rangga langsung panik.

" Kak.. datengnya masih besok pagi, bukan sekarang "

" Tetep kan kita harus beresin kamar sekarang. Ayo cepetan! "

Rara mengangguk dan bergegas mengikuti Rangga untuk memindahkan barang-barang Rara ke kamar Rangga. Rara memindahkan pakaian-pakaiannya sedangkan Rangga membereskan meja kosmetik untuk Rara.

" Untung mama ngabarin dulu, kalo enggak bisa ketauan kita " ucap Rangga sambil menyandarkan punggungnya pada sisi lemari.

" Iya, kapan berakhirnya ya kita kaya gini terus " keluh Rara.

" Kamu pengen cepet berakhir? "

Rara mengangguk. " Capek kucing-kucingan terus "

" Jadi istriku! Semua pasti berakhir. Kita gak perlu kucing-kucingan terus sama duo mama kita "

" Ish.. kirain punya solusi yang lebih bagus. Udah ah, aku mau tidur " Rara langsung bergegas meninggalkan kamar Rangga dan kembali ke kamarnya sendiri.

#####

Rara dan Rangga menyambut mamanya dengan gembira. Mama Yuli membawa banyak oleh-oleh untuk Rara dan Rangga.

" Mama habis jalan-jalan darimana ? " Tanya Rangga.

" Mama abis dari Malaysia. Nih.. mama bawain oleh-oleh buat kalian. Spesial buat Rara mama bawain jamu kesuburan "

" Jamu apa? " Tanya Rara.

" Jamu kesuburan. Biar mama cepet punya cucu "

" Ih.. mama aneh-aneh aja deh. "

" Kamu nikah udah setengah tahun. Tapi belum ada tanda-tanda juga"

" Rara belum kepikiran punya anak ma "

" Husss! Gak boleh ngomong gitu! Anak itu rejeki dari Tuhan, gak boleh di tolak "

" Kami memang memutuskan memikirkan momongan setelah Rara wisuda ma.. biar belajarnya gak terganggu. Mama tau sendiri kan gimana rasanya ngidam. Nanti Rara malah gak fokus buat skripsi nya " bela Rangga.

" Aduh.. Rangga bener-bener perhatian sama Rara. Gak salah deh mama milih kamu jadi menantu mama "

" Ah.. mama bisa aja "

" Tapi Rara tetep harus minum jamu ini. Buat persiapan dulu. Mama mau nginep 3 hari buat mastiin Rara minum jamunya "

" Lama amat nginepnya " keluh Rara.

" Emang kenapa kalo mama nginep lama-lama? Besan sih enak, masih punya Vanya dirumah. Mama kan kangen sama kamu. Gak apa-apa kan Rangga? "

" Iya ma.. gak apa-apa. Mau nginep seminggu juga boleh "

Rara langsung mencubit perut Rangga. Rangga langsung meringis kesakitan.

" Ih Rara.. kamu kok gitu sama suami sendiri " omel Yuli.

" Rara emang gitu ma.. terlalu romantis " ledek Rangga.

" Ya udah, mama beres-beres dulu ya " Yuli membawa barang-barang bawannya ke kamar.

" Kak Rangga pasti sengaja deh nyuruh mama nginep lama-lama disini "

" Masa mertua mau nginep gak aku bolehin. Nanti aku dipecat dong jadi menantu "

" Mending di pecat aja sekalian "

" Yakin nih? Belum tentu lho Rio kaya aku pas jadi suami kamu "

" Ih.. sok tau deh "

" Kalo masih pacaran masih banyak yang di tutup-tutupi. Nanti ketauannya kalo udah nikah"

" Iya.. kak Rangga bener banget! Aku juga baru tau kalo kak Rangga begini pas abis nikah "

" Begini bagaimana? "

" Gak sopan " Rara menjulurkan lidahnya lalu berlari kekamar menyusul ibunya.

Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang