9. double dates

200 8 3
                                    

" Ra.. Cabut yuk " Ajak Alya.

" Boleh.. Kemana? " Tanya Rara.

" Nonton yuk! "

" Okeh "

" Aku ajak Tino ya "

" Trus.. Kalian mau bikin aku jadi obat nyamuk gitu sambil bengong ngeliatin kalian pacaran! " Dengusnya.

" Aku ajak Rio ya "

" Enggak ah " Tolak Rara. Rara bisa mati kutu kalo Rio ikut pergi bersamanya. Selama ini Rara mati-matian menyembunyikan perasaannya pada Rio.

Tak disangka Rio lewat didepan mereka. Alya langsung melambaikan tangan dan memanggilnya.

" Ada apa? " Kata Rio menghampiri alya.

" Nonton yuk! " Ajaknya.

" Males ah " Jawab Rio.

" Yah.. Masa kamu tega ngebiarin Rara sendirian, aku pergi sama Tino kamu pergi sama Rara, gimana? "

" Gak usah dengerin kata Alya, gak apa-apa kok Rio. Biasanya aku juga sendirian " Sela Rara.

Rio memandangi Rara sejenak " Oke deh, aku ikut! "

Gubrakk! Rara Serasa mau jatuh. Ia melotot sadis ke arah Alya " Awas kau ya" Batinnya.

Sesampainya di mall, Tino dan Alya bergegas lari menuju antrean tiket sedangkan Rara dan Rio menunggu di kursi penonton. Suasana canggung meliputi mereka.

" Kayaknya kamu menghindar terus dari aku deh Ra " Kata Rio.

" Ah enggak.. Itu sih cuma perasaanmu aja"

" Kenapa? "

" Apanya yang kenapa? "

" Kenapa menghindari aku? Kamu gak suka sama aku ya?

" Suka! " Rara menghentikan ucapannya " Maksudnya suka sebagai teman " Lanjutnya gugup. Hampir saja Rara keceplosan.

" Cuma teman? Padahal aku berharap lebih"

Rara menoleh memandangi nya " Ini orang maunya apa sih? Dari kemarin bikin aku deg-degan melulu. Bikin penasaran aja. Emang dia gak tau kalo perempuan itu butuh kepastian bukan bualan" Ia membatin kesal karna Rio hanya memberikan ucapan-ucapan yang tak ada kepastiannya.

Alya dan Tino menghampiri Rara dan menyerahkan sebuah tiket untuknya.

" Film apa? " Tanya Rara.

" Film romantis dong " Jawab Alya.

Rara menepuk jidat " Emang gak ada film yang lainnya? Film horor kek film barat kek"

" Liat muka kamu aja udah horor ngapain nonton film horor lagi " Ledek Alya.

" Masuk yuk! " Ajak Tino.

Setengah jam berlalu, Rara tak bisa fokus dengan film yang di tonton nya. Pikirannya di penuhi omongan Rio di kursi penonton tadi. Entah Rio serius dengan ucapannya, entah Rio hanya meledeknya.

Rio yang melihat Rara gelisah memberikan suiternya pada Rara " Pakailah.. ACnya terlalu dingin, nanti kamu sakit " Ucapnya.

Hati Rara langsung meleleh melihat perlakuan Rio padanya.

" Ra.. Kamu tau gak kenapa Tuhan menciptakan sela diantara jari-jari kamu? Tanya Rio.

Rara memperhatikan sela- sela jarinya lalu menggeleng tanda ia tidak tahu.

" Karna Tuhan ingin aku mengisi sela-sela jarimu dengan jariku " Ucapnya lalu menggenggam tangan Rara.

Rara membeku tak bereaksi, ia mengerjap-ngerjapkan matanya sambil menelan ludah. God! Jantung Rara mau copot.

Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang