47. Pernyataan cinta Alya 2

129 5 0
                                    

" nanti sore kak Rangga ada waktu ?" Alya mengetik sebuah pesan singkat pada Rangga. Ia tampak deg-degan menunggu balasan dari Rangga.

Bip! Ponselnya berdering. " Ada, kenapa? "

Alya lega melihat teks di ponselnya itu. " Aku mau ketemu sama kak Rangga. Ada yang mau aku bicarakan. Boleh? "

" Boleh! Mau ketemu dimana? Nanti aku jemput "

" Gak usah kak, kita ketemu di kafe depan kantor kak Rangga aja ya "

" Oke! "

Yes! Alya berjingkrak senang. Tak sabar menunggu sore tiba.

######

Alya mengaduk-aduk buah ceri didalam gelasnya. Perasaannya campur aduk gak karuan. Semoga Rangga menerimanya!

" Maaf ya, aku telat " kata Rangga sambil menarik kursi dan duduk didepan Alya. " Udah pesen makan? " Tanyanya.

" Belum "

" Mau makan apa? "

" Cheesecake aja kak "

" Oke. Mbak cheesecake nya 2 sama cappucino hangat 1 ya "

Pelayan wanita itu mengangguk dan mengambil buku menu dari tangan Rangga.

Alya meleleh. Bagaimana bisa Tuhan begitu sempurna menciptakan Rangga? Wanita mana yang tak ingin menjadi miliknya? Rasa-rasanya Rara terlalu bodoh dalam menilai cinta.

" Mau bicara apa ? " Tanya Rangga memecahkan kekaguman Alya.

" Ehm.. itu.. sebenarnya aku suka sama kak Rangga " ucap Alya Ragu. " Aku pengen jadi pacar kak Rangga " lanjutnya.

Rangga terdiam menatap gadis manis didepannya itu. Gadis itu menyatakan cinta pada suami sahabatnya sendiri. Wah! Luar biasa. Seperti nya zaman sudah merubah kodrat seorang wanita. Atau memang Rangga yang masih berpikiran kolot dan menganggap kalau menyatakan cinta itu adalah peran seorang pria. Ah benar! Sekarang emansipasi wanita sedang dijunjung tinggi.

" Aku kan suaminya Rara " hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Rangga.

" Iya, aku tau. Tapi Rara hanya menganggap kak Rangga sebagai kakak. Dan pernikahan kalian cuma pura-pura. Bolehkan aku berdiri di samping kak Rangga? Aku akan menunggu pernikahan kalian selesai sampai wisuda nanti "

" Mungkin Rara menganggap pernikahan itu hanya sebuah sandiwara, tapi aku tidak! Pernikahanku sah "

" Lalu Rio? "

" Aku hanya membiarkan Rara memilih sendiri siapa yang terbaik untuknya "

" Boleh aku menunggu? Sampai wisuda? "

" Alya, kamu cantik! Jangan sia-siakan waktumu untuk menungguku. Ada banyak pria baik diluar sana "

" Tapi aku maunya sama kak Rangga "

" Entah nanti aku bisa bersama atau tidak dengan Rara, aku gak mau kamu menunggu sesuatu yang tidak pasti "

" Kak Rangga nolak aku karna suka sama Rara atau karna kak Rangga gay? "

Rangga terkekeh. Rara menyebarkan virus ke " gay " annya pada Alya. " Aku gak gay. Aku lelaki tulen "

" Berarti kak Rangga beneran suka sama Rara? "

Rangga mengangguk. " Aku benar-benar cinta sama Rara "

" Bagaimana bisa? Lalu Rio? Apa kak Rangga gak sakit melihat orang yang kakak sukai menyukai orang lain? "

" Sakit! Tapi ku tahan " Rangga kembali terkekeh.

" Jadi aku ditolak nih ceritanya "

" Jalanmu masih panjang ya, aku yakin ada pria baik untukmu. Jangan patah semangat ya "

Alya tersenyum. Rangga benar-benar sosok yang hangat. Tadinya Alya berfikir kalau Rara adalah wanita bodoh yang menyia-nyiakan Rangga. Tapi kini ia sadar bahwa Rara adalah wanita yang sangat beruntung karna memiliki 2 pria yang benar-benar mencintainya.

" Kok bengong? Gak marah kan sama aku " tanya Rangga.

Alya menggeleng. Meskipun kenyataannya dia sudah ditolak tapi ia cukup lega karna sudah mengungkapkan perasaannya sama Rangga. Ia memasukkan potongan cheesecake itu kedalam mulutnya. Ia menerima keputusan Rangga dengan lapang dada tanpa rasa sakit dihatinya. Ah Rara.. beruntungnya kamu!

Luka Cinta RaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang