Bagian 15 : Rencana (4)

40 2 0
                                    

Blenheim Royal Army Office
Andover, Hampshire UK

"Well, lihat siapa yang datang berkunjung ditengah-tengah cuaca buruk seperti ini.."

Abrams yang saat itu sedang menatap keluar jendela seketika membalikkan tubuhnya perlahan. Di belakangnya, nampak seorang lelaki bertubuh tegap telah berdiri memandangnya dengan senyuman.

Sore itu ia terlihat santai dengan mengenakan seragam berwarna putih dan celana khaki khas perwira Angkatan Darat.

"Selamat sore Harry. Maaf jika aku berkunjung di waktu yang tidak tepat"

Sambil melangkah menuju Abrams, lelaki itu memberi tanda agar Ajudan yang tadi datang bersamanya segera keluar dari ruangan.

Ia kemudian menjabat tangan Abrams dan mengajaknya duduk di sebuah sofa yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Justru sebaliknya. Suatu kehormatan bagiku menerima tamu istimewa sepertimu, Alice. Kau mau kopi?"

Abrams duduk perlahan sambil menggeleng ke arah lelaki dihadapannya.

"Tidak, terimakasih. Sekeretarismu baru saja menyuguhkan secangkir teh untukku"

"Oh baiklah. Kulihat tadi kau berdiri lama di sisi jendela, apakah kau merindukan masa-masa berkantor disini seperti dulu?"

"Ya, itu sudah lama sekali. Aku bahkan sampai tidak mengenali ruangan staff yang ku lalui tadi. Banyak hal ternyata telah berubah"

Sosok lelaki itu tersenyum.

"Kau benar. Banyak perubahan terjadi disini selama sepuluh tahun terakhir. Dan aku senang kau bisa hadir disini menyaksikan perubahan itu"

Kali ini Abrams yang tersenyum. Ia ambil secangkir teh miliknya dari atas meja lalu menikmatinnya sambil menatap pemandangan di luar jendela.

"Kau tahu? Sampai sekarang aku masih menyesali ketidakhadiranku dalam acara pelantikanmu Harry-"

"Hey, sudahlah.. Aku mengerti kau sedang mengalami masa-masa sulit"

Abrams menarik nafasnya perlahan.

Tatapannya masih belum juga beralih dari luar jendela. Hujan salju yang tadi cukup berat saat dirinya tiba, kini mulai mereda dan membuat langit sore itu sedikit cerah.

"Apa yang membuatmu datang kemari, Alice?"

Sosok itu menikmati kopinya sambil melempar pandangannya ke arah Abrams. Sudah lama sekali mereka tidak bertatap muka, pastinya Abrams punya alasan khusus yang mendasari pertemuan mendadak mereka sore ini.

Abrams menoleh. Wajah tegasnya kini memandang sosok lelaki yang duduk dihadapannya dalam diam. Untuk sejenak ia sempat merasa ragu menyampaikan maksud kedatangannya ke Bleinhem. Namun ia tidak punya pilihan. Hanya lelaki itu yang bisa membantunya.

"Harry, cuacanya sudah sedikit cerah. Maukah kau berjalan-jalan sebentar bersamaku? Aku ingin melihat hasil renovasi taman di sayap kanan gedung ini"

Tanpa menjawab, sosok lelaki itu segera bangkit dari duduknya. Pembicaraan mereka sepertinya bukan pembicaraan biasa. Jika tidak, Abrams tentunya memilih untuk memulai obrolannya di ruangan ini.

Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang