Raigmore Hospital
Inverness, Scotland UK"Liutenant Harmann, apakah anda mengenali saya?"
Harmann mengerjapkan kedua matanya perlahan. Cahaya terang yang berasal dari langit-langit diatas tempat tidurnya cukup menyilaukan hingga membuatnya menutup matanya kembali.
"Kondisinya telah membaik. Ia sempat kehilangan banyak darah dari luka tembaknya, tapi kini kondisi tubuhnya sudah mulai pulih"
"Oh syukurlah. Dengan demikian saya bisa mengabari keluarganya tentang hal ini"
Harmann mencoba mendengarkan suara samar dua lelaki didekatnya dengan cermat. Ia berusaha untuk mengenali pemilik dari suara-suara tersebut. Namun, setiap kali ia mencoba, kepalanya selalu terasa sakit hingga membuatnya menyerah.
"Apakah phak Kepolisian sudah menemukan siapa pelakunya?"
"Belum. Kami masih melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut. Situasinya cukup sulit, mengingat CCTV hotel dalam keadaan mati saat itu"
"Oh benarkah? Sungguh disayangkan. Untung saja ia cepat menekan tombol darurat elevator, jika tidak ia mungkin tidak dapat terselamatkan"
Lagi-lagi Harmann mengernyitkan dahinya. Perbincangan samar yang didengarnya sekarang, sedikit demi sedikit mulai mengembalikan ingatannya pada situasi di pagi hari itu. Yaitu situasi dimana ia tanpa sengaja berjumpa dengan sosok yang selama ini dicarinya.
"Apakah Major Phillips sudah datang mengunjungi Liutenant Harmann hari ini?"
"Hmm.. mungkin sebentar lagi. Selama dua hari belakangan, ia selalu datang setelah pukul 5 sore"
"Oh, berarti sebentar lagi ia akan tiba disini. Baiklah, saya akan menunggunya datang"
Harmann kini memaksa dirinya untuk membuka matanya. Ia cukup terkejut dengan apa yang dibicarakan kedua lelaki tersebut.
Benarkah ia sudah berada dua hari lebih di tempat ini? Selama itukah ia tidak sadarkan diri?
Saat Harmann berusaha menggerakkan kepalanya ke arah dua lelaki tersebut, ia tiba-tiba mendengar suara langkah berat yang sangat dikenalinya datang mendekat padanya.
"Hello gentlemen"
"Ah Major! Sungguh sebuah kebetulan. Saya memang sengaja menunggu anda datang"
"Ada yang ingin kau bicarakan denganku Captain?"
"Ya. Mengenai kasus yang terjadi minggu lalu. Bisakah kita berbicara di tempat lain?"
"Tentu saja"
Dengan susah payah, Harmann akhirnya berhasil membuka kedua matanya. Namun ia hanya mampu menatap punggung Phillips yang mulai menjauh dan menghilang dari balik pintu.
"Liutenant Harmann, anda sudah siuman"
Harmann perlahan mengangkat tangannya, lalu menarik masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya.
"Liutenant, apa yang anda lakukan?"
Lelaki berpakaian dokter yang semula berdiri tenang di samping tempat tidur Harmann seketika menahan laju tangannya dari masker tersebut. Tapi ia segera menepisnya lalu berbicara pada lelaki tersebut dengan suara pelan.
"P-panggil..Phillips k-kemari..a-aku..perlu bicara d-dengannya..segera.."
Lelaki itu terdiam. Ia pandangi tatapan lemah Harmann padanya lalu menanggapi ucapannya dengan kalimat menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
ActionObsesi perburuan seorang Agen Rahasia untuk menemukan kembali sosok istimewa yang pernah menjadi target operasinya. Namun ia tidak sendirian dalam perburuan tersebut.