Old Docking Warehouse
Inverness, Scotland UKChester Grant, memandang ekspresi kecewa Brentt disebelahnya tanpa kata. Sudah beberapa menit berlalu sejak Brentt membaca halaman demi halaman dari berkas rahasia ditangannya.
Ketika mobil yang mereka kendarai akhirnya terhenti di sebuah jalan lengang kompleks pergudangan tua, Grant memberanikan dirinya menoleh ke arah Brentt yang kini telah melempar tatapannya ke luar jendela.
"Apa yang kau cari, Alex?"
Brentt terdiam. Tatapannya masih melekat pada lautan lepas yang nampak dari kendaraan mereka terparkir. Salah satu tangannya masih menggenggam erat berkas laporan yang beberapa waktu lalu dibacanya.
Jujur, Grant tidak mengerti arti dari kebisuan Brentt saat ini. Apakah ia menyesali semua tindakannya dahulu, atau marah karena isi laporan tersebut begitu memojokkan dirinya.
Bagaimanapun juga, Grant merasa bersalah telah menempatkannya pada posisi sulit yang seharusnya merupakan tanggung jawabnya sebagai salah seorang perwira yang memimpin saat itu.
Penyebab lingkaran setan yang terjadi antara Brentt dengan Dexter Carlson dan Victor Finley, juga karena dirinya.
Jika saja Brentt tidak mengambil sikap atas situasi itu, mungkin sekarang dirinya yang terjebak dalam lingkaran setan tersebut.
Tapi bukannya berterimakasih, ia justru menutup mata dari semua hal yang terjadi. Ia bahkan telah bersikap pengecut dengan mendukung Carlson dan Finley secara membabi buta untuk memusuhinya.
Padahal ia tahu betul bahwa ketidakadilan yang menimpa mereka adalah skenario diluar kuasa Brentt.
Sama sepertinya, Brentt juga merupakan satu dari banyak prajurit lainnya yang menjadi alat propaganda segelintir Perwira Tinggi Angkatan Darat dalam upaya memenangkan perang saat itu.
Mereka adalah pion-pion malang yang dipaksa berjuang untuk memenangkan sesuatu yang sejatinya adalah rampasan. Sebuah iming-iming kemakmuran, yang bahkan tidak bisa mereka nikmati karena luka yang mereka peroleh dari perjuangan itu.
Sambil berkaca-kaca, Grant menatap jalan lengang dihadapannya tanpa kata. Sampai dengan sekarang, ia tidak punya keberanian untuk membaca berkas Laporan rahasia dalam genggaman tangan Brentt.
Ia tidak sanggup melihat lagi belasan wajah prajurit muda yang bertarung bersamanya waktu itu. Meskipun terlatih, mereka tetap prajurit-prajurit yang masih sangat belia. Mereka berhak mendapat kehidupan yang lebih baik daripada mengorbankan diri mereka berjuang dalam perang tidak berujung itu.
Kadang, Grant berharap dirinya gugur bersama mereka daripada melanjutkan hidup dengan trauma dan rasa bersalah seperti ini di sepanjang hidupnya. Apalagi sekarang tidak ada yang tersisa lagi dari Tim Pasukan Khusus Hawkeye kecuali dirinya dan Brentt.
"Dimana aku bisa mendapatkan paspor baru untuk bisa segera keluar dari sini?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Brentt seketika menghentikan lamunan panjang Grant. Tanpa segera menjawab, Grant mematikan mesin kendaraannya lalu menoleh ke arah Brentt.
"Ikuti aku"
Dengan langkah cepat, Grant mengajak Brentt melintasi beberapa bangunan gudang di sepanjang jalan lalu berhenti di depan sebuah bangunan tua tersembunyi diantara gudang-gudang besar.
Setelah memperhatikan sekelilingnya, Grant memukul pintu besi dihadapannya beberapa kali. Tidak lama kemudian seorang lelaki berkacamata menyambut mereka dengan sebuah senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
ActionObsesi perburuan seorang Agen Rahasia untuk menemukan kembali sosok istimewa yang pernah menjadi target operasinya. Namun ia tidak sendirian dalam perburuan tersebut.