Fairmont, Philadelphia USA
Edith MacKenzie menatap beranda besar yang terletak di lantai dasar hotel dengan sikap tenang.
Perhatiannya kemudian kembali pada makan malamnya dan obrolan yang sedang mengalir diantara orang-orang di sekitarnya.
Sebuah kecupan lembut di pipi yang sangat tiba-tiba dari sosok disebelahnya membuat MacKenzie terkejut. Tidak lama kemudian ia bisa melihat riuh tawa kecil dari orang-orang yang duduk satu meja dengannya dan juga tatapan penuh arti dari sosok yang menciumnya tadi.
MacKenzie akhirnya tersenyum.
Sudah terlalu lama ia membuang waktunya disini tanpa hasil. Ia butuh petunjuk untuk bisa mendekati sasarannya lebih efektif. Bukan mengobrol dan menghadiri pertemuan demi pertemuan membosankan seperti ini.
Seolah mengerti apa yang sedang berkecamuk dalam kepala MacKenzie, Oliver Owen - sosok lelaki yang sedari tadi duduk disebelahnya - akhirnya menggenggam erat tangannya sambil berbisik mesra di telinganya.
"You fool.. bukankah tadi kubilang untuk menikmati makan malammu?"
MacKenzie terpaku sejenak menatap ekspresi palsu Owen padanya.
Ia sudah lelah dengan sandiwara yang ia mainkan bersamanya selama satu bulan terakhir. Ia pikir Owen bisa membantunya selangkah lebih dekat dengan tujuannya, tapi Owen justru terkesan menghambat semuanya.
Sambil tersenyum, MacKenzie akhirnya melepaskan genggaman tangan Owen darinya, lalu bangkit berdiri.
"Please excuse me..i need to go the restroom"
Sikap mengejutkan MacKenzie sontak membuat Owen terdiam. Namun, ia segera mengendalikan ekspresi wajahnya dengan larut dalam obrolan hangat yang sedang mengalir disekelilingnya.
Di luar ruang besar restoran mewah tersebut, MacKenzie melangkah menuju koridor panjang yang berlawanan arah dengan restroom.
Ia raih ponsel yang dibawanya dari balik gaun malamnya, lalu menghubungi Owen dengan nada suara ketus.
"F*ck with your dinner. I'm heading back to our room"
Tanpa menunggu jawaban dari Owen, MacKenzie segera melanjutkan langkahnya menuju tangga besar hotel yang menghubungkan lantai mezzanine dengan lobby.
Ia berbohong pada Owen. Ia tidak kembali ke kamar mereka, melainkan bergegas menuju beranda besar yang terletak disayap kanan hotel.
Sebatang rokok tentunya dapat menghilangkan rasa bosannya sepanjang makan malam tadi.
Tanpa sedikitpun menghiraukan situasi disekitarnya, MacKenzie mendudukkan dirinya di sebuah kursi panjang yang menghadap ke air mancur taman.
Ia keluarkan sebatang rokok dari tas-nya, lalu menyalakannya dengan cepat.
"F*ck you Olly! Seharusnya aku tidak mengandalkanmu untuk menyelesaikan misi ini"
Dengan wajah kesal, MacKenzie bergumam pada dirinya sendiri. Ia juga sebetulnya tidak ingin berada disini. Tapi sebagai Agent terlatih, ia tidak bisa menolak apa yang telah ditugaskan padanya. Seburuk apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
AksiObsesi perburuan seorang Agen Rahasia untuk menemukan kembali sosok istimewa yang pernah menjadi target operasinya. Namun ia tidak sendirian dalam perburuan tersebut.