"Omong kosong macam apa lagi ini, Mr. Gào?"
Dengan sikap ketus MacKenzie menghindari wajah Ģào yang berada begitu dekat dengannya. Untuk seseorang yang baru dikenal, Gào sangat lancang bersikap demikian.
"Sudah berapa lama anda mengawasi kami?"
Kali ini MacKenzie menatap serius wajah Gào dihadapannya. Tidak ada sedikitpun tampak ekspresi iba atau penyesalan darinya melihat darah segar yang sesekali masih mengalir dari hidung Gào.
"Well.. nice question..".
Lagi-lagi Gào tertawa kecil.
"Kurasa aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu.. bukankah dua Agent FBI tadi sudah mengatakan semuanya-"
"Tidak. Mereka tidak mengatakan apapun. Dan dari apa yang saya lihat, sudah jelas sekali bahwa anda bekerja sendiri, Mr. Gào"
Gào menaikkan alisnya sambil menyungging senyum. Perkataan ketus MacKenzie cukup mengejutkan baginya. Ternyata, sosok menawan yang kini sedang menatap tajam kearahnya, cukup jeli melihat situasi ini. Tebakannya begitu tepat hingga ia ia kehilangan kata-kata.
"Jadi..siapa sebenarnya anda?"
Gào memandang ekspresi serius MacKenzie sambil menyandarkan punggungnya ke sisi mobil. Ia tidak mengerti mengapa ia begitu terpesona pada sosok perempuan ini.
Ia cantik sekali.
Sejak perjumpaan mereka di balkon Hotel Fairmount semalam, Gào sudah tergelitik untuk mengenalnya.
Bukan semata-mata karena misi yang di embannya, melainkan karena sosok MacKenzie terlalu sempurna untuk hadir secara tiba-tiba di tengah-tengah penyelidikannya.
Namun sebelum Gào hendak menjawab pertanyaan itu, Jacques Machiel - Agent Counterintelligent yang semula berbincang dengannya melalui wireless earphone - tiba-tiba memberi kabar yang mengejutkan.
"Bobby.. we have problem.."
Gào seketika terdiam. Ia tatap wajah MacKenzie dihadapannya tanpa kata, lalu berpura-pura melihat ke arah lain.
"What problem?"
Sambil melangkah menjauh, Gào menjawab kalimat kawannya dengan suara pelan. Ia tidak ingin pembicaraan rahasianya didengar oleh MacKenzie.
"Bobby.. Conroy is dead. His jet was crashed 3 minutes after take off -"
Gào seketika tercekat. Tanpa sadar ia segera berpaling ke arah MacKenzie lalu memberinya tatapan muram.
"Are you serious?"
"Yeah. Beritanya kini sedang tayang di televisi nasional"
"Bukankah ia seharusnya mengambil penerbangan komersial?"
"No, he didn't. Dia terbang dengan jet pribadi milik salah seorang petinggi Albermain, Scott Johnson-"
"Goddamnit!"
"Bobby, FBI sedang menuju bandara sekarang. Kau harus tiba disana sebelum mereka datang-"
Sambil memaki dalam hati, Gào segera menghampiri MacKenzie yang berdiri tidak jauh darinya. Dengan wajah muram, ia membuka pintu mobilnya perlahan lalu meraih lengan MacKenzie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
ActionObsesi perburuan seorang Agen Rahasia untuk menemukan kembali sosok istimewa yang pernah menjadi target operasinya. Namun ia tidak sendirian dalam perburuan tersebut.