Secret Intelligence Service Headquarters
Vauxhall Cross, Lambeth
London, UKSuasana di luar ruang tunggu Hall Komite Kode Etik siang itu begitu senyap. Hanya satu atau dua orang saja yang hadir disana, termasuk Brentt yang baru saja tiba dari penerbangan panjangnya tadi pagi.
Sambil menahan rasa nyeri pada lukanya, Brentt beberapa kali membenahi posisi duduknya yang tidak nyaman.
Bekas luka tembak yang bersarang di perutnya masih belum pulih benar. Sesekali Brentt terlihat menegakkan punggungnya agar nyeri luka tersebut berkurang.
Sudah setengah jam lebih, ia terduduk di depan sebuah ruangan megah di sayap kanan Markas Besar SIS dengan setelan kemeja dan mantel panjang yang dikenakannya sejak bertolak dari Phonix - Arizona kemarin pagi.
Ia tidak sempat mempersiapkan dirinya karena Petugas Pengawas Kode Etik sudah menantinya di terminal kedatangan saat pesawat yang ia tumpangi mendarat sempurna di Bandara Heathrow.
Apa yang dikatakan Edith MacKenzie padanya ternyata benar. SIS betul-betul serius merespon peristiwa kemarin hingga mereka menyegerakan pemeriksaan dirinya pagi ini.
Sambil memandang dua pintu besar yang berdiri kokoh dihadapannya, Brentt mulai mengeratkan mantel panjang yang ia kenakan.
Ini adalah pertama kalinya ia berada di situasi seperti ini. Pemeriksaan pelanggaran kode etik bukanlah hal yang main-main bagi seorang Agent Rahasia Pemerintah.
Brentt tahu dampak dari pemeriksaan ini akan mempengaruhi karirnya di militer. Banyak Agent yang akhirnya tersingkir dari SIS karena pemeriksaan ini. Dan Brentt sejenak merasa gugup karenanya.
"Agent Brentt, rapat internal Dewan Komite sudah berakhir. Silakan anda bersiap untuk masuk ke dalam"
Brentt perlahan menoleh ke arah seorang petugas berjas hitam yang sudah berdiri menghampirinya.
Tanpa menyahut, Brentt mulai bersiap untuk bangkit dari duduknya.
Ia sembunyikan rasa sakit yang telah menderanya selama beberapa menit terakhir dengan berjalan tegap mengikuti dua petugas di depannya.
Di balik pintu megah yang dilaluinya, Brentt dapat menemukan enam orang Dewan Komite Kode Etik telah menyambutnya dengan tatapan dingin.
Brentt berhenti sejenak di tempatnya, lalu memberikan salam kepada mereka dengan anggukan singkat.
Ia belum pernah berjumpa dengan ke enam orang tersebut. Namun ia telah mendengar banyak hal tentang mereka.
"Selamat siang, Agent Brentt. Silakan duduk"
Seorang perempuan paruh baya yang duduk di tengah-tengah Dewan Komite lainnya, akhirnya menyapa Brentt setelah salah seorang petugas pengawas menutup pintu kokoh yang berada belakang Brentt.
"Saya Alicia Abrams, pemimpin sidang Kode Etik kali ini. Bagaimana luka anda, Agent Brentt? Apakah sudah membaik?"
Brentt perlahan mengalihkan tatapannya yang semula memperhatikan deretan nama Komite dihadapannya menuju perempuan kharismatik yang baru saja menyapanya.
Wajahnya yang pucat siang itu tentunya mengundang pertanyaan bagi siapapun. Namun Brentt menepis tatapan kasihan Abrams dengan senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
AkcjaObsesi perburuan seorang Agen Rahasia untuk menemukan kembali sosok istimewa yang pernah menjadi target operasinya. Namun ia tidak sendirian dalam perburuan tersebut.