San Fransisco, USA
January 2019"Lily.."
Sebuah sentuhan di lengan mengejutkan Chang dari tidurnya. Di luar jendela pesawat, ia bisa melihat titik-titik lampu perkotaan San Fransisco terhampar cantik di bawah mereka.
Untuk beberapa saat, Chang tertegun dalam duduknya. Lagi-lagi, mimpi yang sama kembali berulang dalam tidurnya. Dan ia tidak pernah mampu menghapus wajah itu dari ingatannya.
Bahkan suara pilu darinya.
"Lily.. sudah waktunya kau minum obat"
Sosok perawat yang semula duduk disebelah Chang menatap dirinya dengan khawatir. Ia sodorkan beberapa pil ke arah Chang dan memberinya segelas air.
"Apa kau butuh obat pereda sakit?"
Sosok itu kini menyentuh tangan Chang yang dingin. Ia tarik selimut tebal yang terjuntai di kaki Chang lalu menutup salah satu tangan Chang yang terbuka.
"Aku baik-baik saja"
Setelah meminum obatnya, Chang mengalihkan pandangannya lagi ke luar jendela.
"Ladies, kenakan sabuk pengaman kalian, sebentar lagi kita akan mendarat di Bandara Internasional San Fransisco"
Ucapan singkat Pilot bernama Derrick akhirnya memaksa sosok perawat tadi kembali ke kursinya. Namun tatapannya masih belum lepas dari wajah pucat Chang yang terduduk diam disebelahnya.
"Lily..kita masih bisa kembali-"
Tanpa menjawab, Chang kini menyandarkan kepalanya ke sisi jendela pesawat.
Ia tidak mungkin kembali sekarang.
Semua sudah direncanakannya dengan sempurna. Sudah lama sekali ia ingin menghirup udara kebebasan dan lepas dari kurungan posesif Ibunya sendiri.
Setelah lima menit yang singkat, pesawat Jet mereka akhirnya mendarat dengan mulus di atas landasan bandara lalu berhenti di sebuah hanggar khusus jet pribadi.
"Sudah siap? Kita masih bisa kembali ke Boston jika kau lelah"
Chang mengangkat kepalanya ketika menyadari Derrick telah berlutut di depan kursinya. Sambil menggeleng pelan, Chang memandang sosok lelaki berusia limapuluhan tersebut dengan senyuman.
"Kau tahu, aku bukanlah orang yang mudah ingkar janji.."
"Hhh.. kau memang keras kepala seperti Ibumu. Baiklah, aku akan membawamu turun sekarang. Berpeganglah yang erat"
Sosok perawat yang semula duduk disebelah Chang segera bangkit menyusul keduanya turun dari pesawat. Ekspresi wajahnya kembali muram setelah melihat hujan deras tiba-tiba turun di luar hanggar.
Dengan cekatan ia segera menghampiri Chang dan mengambil alih kursi rodanya dari sosok Pilot tadi.
"Lily.. apa kau yakin untuk tetap berada disini?"
Ucapan cemas perawat tersebut disambut Chang dengan tatapan dingin.
"Aku tidak akan kembali sekarang, May"
"Lily-"
"Hey, biarkan saja ia menikmati waktunya disini"
Sosok perawat itu seketika terdiam. Ia hanya bisa menatap wajah pucat Chang didekatnya tanpa bisa berkomentar lagi.
"Selamat bersenang-senang, Lily"
Sambil tersenyum, sosok Pilot tersebut menepuk pundak Chang perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
ActionObsesi perburuan seorang Agen Rahasia untuk menemukan kembali sosok istimewa yang pernah menjadi target operasinya. Namun ia tidak sendirian dalam perburuan tersebut.