Bagian 27 : Perburuan (5)

33 2 0
                                    

Inverness, Airport
Dalcross, Highland, Scotland

Malam itu pesawat yang ditumpangi Joshua Harmann dari London baru saja mendarat dengan selamat. Bersama puluhan penumpang lainnya, ia menyusuri koridor panjang terminal kedatangan dan menjumpai kawannya sesama Perwira Kepolisian Militer - Samuel Phillips dan juga kedua ajudannya.

Sambil merapatkan mantel yang dikenakannya, Harmann melangkah menuju pintu keluar terminal dengan tubuh menggigil.

"Sial! Tak kusangka udaranya akan sedingin ini"

"Sudah kuduga, orang selatan memang payah. Itulah mengapa tidak ada satupun orang selatan yang mampu menggantikanku selama lima tahun terakhir disini"

Candaan ringan Phillips tidak sedikitpun membuat kerisauan di wajah Harmann mencair. Ia hanya mengangguk cepat sambil mengikuti langkah Phillips didepannya.

"Bagaimana hasil lab forensik dari insiden baku tembak siang tadi, kau sudah mendapatkan laporannya dari Kepolisian?"

Bukannya segera menjawab, Phillips justru menarik lengan Harmann untuk menghentikan langkahnya.

"Josh, apa yang sebenarnya terjadi? Siapa sebenarnya Agent bernama Brentt ini?"

Untuk beberapa saat Harmann menatap ekspresi tanya Phillips dengan tidak nyaman.

"Dia seorang Agent SIS"

"Ya, aku tahu dia seorang Agent SIS. Tapi apa yang telah dilakukannya hingga Intel Kepolisan sampai ikut campur dalam hal ini?"

Harmann terdiam sejenak. Hal yang sedang mereka bicarakan saat ini adalah sesuatu yang sensitif. Tapi ia tidak mungkin menyembunyikannya dari Phillips.

"Aku juga tidak tahu, Sam. Howard masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut di internal Biro Intelijen"

"Apa maksudmu?"

Phillips kini mulai mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Harmann. Ia sempatkan dirinya memperhatikan sekelilingnya sebelum akhirnya kembali bicara pada Harmann dengan suara pelan.

"Ayolah Josh. Kau tidak mungkin sengaja datang ke Inverness selarut ini jika tidak ada hal darurat yang terjadi"

Harmann menghalau tatapan selidik Phillips dengan melempar perhatiannya ke arah lain. Ia tahu Phillips butuh jawaban jujur darinya.

"Josh??"

"Entahlah.. Howard mengatakan padaku bahwa kemungkinan besar Intel-intel tersebut bekerja sendiri"

"Bloody hell, jadi maksudmu internal Intel telah disusupi oleh pihak-pihak tertentu?"

"Nampaknya begitu"

Dengan wajah murung, Harmann mulai melanjutkan langkahnya lagi. Ia tinggalkan Phillips di belakang lalu memasuki kendaraan dinas RPM yang terparkir di lobby terminal kedatangan.

"Geez..ini sesuatu yang sangat serius Josh. Jika kau lihat sisa-sisa baku tembak siang tadi, kau akan tahu bahwa mereka tidak main-main untuk melenyapkan Agent SIS yang kau cari"

"Itulah mengapa aku berada disini sekarang, Sam. Kita harus segera menemukannya sebelum mereka menghabisinya"

Setelah mendudukkan dirinya dengan nyaman di kursi penumpang, Harmann menatap situasi lengang Inverness dari jendela mobil didekatnya.

Lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang