Extraneous

108 21 7
                                    

Author : tataseavey

Genre : Friendship

Cast :
🍁 Kim Yugyeom
🍁 Mark Tuan
🍁 Bambam
🍁 Suzu Hirose

Acer Palmatum melepaskan daunnya yang berwana cinnamon, bahkan daun-daun itu mulai memenuhi jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acer Palmatum melepaskan daunnya yang berwana cinnamon, bahkan daun-daun itu mulai memenuhi jalanan. Hiroshima akan menjadi tujuan wisatawan untuk menikmati Aki. Bahkan taman Momijidani sudah dipenuhi oleh warga Jepang. Memotret pemandangan Momiji yang dipenuhi warna, dari hijau, oranye hingga cokelat kemerahan.

Kim Yugyeom, pelajar asal Korea Selatan itu menatap langit yang begitu cerah. Puncak musim gugur tinggal beberapa hari lagi, dia mengikuti warga Jepang lainnya melihat pemandangan taman Momjidani, karena yang Yugyeom ketahui begitu puncak musim gugur tiba, wisatawan asing yang akan memenuhi taman Momijidani. Senyumnya merekah, saat daun yang dipotretnya tepat mendarat disepatunya. Yugyeom mengambil daun itu kemudian memotretnya sebagus mungkin untuk dia berikan kepada para teman-temannya yang hari ini sedang melakukan post-test. Tidak seperti dirinya yang dibebaskan karena mendapat nilai sempurna saat pre-test.

Yugyeom berjalan menelusuri jembatan, memotret burung yang sepertinya akan kembali ke sarangnya. Sebentar lagi, liburan nasional musim gugur tiba. Itu berarti dirinya harus pulang ke Korea. Sudah lama dia tidak pulang, dan untuk tahun ini dia akan pulang. Ke tempat dimana dia berasal.

"YUGYEOM-AH?!"

Yugyeom menahan tawanya, saat teman-temannya ternyata menyusulnya ke taman. Mark Yi-En, temannya yang berasal dari China itu memeluknya erat. Disampingnya Suzu Hirose tertawa kecil.

"Kau benar-benar keterlaluan, tuan Kim. Kau meninggalkan kami kesusahan dan kau dengan senangnya bertamasya di sini," gerutuan cepat Kunpimook Bhuwakul yang sering disapa Bam, temannya yang berasal dari Thailand itu membuat Yugyeom tidak bisa menahan tawanya.

"Woaaa. Lihatlah, dia malah tertawa seperti itu." Bam masih menampakan wajah kesalnya. Demi apapun, dia merasa kesal karena Yugyeom yang lebih memilih bertamasya tanpa menunggunya.

Ketiganya tertawa kecil, memperhatikan wajah Bam yang begitu kesal. "Kau kenapa Bam? Bukankah kita sudah berkumpul?"

Bam menghela napasnya, "Kau pikir perjalanan ke tempat ini mudah? Aku sampai harus mengeluarkan uang lebih banyak."

"Sudahlah. Kau terlihat seperti anak kecil yang kehilangan barang saja," Suzu menimpali ucapan Bam. Bam hanya menganggukan kepalanya malas, "Baiklah. Aku akan diam"

Ketiganya semakin tertawa, Bam begitu menggemaskan di mata ketiganya. Masih menggerutu kesal walaupun keempatnya sudah mulai berjalan menelusuri taman. Suzu yang mulai merasa kesal menghadang langkah kaki Bam, "Bam, ayolah! Kau bilang kau akan diam. Namun kenapa kau semakin menggerutu?"

"Tidak apa-apa, aku hanya kesal," jawaban dari Bam membuat Suzu menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kau inginkan? Beritahu aku Bam." Bam tersenyum senang. Namun Yugyeom merasakan permintaan Bam akan susah untuk dia berikan.

Autumn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang