Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dedaunan coklat kembali menampakkan aksi. Menghamburi seluruh hamparan Negeri. Musim itu kembali lagi bersamaan dengan cerita yang terulang kembali. Sosok itu kian mengerti, jika ia membenci musim ini.
Diletakkan ponsel pintarnya di atas bidang datar. Sesekali ia melirik kembali ke arah bidang datar itu. Namun ia tahu, jika itu pasti akan berakhir sama. Di sesapnya yogurt kesukaannya, bukan kopi maupun teh. Dengusan nafas dapat terdengar, sesaat ia mengarahkah netranya kearah jendela kaca.
Musim itu kembali lagi, batinnya.
Pria bersurai hitam tersebut sangat membenci musim gugur. Mengapa tidak? Semua orang terkasihnya pergi pada saat musim gugur. Ibunya? Kekasihnya? Dan juga sahabatnya? Semua pergi meninggalkannya bertepatan pada musim gugur.
Tring!! Tring!!
Layar persegi empat menampakkan cahaya, pertanda suatu panggilan telah masuk. Diraihnya dengan malas, matanya mendelik seakan enggan memegang benda tersebut sekarang.
"Han! Apakah kau melihat berita hari ini?" tanya pria bersuara berat di seberang sana.
"Tolong jelaskan tanpa membuat sebuah basa-basi, Lee Hangyul," jawabnya dengan suara malas.
"Baiklah Kim Yohan." Pria itu lebih baik menuruti perkataan Yohan, karena ia tahu sekarang musim gugur sudah mulai menampakkan aksi. "Minju Han!! Minju!! Pesawat yang ia tumpangi lost contact dengan pihak bandara."
Lagi dan lagi, hal buruk menimpanya di saat musim gugur. Sudah keempat kalinya ia harus merelakan orang yang spesial. Pertama ibunya, meninggal dikarenakan penyakit kanker yang di derita. Kedua, pacarnya yang harus meninggalkannya karena dijodohkan oleh orang tuanya. Ketiga, sahabatnya yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
"Kenapa harus di musim ini? Kenapa?" Yohan hanya bisa berteriak dalam diamnya.
🍂🍂🍂
Hari ini Yohan memutuskan untuk pergi bekerja, walaupun harus berjalan ditengah jatuhnya dedaunan. Biasanya dia hanya berdiam di rumah, namun kali ini ia tidak bisa lagi. Kehilangan empat orang yang spesial di musim gugur cukupnya membuatnya begitu terpukul. Namun, ia juga tak dapat menyalakan musim yang berlalu.
"This is really Kim Yohan?" tanya koleganya.
"Wow, I'm really appreciate." Tak lupa sahabatnya satu-satunya ini yang berbicara. Namun Yohan tak membalas.
"Keep strong!!" sebuah semangat terlontar dari bibir seorang Lee Hangyul.
Hari sudah semakin sore, perusahaan juga akan segera berakhir pukul 5 nanti. Masih tersisa waktu 30 menit, sebelum para karyawan boleh meninggalkan tempat kerjanya. Kali ini Yohan sedang berkutat pada ponsel pintarnya. Ia menemukan sebuah online site yang memposting cerita maupun kata-kata motivasi.
