Menyemat Sendu

76 15 2
                                    

Author : rourlette

Genre : Family

Cast :
🍁 Kim Yerim (Red Velvet)
🍁 Jeon Jungkook (BTS)

Aku menyusuri tepian pinggir kota sambil menikmati suasana malam musim gugur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyusuri tepian pinggir kota sambil menikmati suasana malam musim gugur. Angin bertiup menerpa tubuhku yang terbalut overcoat, dingin. Merasa sedikit terganggu, kueratkan tangan yang berada di saku jaket untuk lebih membungkusku.

Aku bahagia, dan aku rasa tak ada yang bisa merenggut kebahagiaanku. Tapi aku keliru, benar-benar keliru! Rupanya masih ada hal yang dapat mengubur bahagiaku. Di saat kebanyakan orang menyambut musim gugur dengan penuh sukacita dan kehangatan, aku justru harus bergelut dengan serangkaian kata yang membuat suasana hatiku mendadak berantakan.

Patah hati.

Dua kata yang mendadak menguasai pikiranku saat ini. Aku bahkan tidak tahu mengapa kata yang paling kuhindari itu datang di saat hubunganku dan Jungkook sedang kacau.

Berbicara tentang Jungkook, dia ini adalah kekasihku sejak empat tahun silam. Wait, maksudku, mantan kekasih. Lusa, Jungkook mengakhiri hubungan kami secara sepihak yang tentu membuatku out of control. Bukan karena penempatan waktu 'putus' yang terkesan tiba-tiba, melainkan sejumlah alasan yang ia sampaikan sulit dipercaya dan tidak masuk akal.

Kasarnya, aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa hubunganku dengannya telah kandas. Jika ditanya apakah aku masih mencintainya, tentu aku akan menjawab 'ya' dengan lantangnya. Namun, bila keadaannya sudah begini, aku bisa apa? Menyuruhnya menarik kata-kata menyakitkan itu? Percuma. Aku sudah tidak ada di relung hatinya. Sama halnya seperti daun musim gugur yang tidak bisa kembali mengukir kisah manis bersama sang batang yang menaungi.

Alih-alih menyusuri kesunyian dan kegelapan pinggir kota berbekal seorang diri, rasanya aku ingin berjalan di antara gemuruh hujan. Sendirian, hanya sendirian berteriak sekeras mungkin, mengharapkan rasa sesak ini perlahan lenyap tersapu oleh derasnya hujan. Angan-anganku mengudara, berkelana menuju setiap ruang yang mengandung rindu dan berakhir pada satu bayangan. Lagi-lagi itu adalah kamu.

"Yeri!"

Suara itu begitu familiar di telingaku. Lantas, aku segera menoleh dan seketika mengernyitkan dahi begitu menemukan sepasang mata yang melukai hatiku beberapa waktu lalu.

Aku bergumam pelan. "Jungkook?"

Lelaki yang kusebutkan namanya tadi tiba-tiba mencekal pergelangan tanganku, menarikku kuat seolah-olah agar aku bisa mengekorinya dari belakang.

"Kau gila, ya?!" seru Jungkook sambil memicingkan matanya. Aku yang tengah memberontak pun langsung bungkam, terlampau terkejut dengan perubahan drastis intonasi bicara Jungkook karena jujur, tidak pernah sekalipun aku melihat Jungkook semarah ini.

"Jika aku gila, kau apa?"

Kini giliranku yang memandangnya tajam. Jungkook menghentikan langkahnya, melihatku sekilas sebelum menyeringai kecil.

Autumn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang