Friend

99 20 7
                                    

Author : @REYREYQ

Genre : Friendship

Main cast:
🍁 Lee Eunsang
🍁 Jung Aerin [OC]

Other cast:
🍁Cha Junho

Musim gugur telah menggantikan musim semi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musim gugur telah menggantikan musim semi. Bunga-bunga yang indah dengan kelopak yang beraneka warna kini telah digantikan dengan dedaunan berwarna oranye kemerahan yang selalu jatuh di atas permukaan bumi..

Seorang gadis sedang mencoba menggiring bola menuju ring basket seraya menghindar dari serangan lawan yang hendak merebut bolanya.

"Ya, Cha Junho! Jangan curang!" pekik gadis itu kala seorang pemuda merebut asal bola basketnya.

"Aku tidak peduli."

Gadis itu mendengus kesal, lalu kemudian berlari mengejar pemuda Cha itu. Namun, langkahnya terhenti kala melihat seseorang sedang memperhatikannya dari jauh

Pemuda itu di sana lagi. Menatapnya lebih lama dari biasanya sebelum akhirnya dia tutup lagi tirai jendelanya.

"Aerin!"

Gadis menoleh kala Junho memanggilnya sembari mengoper bola kepadanya.

Aerin dan Junho tidak pernah satu tim. Tidak boleh satu tim tepatnya. Mereka terlalu kompak untuk pasangan saudara tiri. Permainan keduanya juga bagus. Tidak ada alasan untuk membuat keduanya ada di tim yang sama.

Mau tidak mau Aerin kembali berlari, menggiring bolanya lebih lihai, berusaha agar bola itu tidak diambil alih oleh Junho lagi.

Lalu sebuah ide gila muncul di kepala gadis itu. Dengan mudah dia melempar bolanya dan membuat gol yang dikehendakinya dan kemudian terdengar suara prang yang keras.

"Ya! Apa yang kau lakukan?!"

Aerin menatap jendela kamar yang kacanya pecah karena lemparan bolanya. Wajah pemuda yang tadi Aerin lihat, kini tampak jelas setelah kaca jendelanya pecah dan tirainya jatuh.

"Kita harus bagaimana?" Aerin tersenyum penuh arti pada saudaranya yang bertanya.

"Aku yang akan ke sana."

"Hah? Kau serius?"

Gadis itu berjalan keluar lapangan dengan yakin. Ada senyum tertahan di wajahnya saat memasuki halaman rumah yang kacanya dia pecahkan.

"Permisi."

Seorang wanita membukakan pintu yang Aerin ketuk. Wajah wanita seumuran ibunya itu tampak sabar walau Aerin yakin, wanita itu pasti marah karena kaca rumahnya.

Aerin menunduk. "Maaf, aku yang memecahkan kaca itu. Apa yang harus aku lakukan untuk bertanggung jawab? Dan apa aku bisa minta kembali bola basketku?"

Wanita itu tersenyum. Sungguh, Aerin tidak tahu kenapa wanita itu justru tersenyum dan memintanya masuk.

Saat itu, Aerin berjalan masuk ke dalam rumah bergaya modern minimalis itu, dia melihat seorang pemuda yang membuatnya melakukan hal gila ini. Pemuda itu mendekat dengan bantuan kursi roda.

Autumn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang