Fine

103 13 4
                                    

Authorhazelnutbrick

Genre : Family

Cast :
🍁 Son Dongpyo (X1)
🍁 Nayeon (TWICE)
🍁 Scoups/Choi Seungcheol (SVT)

Cast : 🍁 Son Dongpyo (X1)🍁 Nayeon (TWICE)🍁 Scoups/Choi Seungcheol (SVT)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagi peserta Olimpiade Fisika, diharapkan berkumpul kembali di hall. Pengumuman peserta yang lolos babak semifinal akan segera kami sampaikan."

Pengumuman lewat pengeras suara terdengar di seluruh area salah satu sekolah sains swasta di daerah Seoul. Dongpyo menghela napas pendek. Mendadak kepalanya pening. Dia benar-benar sudah lelah dengan semua ini. Muak, bosan, dan terkekang adalah hal yang selama ini dirasakannya.

Dengan malas Dongpyo melangkahkan kakinya menuju aula pertemuan sekolah itu. Dia berharap musim gugur hari ini akan menjadi hari baik. Karena apapun hasil dari perlombaan ini menentukan takdir di hari minggunya nanti.

Selama tiga puluh menit, panitia lomba menyampaikan pengumuman peserta yang lolos di babak semifinal diiringi dengan penutupan kegiatan untuk hari itu. Sekali lagi Dongpyo harus menahan isak tangisnya di tengah kerumunan peserta lomba karena hasilnya sama sekali yang lelaki itu harapkan.

Segera setelah panitia menyampaikan salam penutup, Dongpyo berlari menuju parkiran sekolah. Sosok ibu yang selalu dibutuhkannya berada di sana. Di sebelah mobil sedan hitam. Tanpa peduli dengan sekitar, Dongpyo menghambur memeluk wanita kesayangannya itu. Isakan kecil terdengar.

Nayeon—ibu Dongpyo—balas memeluk erat anak satu-satunya. Isakan dari putranya seakan menjelaskan hasil dari perlombaan hari ini. "Tidak apa-apa, sudah jangan menangis," ucap Nayeon berusaha memenangkan Dongpyo.

"Ibu, aku harus absen lagi dari club, padahal minggu ini aku ada perlombaan antar anggota. Aku tidak akan bisa naik level jika begini terus," ujar Dongpyo masih dengan lelehan air mata di pipinya.

Nayeon mengelus kepala sang putra sambil tersenyum. Dia paham dengan konsekuensi yang akan diterima Dongpyo akibat kekalahan hari ini. "Sudah, ibu bisa mengerti. Kita cari cara lain ya agar ayah mengijinkan?" tawarnya.

"Ibu kan tahu ayah seperti apa, aku tidak yakin jika ayah mengijinkan. Karena aku hanya akan belajar dan belajar."

Dongpyo melepaskan pelukan Nayeon, dia memasuki mobil dan menutupnya dengan kasar. Nayeon hanya bisa menghela napas lalu menyusul putranya. Mobil sedan itu bergerak perlahan meninggalkan area sekolah.

"Tidak ada kegiatan club di hari minggu! Fokus untuk olimpiade fisika dua minggu mendatang!" perkataan keras dari ayah Dongpyo.

"Ayah, aku mohon! Minggu adalah penentuan kenaikan level di club." Dongpyo hampir saja meneteskan air mata jika tidak ingat dia masih ada di halaman rumah.

Autumn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang