Author: pinkchunim
Genre: Family, Friendship
Cast:
🍁 Jisoo BLACKPINK
🍁 Mino WINNER
🍁 Lisa BLACKPINK
🍁 Hanbin iKON
🍁 Minhyun NuestTerlihat seorang gadis berlari menyusuri dahan kuning yang berhamburan di jalanan. Gadis itu berhenti berlari di gerbang sekolah. Terlihat dia sedang bernegosiasi dengan satpam sekolah agar bisa memasuki area sekolah.
"Kalau kamu terlambat lagi besok, tidak akan bapak izinkan kamu masuk lagi." Tutur satpam sekolah yang mencegahnya.
"Baik Pak, Terima kasih. " Ucap gadis itu membungkukan badan.
Gadis itu terlihat begitu lelah seusai berlari tadi, dan memasuki kelas yang ia tuju.
"Hei jisoo, mengapa kamu baru sampai?" Tanya teman sebangku gadis itu.
"Aku ketiduran mengerjakan tugas desain." Ucap jisoo duduk dan menaruh kepalanya di meja.
Bel pulang sekolah berbunyi tanda usainya pelajaran hari ini. Jisoo keluar kelas dan melihat Mino tepat di depan kelasnya. Mereka melakukan salam khas pertemanan mereka.
"Jis ... Minggu main ke Bekasi yuk!" Ajak mino tersenyum malu.
"Ngapain? Aku sib—"
"Kita ke rumah Jennie, dia mengundang kita kesana" Tutur mino menjelaskan. Jisoo hanya mengangguk pasrah karena dia juga rindu Jennie.
Ternyata Jennie tidak hanya mengundang Jisoo dan Mino untuk makan bersama namun ada Minhyun, Hanbin, dan Lisa disana. Jisoo bahagia karena melihat ketiga sahabatnya. Tumben sekali kita semua kumpul, batin Jisoo.
"Kalian datang semua? Aku senang sekali." Ucap Jennie memeluk Jisoo dan lisa.
"Kita datang karena rindu padamu jen ... " Ucap Minhyun menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Bisa aja si kambing"
"Gas terus sampai polsek"
Begitulah ramainya jika kita semua bersama, Minhyun sang tukang gombal bahkan sudah mengeluarkan jurus andalannya. Mino dan Jennie selalu bersama disaat jisoo dan lainnya sedang bermain bersama, seolah semua sahabatnya ini hanya angin lewat. Jennie dan Mino keduanya saling menyukai namun sampai sekarang bahkan tidak ada kabar bahwa mereka berpacaran, sampai jisoo memiliki perasaan terhadap Mino sekarang.
Siapa yang tidak terbawa perasaan jika setiap waktu bersama seseorang yang mengerti dirinya? Jisoo tidak egois untuk mengungkapnya sekarang, dia hanya menyukai dalam diam. Itu saja sudah cukup bagi dia.
"Gimana sekolahnya jis?" Jisoo mengakhiri lamunannya dan menengok kepada sang penanya tadi. "Lagi ribet bin, pusing jadi anak multimedia." Jawab jisoo
"Kalo bingung, aku bisa bantu kok. Gini-gini aku ikut eskul IT" Jisoo menganggukan kepalanya menandakan iya.
Kami diberi makan siang sebuah liwetan berbagai macam sayur dan daging. Bunda Jennie sangat pintar sekali memasak terbukti dengan liwetan yang sangat lezat. Jennie pasti bahagia setiap harinya, batin jisoo. Kami membersihkan semua barang setelah makan dan kembali berbincang.
Hari semakin sore, Jisoo sangat lelah. Dan Mino tidak ada tanda-tanda untuk segera pulang.
"No, kapan balik nih? Nanti ketinggalan kereta" Tanya jisoo
"Nggak bakalan Jis ... Kita ambil kereta malam aj—"
"Besok masih ada ulangan no! Aku mau pulang sekarang. " Jisoo segera mengambil tas dan pamit kepada keluarga Jennie.
Jisoo sudah sampai Bandara dan dia lupa jika kartu KAI-nya dibawa Mino. Mau tidak mau dia harus membelinya kembali. Jisoo mengantri di loket pembayaran.
"jisoo!"
Ia menoleh dan mengerutkan dahinya
"Jennie? Kamu ngapain disini? Dimana Mino? " Tanya jisoo menengok kepalanya mencari keberadaan Mino.
"Dia masih di rumah"
"Aku ingin menjemput kamu dan kembali ke rumahku. Biar kamu pulang diantar sopir keluargaku. " Jawab jennie
"Hm ... Baiklah" Jawab jisoo pasrah
Jisoo dan Jennie jalan beriringan menuju posisi mobil Jennie.
"Jis, apa yang kamu lihat itu nggak selamanya bener kok. " Ujar Jennie menengok kee arah Jisoo.
"Maksud kamu?"
"Keluarga aku nggak baik-baik saja. Jadi kamu tidak perlu merasa sungkan. Kita sama"
"Huh?" Jisoo mengerutkan keningnya.
"Mereka tampak baik-baik saja karena ada aku dan kalian disana. Jika tidak ada aku atau kalian mereka hanya bertengkar saja." Ujar Jennie menundukkan kepala.
Jisoo terkejut akan kebenaran tersebut, namun Jennie salah paham padahal Jisoo pulang benar-benar takut ulangan besok apalagi dia belum persiapan belajar. Dan Jisoo merasa kasihan dengan Jennie. Padahal nasib Jennie nggak jauh beda dari Jisoo.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn
FanfictionKetika jiwa mengenakan cinta, musim gugur lebih hangat daripada musim panas. ©2019 [September Event]