Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku mentap kotak yang berada dihapanku dengan penuh senyuman. Itu adalah hadiah untuk sahabatku. Sudah lama kami tidak bertemu karena sama-sama sibuk. Dan, hari ini adalah peringatan 7 tahun persahabatan kami, benar-benar selama itu. Kami memutuskan untuk bertemu di taman Naejangsan.
Ah, perkenalkan namaku Jeon Heejin. Biasanya orang-orang memanggilku Heejin. Seorang gadis biasa, tidak mewah.
Perjalanan menuju taman Naejangsan membutuhkan waktu 1,5 jam, sehingga aku memutuskan untuk naik taksi. Jika kalian bertanya siapa sahabatku, jawabannya adalah Kim Hyunjin. Ia adalah gadis yang sangat cantik. Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa Hyunjin adalah orang yang dingin, padahal aslinya tidak. Itu hanya penampilan luarnya saja, ia adalah orang yang hangat dan ceria percayalah.
Tak terasa aku sudah sampai di taman Naejangsan. Saat ini sedang musim gugur, inilah alasan kami memilih tempat ini, karena ada ratusan pohon yang akan memeriahkan musim gugur. Indah sekali.
Aku mengambil ponselku untuk menanyakan dimana Hyunjin saat ini. Saat aku mengangkat kepalaku, sepertinya aku melihat seseorang yang tidak asing, langsung saja kupanggil.
"Hei Kim Hyunjin! disini!" ujarku agak berteriak, posisi Hyunjin tidak terlalu jauh dariku.
Karena sadar aku panggil, Hyunjin menolehkan kepalanya, lalu menatapku yang sedang melaimbaikan tangan. "JEON HEEJIINNN!" ia berlari ke arahku, lalu memelukku erat.
Aku hanya bisa tertawa, Hyunjin sangat suka memelukku. Ia melepaskan pelukannya, "Heejin yang aku kenal sudah besar ya rupanya? Haha"
"kau juga sudah besar ya!" ujarku.
"uhh, lihat pipimu juga! Seperti bunny!" Hyunjin meletakkan kedua telapak tangannya di pipiku lalu mencubitnya karena gemas.
"sakitttt!" ujarku, lalu berusaha melepaskan tangan Hyunjin. Hyunjin hanya tertawa dan mencubitnya lebih keras, lalu ia melepaskan tangannya dari pipiku.
"ayo kita mengelilingi tempat ini!" ujar Hyunjin semangat.
"haha, ayo!" ujarku tak mau kalah.
Taman Naejangsan sangat indah di musim gugur ini. Kami menceritakan banyak hal, kami rindu momen ini, dimana kami berjalan lalu saling bertukar cerita. Kami memutuskan berhenti di Uhwajeng Pavilion.
"bagaimana kuliahmu?" Tanyaku pada Hyunjin.
"hmm, biasa saja, tidak berubah. Orang-orang disana menyebalkan" ujarnya kesal
"kau? Bagaimana?"
"aku? cukup menarik, karena banyak pria tampan disana, haha" ujarku.
Mata Hyunjin menyipit, ia menunjukku. Lalu berkata "wah wah, apakah kau punya seorang kekasih?"
Kedua mataku melebar, lalu aku pukul lengan Hyunjin pelan, "yang benar saja!"
Hyunjin hanya tertawa, uh, ia menyebalkan!
"Heejin" panggil Hyunjin pelan.
"ya?"
"kau ingat tidak? ketika Haseul marah pada Kim Lip? Ia mengotori baju Kim Lip dengan cat warna, HAHAHA" tawanya lepas.
Aku juga ikut tertawa, kejadian itu lucu sekali. Saat itu, Kim Lip tidak sengaja menumpahkan air di lukisannya Haseul. Haseul tentu saja marah, ia menyuruh Kim Lip mengulang hasil lukisannya. Kim lip tentu saja tidak mau, Haseul pun mengotori baju Kim Lip dengan cat warna. Mereka kekanakan sekali, sungguh.
"aku punya sesuatu untukmu, mau lihat tidak?" tanyanya.
"tentu saja mau! Aku juga punya sesuatu untukmu ya!"
Lalu aku mengambil kotak berwarna hitam yang dihiasi pita berwarna merah, sedangkan Hyunjin mengambil kotak berwarna biru yang dihiasi pita berwarna putih. Kami bertukar hadiah, aku memberikan hadiah kepada Hyunjin, dan Hyunjin memberikan hadiah kepadaku.
"buka bersama, oke?" ujarku.
"oke"
"satu.. dua.. tiga.."
Buru-buru aku membuka hadiah dari Hyunjin, isinya sebuah syal berwarna bright pink. Lalu, aku menoleh kearah Hyunjin yang sedang tertawa, ia meunjukkan syal berwarna kuning, itu adalah hadiah dariku untuknya.
"syal? Mengapa hadiah yang kita sama? Ya ampun.." uj.ar Hyunjin dengan ekspresinya yang menunjukkan bahwa ia terharu.
"ikatan persahabatan kita kuat ya rupanya" ujarku yang dibalas anggukan oleh Hyunjin.
"ayo pakai syalnya bersama!" ujarku
Hyunjin menganguk, ia memakai syal kuning pemberianku. Cocok sekali! Kuning merupakan warna favoritnya, karena itu, aku membeli syal berwarna kuning. Aku juga memakai syal pemberian Hyunjin. Sangat cantik!
Kami rasa pertemuan ini mengobati rasa rindu pada masa persahabatan kami yang dulu. Dimana kami sering sekali bermain, bernyanyi bersama, memasak bersama, dan yang lainnya. Tapi, sekarang kami sudah besar, benar-benar sibuk dengan kuliah.
Hyunjin adalah gadis yang baik, ia tidak berubah. Tetap menjadi Hyunjin yang dulu kukenal. Aku tidak menyangka, persahabatan kami masih utuh selama 7 tahun. Ah, senangnya.
Aku dan Hyunjin memutuskan untuk pulang. Tetapi, kami harus melewati pemandangan yang indah terlebih dahulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum pergi kerumah masing-masing, aku menitipkan suatu pesan kepada Hyunjin, "jaga kesehatanmu, makan yang banyak, istirahat yang cukup, jika suatu hari nanti kita bertemu lagi, kau harus dalam keadaan sehat. Tidak boleh sakit" ujarku, lalu tersenyum
Ia menganguk, lalu memeluk tubuhku, "kau juga, oke?" aku menganguk.
Setelah itu kami berdua pulang ke rumah masing-masing. Aku senang mempunyai sahabat seperti Hyunjin. Dia sudah seperti saudaraku sendiri, sangat pengertian. Aku harap, jika sudah tua nanti, aku dan Hyunjin akan tetap bersahabat. Kami saling mempercayai satu sama lain. Tuhan, terima kasih telah menjadikan Hyunjin sebagai sahabatku,a ku harap, kebahagiaan akan selalu menyelimuti kehidupannya.
END
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.