One Day With Kim Jungwoo

120 25 33
                                    

Author : aeraya13

Genre : Romance

Cast :
🍁 Kim Jungwoo (NCT 127)
🍁 Lana Park (OC)

Aku merasakan ada seseorang yang tengah membuka pintu kamarku kemudian langkahnya perlahan mendekatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasakan ada seseorang yang tengah membuka pintu kamarku kemudian langkahnya perlahan mendekatiku.

Ada keinginan untuk melihat siapa orang tersebut namun ternyata rasa kantukku lebih besar ketimbang untuk membuka mataku, jadi kuputuskan saja untuk melanjutkan tidur.

Beberapa detik setelahnya, suara langkah kaki tersebut sudah tidak terdengar lagi, namun aku merasakan ada sebuah tiupan yang ada di sekitar area wajahku dan dengan terpaksa aku perlahan membuka kedua mata.

Di depanku, kini aku melihat sebuah wajah yang tengah tersenyum manis. Lebih tepatnya sok manis. Sambil melihat lekat-lekat siapa pemilik wajah itu, ku putuskan untuk mengumpulkan kesadaranku dan menghilangkan sejenak rasa kantukku. Namun tak lama kemudian mata bulatku membelalak tak percaya saat sudah mengetahui siapa pemilik wajah ini.

"YA! KIM JUNGWOO SEDANG APA KAU DISINI?"teriakku. Tangan kananku secara tak sadar mendorong wajahnya agar menjauh dari wajahku. Lelaki itu, Kim Jungwoo, pacarku.

Jungwoo melihatku dengan tatapan sinis. Senyuman manis yang tadi diperlihatkan berubah jadi mimic wajah yang terlihat kesal. "Kau lupa jika ada janji denganku?" Tanyanya.

Aku mengerutkan dahiku "Janji? Sepertinya aku tidak ada janji denganmu."

"Ya! Lana, kau sendiri yang mengajakku untuk berkencan hari ini dan kau lupa?"Tanya Jungwoo dengan tatapan tak percaya, "Wah, percuma saja aku menunggumu hingga satu jam lebih namun ternyata yang membuat janji malah lupa."lanjutnya sarkas.

Aku diam sejenak mencoba mengingat apakah aku memiliki janji seperti yang diucapkannya. Seingatku, aku tidak pernah mengajaknya untuk berkencan karena dalam minggu ini kita sama-sama disibukkan dengan kegiatan masing-masing, aku sibuk dengan kuliahku dan dia sibuk dengan pasiennya dirumah sakit dan ini bukan hari libur, jadi mana mungkin aku mengajaknya kencan. Namun, tiba-tiba saja secuil ingatan muncul begitu sajadi kepalaku.

"Jungwoo, besok adalah hari pertama musim gugur, bagaimana jika kau cuti sehari dari pekerjaanmu dan menghabiskan waktu seharian? Hanya kita berdua."

Jadi benar yang dikatakan Jungwoo? Kita ada janji namun aku melupakan janji yang aku buat sendiri? Baiklah Lana, mati saja dirimu. Kau baru saja membuat kesalahan.

Aku meringis menatap Jungwoo yang tengah duduk di kursi meja riasku. Aku berjalan menghampirinya, kemudian memberikan kecupan dipipinya sebagai tanda permintaan maafku padanya. Bagaimana dengan reaksi Jungwoo? Dia hanya menatapku sinis.

"Beri aku waktu 25 menit, aku akan bersiap-siap"ujarku yang langsung memasuki kamar mandi tanpa mendengar gerutuan dari Jungwoo.

***

Deoksugung Stone Wall Road adalah tempat tujuan kita hari ini untuk menikmati musim gugur. Butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai di tempat yang berlokasi di Jeong-dong, Jung-gu, Seoul ini.

Setelah turun dari mobil, aku dan Jungwoo berjalan memasuki kawasan yang memiliki jalan sepanjang 900 meter ini. Kami menikmati keindahan yang ada disekeliling daerah ini seperti banyaknya bangunan tradisonal karena memang daerah ini memiliki banyak situs budaya. Selain itu disekitar jalan tersebut dilebati dengan deretan pohon ginko. Cocok sekali untuk menikmati musim gugur sekaligus berjalan-jalan romantic dengan sang kekasih. Seperti aku dan Jungwoo misalnya.

"Bagaimana dengan tugas akhirmu? Sudah mendapat jadwalsidang?" Tanya Jungwoo padaku. Ia meraih tanganku agar lebih mendekat kearahnya.

Aku menghela napas, "Belum, dosen pembimbingku susah untuk dihubungi padahalkan hanya tinggal menandatangi saja." Jawabku yang sedikit menggerutu kesal.

"Siapa dosen pembimbingmu, sini bilang padaku, aku akan memarahinya karena sudah membuat kekasih kuterlambat lulus." Sahut Jungwoo dengan candaannya.

Aku memutar bola mataku, "Cih, memangnya kau berani melawan pak Seungwoo?"

Jungwoo menyengir, ia menggelengkan kepalanya.

Kami melanjutkan perjalanan dengan sesekali Jungwoo menggodaku seperti tiba-tiba ia mencium pipiku yang membuatku harus menahan malu karena perlakuannya itu.

Jungwoo juga sempat memfoto diriku dengan rambutku yang dikelilingi daun berjatuhan. Katanya aku seperti orang gila karena rambutku banyak daunnya. Langsung saja ku tampar pelan mulutnya.

Jungwoo juga sempat memintaku untuk memfoto dirinya. Katanya kalau setiap aku yang membidik kameranya, hasilnya sangat bagus.

"Tuhkan, bagus lagi fotonya. Bagaimana jika kau jadi tukang foto keliling saja tidak usah bekerja menjadi guru, Aku yakin kau pasti akan menjadi fotografer profesional"ucapnya yang langsung mendapat tamparan pelan dari tanganku, lagi.

Sekarang kami berhenti di sebuah bangku taman dengan kanan dan kirinya terdapat pohon ginko diikuti dengan daun yang berjatuhan. Aku dan Jungwoo beristirahat sejenak disana.

Kami sama-sama diam selama beberapa menit. Lalu tiba-tiba saja Jungwoo menatapku dengan mimic wajah yang serius. Aku yang ditatap seperti itu sedikit gugup.

Jungwoo berdehem, "Aku berencana akan menikahimu setelah kau lulus kuliah, "Ujarnya, ia diam sejenak, "Apa kau bersedia?"tanyanya serius.

Mataku membelalak tak percaya. Apa dia bilang? Menikah?

Jungwoo masih menatapku serius, menunggu jawaban yang keluar dari mulutku.

"Ya! Kim Jungwoo, kau jangan bercanda." Itulahj awaban yang keluar dari mulutku.

Jungwoo mendengkus kesal, tak tanggung-tanggung ia tiba-tiba berlutut di depanku. Jadi posisinya sekarang adalah aku yang duduk dikursi dan Jungwoo tengah duduk dibawah sambil memegang tanganku.

Aku bisa melihat orang-orang tengah menatapku dan Jungwoo. Ada perasaan malu bercampur senang.

"Aku serius Lana, aku akan tanya sekali lagi, " Jungwoo berdehem sesaat karena gugup, kemudian, " walaupun ini tidak romantis, tapi biarkan di musim gugur ini menjadi saksi bahwa aku melamarmu dengan sungguh-sungguh, so, will you marry me?"

Aku terpaku. Ada kesungguhan di mata Jungwoo. Aku menatapnya lalu tersenyum bahagia.

Aku mengangguk, "Ya, I will." Jawabku yang kemudian dihadiahi sebuah pelukan oleh oknum bernama Jungwoo. Dia tak peduli dengan tatapan orang- orang.

"Jadi sekarang kau cepatlah selesaikan kuliahmu. Kalau sampai tahun depan kau tidak juga lulus kuliah, aku akan menikah dengan gadis lain saja"Ucap Jungwoo yang kemudian meninggalkanku dengan seenaknya.

Aku menatap sinis kepergiannya, "KIM JUNGWOO SIALAN, YA! KEMARI KAU, AWAS SAJA KAU MENIKAH DENGAN GADIS LAIN, AKU AKAN MEMBUNUHMU!"teriakku yang dibalas dengan tertawanya yang kencang.

END

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Autumn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang