02

3.4K 328 80
                                    



~♥~~♥~


Kali kedua pertemuan mereka. Di sebuah tempat makan cepat saji. Yoongi tengah membelikan makanan untuk bosnya. Dia ingin memesan. Sementara Rae Na mengambil pesanan.

Sama-sama merasa pernah bertemu sebelumnya. Saat berbalik keduanya langsung tertegun. Namun, beberapa detik kemudian Rae Na menyingkir dan memilih salah satu kursi kosong untuk menikmati makanannya.

Mereka selesai bersamaan. Dengan Rae Na yang keluar lebih dulu sambil memasukkan sesuatu ke dalam kantung celana. Namun, saat tangannya ditarik keluar sesuatu ikut terjatuh. Dengan menenteng bingkisan makanan yang tadi dipesannya, Yoongi mendekati benda itu. Lalu, mengambilnya.

"Tunggu!"

Rae Na yang baru beberapa meter di depan berbalik. Entahlah, dia merasa dirinya yang dipanggil.

Yoongi mendekat. Menyerahkan benda tadi. "Kontak mobilmu"

Diterima, lalu mengucapkan terima kasih. Yoongi hanya mengangguk kecil. Kemudian segera berlalu tanpa ekspresi.

Rae Na kembali berbalik. Kini ditatapnya punggung yang semakin menjauh itu. Sampai otaknya menginteruksi memanggil pria itu kembali.

"Hei!"

Naas, seruannya diabaikan. Sampai dia harus mengejarnya.

"Hei! Tunggu sebentar!"

Barulah Yoongi menghadap gadis tadi. Wajahnya datar, selalu tanpa ekspresi.

"Tunggu! Kau orang yang menabrakku waktu itu, kan?"

"Bukan menabrakmu. Kau yang tidak lihat jalan"

"Aku? Kenapa jadi aku yang salah?"

"Kau sibuk bermain ponsel. Sampai tidak lihat ada orang sedang membawa kardus besar di depanmu"

"Kalau kau tahu, kenapa kau tidak minggir?"

"Aku hanya bisa lihat samping. Tidak lihat depan. Biasanya orang yang bertemu denganku akan sukarela menghindar sendiri" Terang Yoongi yang cukup panjang.

Tampak jelas gadis di depannya berdecak kesal.

"Pulanglah, orangtuamu pasti menunggu. Jangan menjatuhkan kontak sembarangan. Mobil itu mahal harganya"

Yoongi pergi. Meninggalkan gadis yang entah siapa. Yang dia tahu, gadis itu anak orang kaya. Terlihat dari penampilan dan perilakunya. Sebaiknya, tidak mencari masalah. Karena, orang kaya adalah mereka yang paling berkuasa.













.





Memarkirkan mobil. Lalu, membuka pintu utama dengan kasar. Di sambut bibi pembantu rumah tangga.

"Bibi! Ibu belum pulang?"

"Belum, nona"

"Ayah?"

"Tuan juga belum, Nona"

"Kalau begitu, aku akan pergi lagi. Bertemu teman-teman"

"Tapi, Nona? Ini sudah hampir petang. Kalau Tuan dan Nyonya pulang bagaimana?" Cemas sang bibi.

"Bilang saja makan malam di luar. Aku akan menghubungi ibu nanti"

Setelah itu, Rae Na segera berlalu ke kamar. Kamar yang begitu luas dengan kamar mandi dalam. Kadang, Rae Na sendiri merasa kamarnya ini terlalu luas. Tapi, jika teman-temannya datang jadi terasa sempit.








"Bibi! Aku pergi!" Teriaknya dari ruang tamu.

Belum sempat sang bibi menjawab anak itu sudah menutup pintu dengan keras.

Melajukan mobil dengan kencang. Sembari menghubungi teman-temannya untuk bertemu di kafe biasa.
















Sementara, di sana pria bermarga Min itu sibuk dengan pekerjaannya. Pekerjaannya benar-benar sehari penuh. Pukul 10 pagi hingga 8 malam. Tak jarang harus lebih malam lagi.

"Bos!" Panggilnya, ketika Tuannya lewat di sampingnya.

Menghentikan aktivitas sejenak untuk menghampiri pria paruh baya tersebut.

"Ada apa?"

"Bolehkah saya mengambil gaji saya sekarang?"

"Sudah berapa kali kau minta gaji lebih awal?"

"Maaf, bos. Saya benar-benar butuh"

"Baiklah"

"Terimakasih"





..


"Kak?"

Belum juga melepas sepatu, Yoongi sudah dihadapkan dengan sang adik. Dia tahu, anak ini ingin menagih uang bayaran sekolah yang telah dibicarakan kemarin.

"Tunggu. Aku mandi dulu. Uangnya sudah ada"

Rumah ini hanya memiliki satu kamar mandi di dekat dapur. Sudah dibilang rumahnya kecil, bukan?

Menghela napas berat. Kadang sampai rasanya tercekat. Mengingat dia harus membantu ibunya dan mencukupi kebutuhan adiknya. Belum lagi, membayar cicilan bank, dan kebutuhan lainnya.

"Ayah, bantu aku"

Begitu dengungnya yang masih bersandar di pintu kamar mandi.







Bersambung~~

Hehe.... Lebih ngefeel yg ini kan drpada book satunya. Ah, mungkin aku lbh cocok di genre seperti ini. Nyatanya sudah bisa up lagi. 😆😆

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang