49

1.8K 175 12
                                    

Dimohon mendengarkan lagu galau. Sebagai pengantar feel yang berantakan.



~♥~~♥~



Seluruh keluarga menunggu di ruang inap. Sedari tadi, Nyonya Kim berusaha memberi ketenangan dengan mengelus punggung Nyonya Jang yang sama-sama duduk di sofa. Tuan Jang bersandar dinding sebelah kanan sang istri. Sementara, Tuan Kim dan Taehyung berada di sebelah kiri sofa.

Ini hampir gelap. Dari celah tirai terlihat jelas senja sudah menyapa. Setelah pembersihan rahim beberapa jam lalu. Rae Na masih betah dengan tidurnya. Apa dokter terlalu banyak memberi obat bius?

Suasana benar-benar sunyi. Cemas, khawatir, panik menjadi satu. Terlebih Kim Taehyung. Wajah lelaki itu sudah berantakan dan pucat. Penyesalan benar-benar menyerang ulu hatinya.



"Satu lagi, apa pasien Rae Na pernah mendapat kekerasan?"

Taehyung dan Nyonya Jang saling diam. Sejauh ini, Taehyung tidak pernah melakukannya.

"Ah! Maksud kami, seperti benturan atau tekanan pada perutnya. Bukan kekerasan seperti itu"

Taehyung mengingat, mengingat malam itu. Di balkon, yang berakhir dia menendang meja. Saat itu, Taehyung dengar jeritan sang istri. Namun, dia mengabaikannya. Apakah itu? Apa itu juga salahnya lagi?

"Memang ada apa, dokter?"

"Karena, ada darah yang mengental di rahim Nona Rae Na. Tidakkah beliau mengeluh kesakitan selama ini?"



Taehyung luruh. Dia terduduk di lantai dengan meremat kasar rambutnya sendiri. Matanya berkaca-kaca. Antara menyesal dan mendapati sang istri yang terbaring seolah tak bernyawa. Namun, dia masih berusaha menahan tangisnya.

Waktu bergulir. Tepat pukul 7 lebih 10 menit, Rae Na melakukan pergerakan. Membuat mereka tertegun sejenak. Sebelum suara Rae Na menyadarkan mereka.

"Euung,,, I-ibuu?"

Orang yang dicari pertama adalah sang ibu. Dengan air mata yang berkaca-kaca, Nyonya Jang mendekat. Menggenggam tangan sang putri dan membelainya. Sementara, yang lain masih memperhatikan, terlebih Taehyung. Dia masih belum berani mendekat. Tapi, ada seutas senyum dari bibirnya. Dia senang, senang karena istrinya telah sadar.

"Apa, hmm? Kau mau apa? Ibu panggilkan dokter"

"Y-Yoongiiih~" dengan suara beratnya, Rae Na berhasil membuat semua yang di sana terdiam.

Sedikit menyadari betapa dia sangat mencintai pria itu.

"Rae~"

"Y-Yoongi, ibu"

"Rae Na, ada Taehyung di sini. Lihat, dia sangat mengkhawatirkanmu"

Melirik Taehyung dan menatap sejenak. Matanya berkaca. Rasanya kecewa. Entah karena Taehyung atau karena Yoongi yang tidak ada disana.

Satu tangannya, memegang perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri. Rae Na merintih pelan. Satu butir air matanya meluncur. "Ibu, ku mohon"

"Rae Na"

Arrgg!

Semua kembali panik. Tuan Jang yang melihat putrinya kesakitan langsung berlari memanggil dokter.

Saat itu, air matanya semakin deras. Semua berusaha menenangkan. Memberi kekuatan agar bertahan.

Di sisi ranjang lainnya, Taehyung membelai rambut sang istri sembari membisikkan kata maaf. Berharap besar sang istri memaafkannya. Meski dia mungkin sulit memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu lebih dari ini.

"Maaf, maafkan aku" suaranya bergetar. Lalu, mencium pelipis sang istri. Di sana, air matanya jatuh. "Maafkan aku. Jadi, ku mohon bertahan untukku. Kau bisa membalasku nanti"

Entahlah, Taehyung benar-benar merasa bersalah. Padahal, jika bukan semua salahnya. Tapi, Taehyung merasa sang istri seperti ini karena dirinya.

Dokter datang, memeriksa. Semua menunggu di luar. Kedua ibu itu saling memeluk. Sementara, dua ayah duduk di kursi.

Taehyung?

Jangan tanyakan pria itu. Dia terduduk di tantai, kepalanya mendongak. Rasanya ingin menangis lagi. Menangis karena penyesalannya.



Tak lama, dokter bersama suster keluar. Semua langsung tertuju padanya.

"Bagaimana, dokter?"

"Ada sedikit kontraksi dari perutnya. Tidak apa-apa.  Kami telah memberinya obat. Sekarang, pasien tengah tidur"

"Terima kasih, dokter"

"Kami permisi"

Semua kembali masuk. Sekedar menemani anak itu tidur.

"Tae, pulanglah dengan ayahmu. Mandi dan makan. Kau tidak makan sedari siang" pesan sang ibu.

Belum menjawab, Nyonya Jang menyahut. "Benar, Tae. Biar ibu dan ayah yang menjaga Rae Na"

"Tidak. Aku ingin menjaga Rae Na"

"Tae, lihat dirimu. Kau terlihat menyedihkan" ucap sang ibu.

"Sebaiknya, kau juga. Kalian pulanglah. Kalian bisa datang besok pagi"

"Bu-"

"Tae"

Taehyung menghela napas. Memilih mengikuti saran kedua ibunya.

Sementara, di tempat lain. Yoongi dan rekan-rekannya tengah bersiap untuk menutup toko. Entah kenapa, tiba-tiba sangat merindukan gadis-, wanita itu. Yoongi merindukan Rae Na. Ada rasa gelisah yang tiba-tiba datang menyangkut perempuan itu.

"Lupakan!"




Bersambung~~

Huwaaaa ini tulisan dr dua hari lalu baru selesai. 😭😭

Gimana? Gak bikin nangis kan? Udah tau kok bakal gagal part ini. 😭😭

Mungkin, satu ato dua part lagi end.

Mungkin loh ya

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang