31

1.5K 179 102
                                    


~♥~~♥~

Pagi di rumah Yoongi.

Nyonya Min jadi harus masak lebih enak dari biasanya. Walaupun dengan bahan seadanya. Sesekali wanita itu akan menghela napas. Ada rasa cemas juga khawatir memenuhi hatinya.

"Bibi! Ku bantu, ya?"

Nyonya Min hanya membalas dengan senyuman paksa. Beliau hanya tidak ingin merusak suasana pagi yang baru akan dimulai ini.

Sementara, Yoongi tengah ada di kamar sang adik entah apa tujuannya. Berakhir dengan diinterogasi di sana.

"Apa kalian tidur nyenyak semalam?"

"Tidak. Aku bahkan baru bisa tidur jam tiga pagi"

"Apa yang kalian lakukan?"

"Tidur. Apa lagi?"

Joongi mengernyit. Benarkah? Seorang laki-laki dan perempuan berada dalam satu kamar di malam hari. Terlebih ada tambahan hujan. Benarkah tidak melakukan apa-apa?

"Sungguh?"

"Kenapa kau tanya seperti itu?"

"Tidak ada. Hanya ingin tahu"

Sepertinya Yoongi mulai paham jalan pikiran adiknya. Jadi, dia segera menyela dengan tatapan ingin marah. "Apa yang kau pikirkan? Aku tidak mungkin melakukan itu"

Joongi mengangguk-angguk. "Ya, ya, ya. Mana tahu?"

"Dasar sialan!"




Selesai sarapan, Yoongi bersiap untuk berangkat kerja. Begitupun Joongi bersiap ke sekolah untuk menyelesaikan beberapa hal yang masih tersisa. Tinggallah Rae Na yang membantu Nyonya Min membereskan sisa sarapan dan mencuci peralatan yang kotor.

"Nak, jangan ulangi lagi"

"Maksud, bibi?"

"Menginap di sini. Jika orangtuamu tahu, pasti akan marah"

"Tidak apa-apa, bibi"

"Tapi, ini tidak benar, nak. Kau juga sudah punya kekasih, kan? Sebaiknya, jauhi saja Yoongi"

"Bibi?"

Baik, Rae Na sensitif jika sudah seperti ini. "Biarkan aku bersama Yoongi. Aku mencintainya, bi"

"Yoongi, anak bibi tidak punya apa-apa, nak. Anak bibi hanya punya ibu dan adiknya. Kau salah, nak jika memilih Yoongi"

Mata Rae Na sudah berkaca-kaca. Kenapa? Kenapa tidak ada yang mendukung mereka?

"Justru aku akan salah jika tidak memilih Yoongi, bibi"

Nyonya Min tahu, jika anak ini sudah ingin menangis. Tapi, beliau harus tetap mengatakan ini.

"Nak, bisa bibi minta sesuatu padamu?"

"Tentu, bibi. Apa itu?"

Dengan penuh harap, Rae Na akan mendengar kalimat baik dari ibu pria yang dicintainya ini.












"Tolong, jauhi Yoongi, anak bibi"


Rae Na tidak tahu lagi. Rasanya ingin jatuh di tempat. Kenapa semua menolak? Apa yang salah dengan mereka? Kenapa semua tidak mengerti? Apa cinta mereka adalah dosa? Apa hubungan mereka begitu haram? Lalu, kenapa keduanya dipertemukan jika hanya ada penolakan?


.

Selesainya kakak-adik itu, keduanya bersikap biasa saja. Nyonya Min masih memberi kesempatan kali ini untuk mereka. Jadilah, Rae Na pulang sekaligus mengantar Yoongi dan Joongi.

Tidak banyak hal yang mereka bicarakan di dalam mobil. Rae Na tampak tidak biasa. Yoongi dapat melihat itu. Namun, dia enggan bertanya. Mungkin ibunya tadi bicara sesuatu. Begitu pikir Yoongi.

Joongi turun di depan sekolahnya. Mengundang beberapa perhatian. Pasalnya, baru kali ini anak itu turun dari mobil.

"Hei! Ternyata keluargamu punya mobil?"

Park Chaeyoung, gadis yang terkena bola basket waktu itu. Dia yang juga melihat Joongi turun dari mobil bertanya. Namun, dijawab tidak suka oleh Joongi.

Jujur saja, sejak kejadian itu Joongi jadi benci gadis ini. "Kalau kami punya mobil, sudah ku jual untuk membayar hutang" celetuknya, sinis.

"Ku kira mobil kakakmu?"

"Kenapa? Kau suka kalau kakakku punya mobil?"

"Dasar menyebalkan!"

Tidak peduli. Joongi memilih berlalu. Namun, kembali dihentikan. "Hei!"

Joongi kembali memutar kepala. Masih dengan tatapan bencinya.

"Beri aku kontak kakakmu"

"Kau menyukainya?"












Tiba di rumah.

Rae Na dikejutkan dengan masih adanya mobil orangtuanya. Sial! Padahal dia sudah sengaja pulang siang agar ayah dan ibunya sudah pergi.

Mau, tidak mau dia tetap masuk. Lagipula orangtuanya pasti sudah mendengar suara mobilnya. Siap-siap saja untuk dihakimi.

Benar. Baru saja membuka pintu langsung disambut tatapan menusuk dari sang ayah. Namun, dia tetap melanjutkan jalannya. Hingga interupsi sang ayah menghentikannya.

"Berhenti!"

Rae Na berhenti. Matanya menatap sang ayah dengan datar.




PLAAAKKK!!!




Bersambung~~

Mau aku sambungin tp panjang. Jd lanjut part depan.

Sekedar sedikit spoiler. Udah mau klimaks loh konfliknya. 🤣🤣

Nanti kuusahain sebelum tahun baru udah end deh. Takut pada bosen. Tp kalo belum ya dimaklum ya 😁😁

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang