47

1.5K 166 83
                                    

Sedikit aroma menegangkan. Sedikit kok, pling 0,001%.



~♥~~♥~




Terjaga di balkon kamar. Rae Na terus mengusap perutnya yang masih datar. Dia hanya teringat akan masa lalunya.

Andai janin yang dikandungnya adalah anak Yoongi. Mungkin dia akan bahagia saat ini. Tapi, ini anak Taehyung. Rasanya ada yang beda.

Rae Na akui, dia memang salah karena masih sering mengingat pria itu. Tapi, mau bagaimana lagi. Hatinya benar-benar tidak bisa dibohongi.

Taehyung datang. Memeluknya dari belakang. "Sedang apa, hmm?"

"Yoongi!"

Rae Na yang terkejut justru melontarkan nama yang salah. Membuat Taehyung seketika melepas pelukannya. Lalu, menatap sang istri yang sedikit menunduk.

"Siapa?! Bisa ulang lagi?"

"T-Tae?"

"Apa yang kau pikirkan, hah?"

Baiklah, Taehyung mulai menaikkan nada bicaranya. Pertanda dia akan marah.

"T-tidak. M-maaf"

"Apa aku harus membunuh orang itu, agar kau bisa melupakannya?!"

"Tidak!" Rae Na langsung menggenggam tangan suaminya. "Jangan lakukan itu, ku mohon!"

Rae Na sudah berkaca, membuat Taehyung kembali melunak. "Kenapa sulit sekali kau melupakannya?"

Hikk

"Aku tidak tahu. Maafkan aku, Tae!"

Taehyung meraih kedua bahunya. "Kau sadar? Kau istriku sekarang. Harusnya aku yang kau ingat, yang kau pikirkan. Kenapa selalu dia?"

"Aku tidak tahu" air matanya semakin mengalir. "Aku belum bisa melupakannya, Tae. Aku belum bisa. Maafkan aku"

Menghela napas panjang. Diiringi usapan wajah yang kasar. Taehyung bermaksud kembali masuk. Mengabaikan sang istri.

"Tae!"

Arrgg!

Tanpa sadar, Taehyung yang menahan amarah menendang meja di dekat pintu. Tanpa diduga sudutnya mengenai perut Rae Na dengan keras.

Seketika, Cairan merah pekat mengalir di sela kakinya. Dia semakin menangis di sana.


"Sakiittthh"








Dirasa bisa bergerak, Rae Na berjalan masuk. Tidak ada Taehyung di dalam. Lelaki itu rupanya pergi entah ke mana.

Dia segera ke kamar mandi untuk ganti celana. Lalu, akan membersihkan darah yang menetes di lantai. Jangan sampai ada yang tahu.


Dari hari ke hari, perasaan Rae Na makin tertekan. Kegelisahan seringkali menghampirinya. Rae Na hampir depresi. Setiap saat menangis tanpa jeda.

Hingga sering mengabaikan janin yang dikandungnya.

Taehyung sendiri, dia lebih sering mengambil lembur. Entah apa motivasinya. Mungkin marah pada sang istri?

"Yoon, aku tidak bahagia. Apa kau bahagia tanpaku?"

Lagi-lagi, Rae Na menangis. Menyebut nama lelaki yang dicintainya.

Dua butir obat ditenggaknya. Demi mendapatkan efek tenang di jiwanya. Kadang, jika terlalu pusing dia akan meminum obat sakit kepala.

Tanpa resep dokter.

Ya, apa yang dilakukannya tanpa resep dokter. Juga, tanpa diketahui oleh sang suami.








Yoongi,

Dia masih belum tahu tentang kehamilan Rae Na, mantan kekasihnya. Lagipula, jika pun tahu, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Terkadang Yoongi berpikir, kenapa dia tidak mempertahankan cintanya? Kenapa tidak membawa gadis itu kabur saja. Lalu, menikah di tempat yang jauh.

Namun, otak dewasanya kembali mengingatkan.

"Dia bukan jodohmu"








Malam yang sudah cukup larut. Taehyung baru pulang. Keadaannya cukup berantakan. Wajahnya sedikit merah. Ada aroma alkohol di sana.

"Tae, kau baru pulang?"

Nyonya Kim yang kebetulan keluar dari kamar berpapasan dengan putranya di dekat tangga.

"Kenapa kau sering pulang larut akhir-akhir ini? Perhatikan istrimu. Bagaimana kalau dia ingin makan sesuatu?"

"Dia tidak pernah minta"

Entahlah, Taehyung menjawab setengah sadar.

"Tae, kau mabuk?"

"Sedikit, bu"

Lalu, segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Membuka pintu, sang istri tengah menghadap jenjela. Dari bahunya yang bergetar Taehyung tahu, perempuan itu baru saja menangis. Taehyung geram seketika. Kenapa dia tidak pernah berhenti menangisi pria itu, pikirnya.

"Tae, kenapa baru pulang?" Sapa Rae Na setelah mengusap air matanya dengan cepat.

Tidak menjawab. Taehyung langsung membuka pintu lemari untuk mencari baju ganti.

"Tae? Kau baik?" Tanyanya lagi. Melihat sang suami yang tampak berantakan.

.
Entahlah. Tapi, mendengar pertanyaan sang istri justru semakin menyulut amarahnya. Dia mendekat dengan langkah cepat. Wajahnya terlihat jelas jika tengah marah.


"T-Tae?"

Brruuugg

Taehyung kalap. Dia langsung mendorong sang istri hingga telentang di ranjang. Lalu, mengungkungnya.

"Tae, kau mabuk" Ucapnya takut.

"Mulai peduli padaku, hah?!"

Saat itu, Taehyung sudah berusaha melepas kancing celananya.

"Tae, jangan lakukan. Ku mohon!" Rae Na langsung memohon dengan air mata yang tanpa sadar telah mengalir.

"Seorang istri harusnya menuruti apa kata suami"

Dengan nada tegas penuh penekanan, Taehyung menarik turun celana piyama Rae Na.

"Taehyung!"

Taehyung mulai dengan mencium leher Rae Na. Membuatnya semakin menangis histeris.

"Tae, ku mohon! Lepaskan aku. Jangan lakukan!"

Perlakuannya kasar. Taehyung berlaku kasar. Lebih kasar dari yang pertama. Tanpa mengingat ada janin di rahim sang istri. Taehyung kalap luar biasa terbawa alkohol yang telah ditenggaknya. Kali pertama, Taehyung semarah ini dengan wanita.

'Yoon, Taehyung jahat. Dia bukan yang terbaik untukku'





Bersambung~~

Wula wula,,,,

Kalo tanya kenapa tokcer 😆😆😆 itu karena, kadang hal yg blm diinginkan itu justru terjd. Kayak misal sepasang kekasih yg melakukan di luar nikah, biasanya juga langsung jd. Beda sama yg nikah dulu. Kadang butuh usaha keras. Ini juga kasusnya hampir sama. Kan tae sama rae blm menginginkan juga. Cuma krn si tae marah waktu itu.

Kalo tanya knp tae jd temperamen ato jahat. Pernah denger kan pepatah, marahnya orang sabar itu lbh menakutkan. Nah si tae jg gitu. Selama ini kan dia sabar, baik. Mungkin sekarang puncaknya marah sm rae.

Oh ya boleh tanya apa alasan kalian suka(kalo ada) pairing yoonrae?

Apa bedanya Yoonrae sm pairing lain. Ato ship2 yg pernah kalian baca mungkin?

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang