44

1.5K 182 163
                                    

Banyak narasi, berarti banyak typo. Kurang feel. Jadi, mohon dibantu dengan lagu galau.


~♥~~♥~



Sungguh, bukan cita-cita Yoongi menghadiri pesta pernikahan orang yang dicintainya. Bukan cita-cita Yoongi berada di antara orang yang memberi selamat pada pasangan itu.

Tapi, Yoongi sadar. Akan seperti pengecut jika dia tidak datang. Akan seperti pecundang jika dia tidak berani mengucap selamat.

Dengan tekad kuat. Setelah menghela napas, Yoongi masuk. Pemandangan yang membuatnya miris pada diri sendiri. Rasanya, dia adalah orang paling miskin yang ada di sana.

Mari abaikan tentang itu. Karena, tujuannya ke sini hanya untuk memberi selamat pada gadis itu. Gadis yang berdiri di depan sana bersama pasangannya.











"Senyum, hmm?" Hibur Taehyung seraya menarik sudut bibir Rae Na.

Sementara, Rae Na sendiri tak berkutik. Hanya menatap kosong pada satu arah. Percuma menunggu pria itu. Mungkin dia tidak akan datang. Lagipula, jika dia datang mungkin hanya akan mengundang tangisnya.

Tapi, dari lubuk hati paling dalam Rae Na ingin melihat pria itu. Ingin bertemu pria itu. Rae Na rindu. Dapatkah?

Semua kenangan yang terekam dalam otaknya pelan-pelan mulai terputar. Di mana pertemuan keduanya di mulai. Bagaimana kedekatan mereka terjalin. Hingga ciuman pertama di bawah hujan waktu itu, dan segala kejadian yang harus mereka lalui dengan sulit.

Rae Na mengingatnya. Terlalu mengingatnya. Hingga air mata itu mulai terkumpul dan ingin tumpah lagi dan lagi.

"Selamat"

"Selalu bahagia, kawan"

Banyak ucapan selamat yang Taehyung dapatkan. Namun, tidak mengubah apapun bagi Rae Na. Hingga matanya mendapati sosok itu. Sosok yang sedari tadi ditunggunya.

Bertemu tatap. Rasanya mereka hanya berdiri berdua. Namun, seolah begitu jauh jarak memisahkannya.

Yoongi memantapkan hati. Dia berjalan mendekat. Rae Na sudah menantinya. Namun, hal yang tidak diduga terjadi. Di mana Kim Taehyung tiba-tiba memagut bibirnya. Hingga mendapat sorakan dari para tamu. Dan berhasil menghentikan langkah Yoongi.

Apa yang terjadi?

Jujur, Taehyung belum menyadari kehadiran Yoongi. Dia hanya menerima tantangan dari teman-teman yang menghasutnya. Barulah disela ciumannya dia mendapati Yoongi yang menatap mereka. Saat itulah Taehyung meperlama ciumannya.

Rae Na sudah berusaha melepas pagutan itu. Nihil, Taehyung menahan tengkuknya. Air matanya mengalir. Rasanya seperti telah ketahuan berciuman dengan selingkuhan. Rae Na takut, takut Yoongi marah padanya.

Di tempatnya, Yoongi hanya bisa berkaca. Menjilat bibirnya yang kering menahan sakit di tenggorokannya.

"Tae!" Rae Na menatap Taehyung tidak suka. Sisa air mata masih jelas di wajahnya. "Apa yang kau lakukan?!

Taehyung tersenyum. "Hei, apa salahnya mencium istri sendiri?!"

"Aku tidak memberimu izin, Tae. Apalagi ini di tempat umum"

"Kalau begitu, ayo nanti lakukan di tempat khusus"

Sontak Taehyung mendapat sorakan dari tiga teman yang ada di sampingnya. Ya, tiga orang itu yang memberi tantangan pada Yoongi untuk mencium istrinya.

"Wooo, Tae. Kau bergerak cepat" goda salah satunya.

Rae Na hanya menatap nyalang empat pria di hadapannya. Lalu, berucap pelan. "Aku membencimu, Tae!"

Setelahnya, menghapus air matanya dengan kasar. Lalu, kembali matanya kembali mengarah ke tempat di mana Yoongi berdiri. Namun, pria itu sudah tidak ada di tempatnya.

Reflek, matanya mengedar ke segala arah. Namun, tidak juga Rae Na mendapatinya.

'Yoon, Yoongi? Kau di mana?'

Apa dia berhalusinasi lagi?

Apa dia hanya salah lihat?

Kembali, mata itu berkaca-kaca. Tenggorokannya mulai sakit. Dia ingin menangis. Juga ingin berteriak memanggil nama itu. Ingin memeluk tubuh yang pernah mendekapnya dengan hangat.

Rae Na sedikit menggigit bibirnya menahan isak. Memutar matanya ke atas sekedar menahan air mata yang hampir jatuh. Saat itulah dia kembali melihat pria yang dicarinya. Pria itu sudah beberapa langkah di depannya. Berjalan pelan menuju ke arah mereka.

Tubuh Rae Na menegang. Tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia hanya bisa menatap dengan nanar. Hingga keduanya berhadapan.

"Selamat, selamat atas pernikahanmu"

Rae Na diam.

Yoongi beralih pada Taehyung. "Kau pria yang tepat. Jaga dia baik-baik"

Sejujurnya, hatinya sesak mengucapkan itu. Tapi, ini yang harus dia lakukan. Karena, memang ini tujuannya ke sini.

Kembali menatap gadis di hadapannya. "Bahagialah. Taehyung orang yang tepat untukmu"

Masih tidak ada tanggapan. Hingga Yoongi menghapus air mata di wajahnya. "Ini hari bahagiamu. Jangan menangis, hmm? Taehyung terbaik untukmu"

Suara Yoongi parau. Pertanda dia juga ingin menangis. Rae Na tanpa sadar meremat ujung pakaian yang dikenakan Yoongi. Dia ingin berucap. Namun, mulutnya terasa kelu sekedar untuk terbuka.

"Izinkan aku memeluknya untuk yang terakhir" ujar Yoongi pada Taehyung.

Yoongi memeluknya. Membiarkan gadis itu menangis sesaat di pelukannya.

"Selamat, selamat. Berjanjilah untuk bahagia. Lepaskan aku" lirih, Yoongi berucap lirih di telinga Rae Na.


Bersamaan dengan melepas pelukannya, Yoongi berucap lirih.






"Aku mencintaimu"



Deg



Air mata Rae Na semakin deras. Dia hampir saja limbung jika tidak berpegangan pada lengan Taehyung. Kalimat itu, kalimat yang ditunggunya selama ini terucap di saat yang tidak diduga. Kenapa baru sekarang?



Acara usai, Rae Na langsung menangis histeris setibanya di kamar. Memukul kasur yang didudukinya dengan kasar.

Dia benci. Benci semua pria yang mendekatinya.



Bersambung~~

Bener kan kurang feel. Karena ini sebenarnya harus di gabung sm part sebelumnya. Tp kalo digabung panjang.

Maaf ya. Maaf.

Kebelet pengen up soalnya.

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang