24

1.5K 177 60
                                    




~♥~~♥~




Masih dengan mata merah, hidung merah, hingga wajah yang memerah. Rae Na, gadis itu diantar Taehyung pulang. Tak ingin ambil resiko lagi, Taehyung mampir. Memastikan gadisnya atau lebih tepat sekarang disebut tawanannya, tidak pergi lagi.

"Dari-"


Tuan Jang siap memaki sang putri yang baru saja masuk kalau saja tidak langsung melihat Taehyung di belakangnya.

"Tae, kalian dari mana?" Kini Nyonya Jang menyela dengan halus.

"Paman, bibi?" Sedikit membungkuk, memberi salam. "Kami dari luar"

Ya, Taehyung masih berbaik hati untuk tidak mengatakan yang sebenarnya.

"Rae Na, kau kenapa?" Sang ibu kembali bertanya setelah menyadari kondisi putrinya.

"Ibu, ayah, aku ke kamar dulu. Aku lelah" pamitnya tanpa menjawab pertanyaan ibunya.

Tersisa mereka bertiga. Kini Tuan Jang yang bertanya pada calon menantunya. "Ada apa?"

"Tadi ada sedikit masalah. Seperti biasa Rae Na yang manja jadi menangis"

Bohong lagi. Tapi Taehyung pikir ini lebih baik untuk sekarang.

"Sabar ya, menghadapi putri bibi dan paman. Rae Na memang seperti itu. Kau tahu sendiri, dia tidak punya kakak ataupun adik. Jadi begitu, dia manja. Semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan" terang nyonya Jang dengan senyum di bibirnya. "duduklah dulu dengan paman. Bibi buatkan minum"

Di kamarnya, Rae Na meluapkan tangisnya yang dia tahan sedari tadi. Dia tidak suka keadaan ini. Terlebih ingat pria itu hanya diam saat dirinya dibentak dan dipaksa oleh taehyung.

Belum reda dengan tangisnya, sang ibu tiba-tiba masuk dan langsung duduk di sampingnya. "Ada apa?"

Anak itu tidak menjawab. Sampai sang ibu kembali bersuara. "Taehyung masih di bawah dengan ayah. Kalian ada masalah apa?"

"Ibu, aku tidak suka sikap Taehyung yang seperti ini. Diantar-jemput, dilarang ini, itu. Harus begini, begitu. Aku tidak suka, bu"

"Taehyung begitu karena ada alasan. Dia ingin menjagamu. Menjaga calon istrinya"

"Ibu!" Rae Na sedikit memekik. "Bahkan dia belum melamarku. Kami tidak ada ikatan lebih dari sekedar kekasih"

"Jadi, anak ibu ingin segera dilamar, hmm?" Sang ibu berucap menggoda.

"Ibu, aku tidak mencintai Taehyung lagi" ucap Rae dengan pelan. Namun, berhasil mengejutkan ibunya.

Matanya langsung menatap tajam putri di hadapannya. "Rae Na, apa yang kau katakan? Jaga bicaramu!"










Sementara, Yoongi tiba di rumah dengan sudut bibir yang membiru langsung ditegur adiknya. "Ada apa dengan bibir kakak? Ciuman dengan siapa sampai seperti itu?"

Tidak mungkin, kan ciuman sampai seperti itu? Joongi sengaja bertanya seperti itu. Dia cukup tahu itu bekas pukulan. Dia pun pernah mengalaminya. Jadi, dia hanya menggoda kakaknya. Sebagai wujud rasa khawatir yang tidak terlihat. Barangkali kakaknya akan jujur.

"Jaga ucapanmu!" ketusnya. "Kau tidak perlu tahu dan jangan sampai ibu tahu"

"Ibu akan pasti akan lihat"

"Aku akan segera mengobatinya"

Setelah menjawab, Yoongi beranjak dari hadapan sang adik. Hingga pertanyaan berikutnya membuatnya berhenti.

"Karena gadis itu? Gadis yang kakak suka?"


Mengabaikan pertanyaan itu, Yoongi mengalihkan pembicaraan. "Lanjutkan belajarmu"










Pagi datang. Taehyung sudah menjemput di depan rumah. Benar-benar sigap, membuat Rae Na semakin tidak nyaman saja. Ingin marah, tapi yang ada hanya akan terjadi keributan.

"Cepat berangkat. Ibu juga akan segera berangkat" kata sang ibu yang juga tengah bersiap. "Baik-baik dengan Taehyung. Ingat pesan ibu. Atau ayahmu tahu" bisiknya sebelum membiarkan anaknya keluar dari pintu utama.

Segera memasuki mobil Taehyung dengan wajah muram. Namun, selalu disambut baik oleh Taehyung. Seolah tak terjadi apapun sebelumnya. Tangan pria itu pun mengusap rambut legam gadisnya.

"Jalan, Tae!" Perintah Rae Na dengan nada malas.

"Baik, nona" jawabnya dengan senyum jahil.

Beberapa lama saling diam. Sampai Taehyung buka suara. "Nanti ikut aku"


Rae Na hanya menoleh dan menatap pria di sampingnya yang semakin semena-mena menurutnya. Ya, tanpa tahu diri bahwa dia sendiri penyebabnya. Bukankah sudah pernah mengakui bahwa kekasihnya ini selain tampan juga sangat baik?

"Jangan menatap seperti itu" canda pria Kim itu.

"Kemana?"

"Ke rumah. Bertemu ibu dan ayah"

"Untuk apa?"

"Hei, sayang. Mereka calon mertuamu. Apa salahnya? Ibu pasti sangat senang" Taehyung masih setia dengan senyumannya.

"Tae-"


Belum sempat menolak, Taehyung sudah menggeleng dan berucap dengan tegas. "Tidak ada penolakan"





Bersambung~~

Jelek ya. Maaf ya. Daripada gak up hehe...

Dasar aku.

Oh ya, ada TaeRae stan?

Tae itu baik loh sebenarnya.

Emmm aku mau Tanya. Kira2 karakter seperti apa sosok yoongi yg blm ku buat. Dingin, swag kan udah pernah, yg normal biasa pernah. Yg cheesy pernah. Yang bisa selingkuh pernah. Emm apa lagi yg belom?

Badboy, kah?

lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang