30

1.6K 175 116
                                    




~♥~~♥~



Oh, ayolah! Yoongi tidak setega itu membiarkan Rae Na tidur di sofa ruang tamu. Dia hanya bercanda.

Kini keduanya sudah ada di kamar. Di kamar Yoongi lebih tepatnya. Sementara, Joongi yang mengetahui itu mengumpat lirih di dalam kamarnya.

"Sial!"

Jujur saja, pikiran anak itu sudah melayang jauh memikirkan mereka.

Tapi, mari biarkan Joongi dengan imajinasinya. Kita kembali pada dua makhluk di dalam kamar.

Kamar Yoongi bersih dan tertata rapi. Meski kecil, tapi terasa cukup luas. Berbeda dengan kamarnya yang bahkan tiga kali lipat dari ini. Tapi, terasa sempit saja.

Di sana, hanya ada lemari pakaian dengan satu pintu kaca. Di sebelahnya, ada gantungan baju. Lalu, meja kecil di samping tempat tidur dengan lampu duduk di atasnya. Hanya itu. Mungkin itu sebabnya jadi terasa luas.

Apapun itu, Rae Na suka. Jika itu tentang Min Yoongi maka, Rae Na suka.

"Y-Yoon? K-kita tidur satu kamar?" Tanya Rae Na ragu-ragu. Anak itu duduk di tepi ranjang milik Yoongi.

"Kenapa? Ranjangnya memang sempit. Aku bisa tidur di ruang tamu atau kamar Joongi"

"B-begitu, ya?"

"Ada satu pilihan jika kau mau"

Rae Na menatap Yoongi yang masih berdiri di depannya. "Kau bisa tidur di kamar ibu"

"Tidak perlu. Aku tidak mau mengganggu kenyamanan ibumu. Ibumu pasti lelah"

"Atau kau mau tidur di kamar Joongi. Biar aku dan Joongi tidur di sini"

"J-jangan! K-kau tetap di sini saja. T-tapi, kau tidur di mana?"

"Aku bisa tidur di lantai"

"Aku saja!" Rae Na menyahut cepat.

"Aku heran, kenapa dari tadi kau tampak gugup?" Goda Yoongi melihat gelagatnya.

"A-aku tidak!"

"Lalu, kenapa wajahmu merah?"

Sontak, Rae Na memegang pipinya. Jujur, wajahnya memang terasa panas. Tapi, tidak menyangka akan memerah.

Yoongi menarik sedikit bibirnya. Membuat Rae Na seketika tersadar.

"Kau bohong, ya? Jangan menggodaku!" Kesalnya kemudian. "Sudah! Aku mau tidur!"

Rae Na sedikit memutar badannya. Membuat Yoongi tersenyum. Ya, Rae Na memang selalu tidak beruntung, tidak melihat senyum itu.

"Kalau begitu, lepas tasmu. Kau mau tidur membawa tas?"

Sial!

Kenapa jadi salah tingkah begini?

Segera Rae Na melepas tas gendongnya.

"Gantung saja di sana" kata Yoongi menunjuk gantungan baju.

Setelah melakukan apa yang di perintahkan Yoongi, Rae Na kembali ke tempat tidur. Ingin segera membanting tubuhnya di sana. Tapi, di belakangnya masih ada orang. Dia merasa seperti diuntit saja.

Sementara masih berpikir, Yoongi tiba-tiba memeluknya dari belakang. Dagunya diletakkan pada bahu itu.

"Y-Yoon?"

"Dingin"

Entah apa maksud kata dingin yang Yoongi ucapkan. Karena nadanya datar saja. Tapi, entah perasaan Rae Na atau apa, kata itu memiliki makna.

Di luar hujan masih lebat. Sesekali akan ada suara petir. Pelukan Yoongi pun semakin erat. Jika itu bukan Rae Na. Mungkinkah dia akan melakukan hal yang sama?

Sialnya, sejak masuk kamar ini rasa lelah dan kantuk Rae Na langsung menguap begitu saja. Jadi, dia hanya bisa pura-pura menguap kantuk.

"Yoon, ayo tidur"

Perlahan Rae Na melepas tangan Yoongi yang melingkar di pinggangnya. Lalu, memutar badan menatapnya. "Aku ngantuk"

"Tidurlah"

Menyuruh tidur. Namun, tatapan keduanya semakin dalam. Semakin menyelami manik masing-masing. Tangan Yoongi pun sudah membelai wajah gadis di depannya.

Untuk yang ke dua.

Yoongi kuat menarik tubuh gadis di hadapannya hingga kedua tubuhnya menempel. Pagutan itu dimulai. Rae Na memejamkan mata. Tak ada kata menolak. Sudah dibilang, kan? Jika itu tentang Yoongi, Rae Na suka.

Cukup lama, akhirnya bibir mereka saling melepas. Wajah Rae Na sudah memerah dan panas luar biasa. Satu tangan Yoongi masih bertengger di sisi kepalanya. Saling melempar senyum. Sebelum akhirnya Yoongi kembali menyentuh lebih dalam bibir di depannya.















Keduanya saling membelakangi. Setelah ciuman itu selesai, mereka kembali pada rencana awal untuk tidur. Tadi, Yoongi ingin keluar. Tapi, Rae Na menahannya.

"Jangan. T-tidur di sini saja. Kita berbagi tempat" begitu katanya.

Berarkhir saling memunggungi.


"Y-Yoon?"

"Hmm?"

"K-kau belum tidur?"

"Kau sendiri, tidurlah"

"Aku sulit tidur"

Merasa ada gerakan, Rae Na ikut bergerak. Berujung keduanya saling menghadap. Namun, hanya saling diam.

"Cepat tidur. Atau butuh pelukanku?"

Seketika bola mata Rae Na seolah ingin keluar. Antara kaget juga merasa kesal karena digoda.





Di kamar, Joongi ikut-ikutan tidak bisa tidur. Otaknya benar-benar seperti rusak.

"Gila!"





Bersambung~~

Uwaaaaa dabel dong.

Aaaaaaaaa

Senang sendiri aku.

Pada Kawatir bgt kayaknya raena tidur di sofa 😂😂

Lavyu

Ryeozka

Let Me Here To Stay / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang